Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive

DBFMinfo (Kaluanda) : Program Inovasi Desa (PID) dirancang untuk mendorong dan memfasilitasi penguatan kapasitas desa yang diorientasikan untuk memenuhi pencapaian target Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), dan program prioritas Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT).

Agar sebuah desa bisa mandiri, harus banyak hal yang diperbaiki dan ditingkatkan, misalnya yang terpenting adalah infrastruktur serta beraneka ragam sarana dan fasilitas di desa tersebut. Meskipun baru bergulir 3 tahun, manfaat dana desa tentunya sudah mulai bisa dirasakan oleh masyarakat. Namun demikian, dana desa merupakan satu hal yang baru untuk dikelola oleh para perangkat desa.

Camat Sragi Bibit Purwanto pada Dialog Warta Desa di Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Lampung Selatan Radio Dinensi Baru FM 93.0 MHz, Rabu (7/8/2019) mengatakan, Melalui program inovasi Desa, pada saat musrenbang Kecamatan menyerap asprasi dari Pemerintah Desa dan 10 Desa yang ada di Kecamatan Sragi untuk dapat menggali potensinya, apa saja yang dapat di danai dari dana desa tersebut. Di Kecamatan Sragi juga memiliki Program Inovasi Desa (PID)

"Kalau program khususnya, untuk menggali potensi kita kan di Sragi ada Program Inovasi Desa (PID) saya minta semua desa untuk untuk menggali potensinya, sehingga apa sih yang bisa kita wujudkan kalau bisa didanai dari Dana Desa jika tidak kita mengajukan ke Pemerintah Kabupaten atau ke pemerintah Provinsi bahkan ke pusat (Keentrian Desa PDTT: Red).” Terang Bibit Purwanto.

Pada bagian lain Bibit Purwanto menjeaskan, di Sragi juga banyak Home Indstri yang dikerjakan Kelompok Wanita Tani (KWI) dan memperoleh bantuan dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikltura Lampung selatan. Seperti di Desa Sumber Sari, Home Industri pengolahan Beras Analog (Tiwul) dan Home Industri Pembuatan anyam jala di Desa Kuala Sekampung.

“Home Industri ya, yang dikerjakan kelompok wanita tani, yang ada di Sragi untuk home industri kayak contohnya di Sumbersari itu ada pengolahan beras analog di Desa Sumber Sari yang mendapat bantuandari Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Lampung Selatan. Juga ada Industri anyaman jala didesa Kuala sekampung” terang Bibit Purwanto.

Ditambahkan Bibit Purwanto, di Kecamatan Sragi juga banyak home industri untuk kebutuhan rumah tangga, di desa Margajaya juga itu ada Pabrik konveksi hanya menyediakan tenaga kerjanya dan untuk bahan-bahannya didatangkan dari luar daerah, dan keluar Sragi sudah dalam bentuk pakaian jadi, hem dan Kaos.

“Perusahaan konveksi juga ada, namun hanya tenaganya saja, bahan dari luar daerah jadi dari luar daerah masuk bahan keluar sudah jadi pakaian dan tenaganya tidak saja dari Desa margajaya” tambah Bibit. (db).

 

DBFMinfo (Kaluanda) : Program Inovasi Desa (PID) dirancang untuk mendorong dan memfasilitasi penguatan kapasitas desa yang diorientasikan untuk memenuhi pencapaian target Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), dan program prioritas Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT).

Agar sebuah desa bisa mandiri, harus banyak hal yang diperbaiki dan ditingkatkan, misalnya yang terpenting adalah infrastruktur serta beraneka ragam sarana dan fasilitas di desa tersebut. Meskipun baru bergulir 3 tahun, manfaat dana desa tentunya sudah mulai bisa dirasakan oleh masyarakat. Namun demikian, dana desa merupakan satu hal yang baru untuk dikelola oleh para perangkat desa.

Camat Sragi Bibit Purwanto pada Dialog Warta Desa di Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Lampung Selatan Radio Dinensi Baru FM 93.0 MHz, Rabu (7/8/2019) mengatakan, Melalui program inovasi Desa, pada saat musrenbang Kecamatan menyerap asprasi dari Pemerintah Desa dan 10 Desa yang ada di Kecamatan Sragi untuk dapat menggali potensinya, apa saja yang dapat di danai dari dana desa tersebut. Di Kecamatan Sragi juga memiliki Program Inovasi Desa (PID)

"Kalau program khususnya, untuk menggali potensi kita kan di Sragi ada Program Inovasi Desa (PID) saya minta semua desa untuk untuk menggali potensinya, sehingga apa sih yang bisa kita wujudkan kalau bisa didanai dari Dana Desa jika tidak kita mengajukan ke Pemerintah Kabupaten atau ke pemerintah Provinsi bahkan ke pusat (Keentrian Desa PDTT: Red).” Terang Bibit Purwanto.

Pada bagian lain Bibit Purwanto menjeaskan, di Sragi juga banyak Home Indstri yang dikerjakan Kelompok Wanita Tani (KWI) dan memperoleh bantuan dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikltura Lampung selatan. Seperti di Desa Sumber Sari, Home Industri pengolahan Beras Analog (Tiwul) dan Home Industri Pembuatan anyam jala di Desa Kuala Sekampung.

“Home Industri ya, yang dikerjakan kelompok wanita tani, yang ada di Sragi untuk home industri kayak contohnya di Sumbersari itu ada pengolahan beras analog di Desa Sumber Sari yang mendapat bantuandari Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Lampung Selatan. Juga ada Industri anyaman jala didesa Kuala sekampung” terang Bibit Purwanto.

Ditambahkan Bibit Purwanto, di Kecamatan Sragi juga banyak home industri untuk kebutuhan rumah tangga, di desa Margajaya juga itu ada Pabrik konveksi hanya menyediakan tenaga kerjanya dan untuk bahan-bahannya didatangkan dari luar daerah, dan keluar Sragi sudah dalam bentuk pakaian jadi, hem dan Kaos.

“Perusahaan konveksi juga ada, namun hanya tenaganya saja, bahan dari luar daerah jadi dari luar daerah masuk bahan keluar sudah jadi pakaian dan tenaganya tidak saja dari Desa margajaya” tambah Bibit. (db).

 

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive

DBFMinfo (Kalianda) : Enam Kecamatan di lampung Selatan menjadi Locus Sosialisasi dan Edukasi Pendaftaran tanah Sistematis Lengkap (PTSL) oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel). Ke-6 Kecamatan itu, Kalianda, Rajabasa, Penengahan, Sidomulyo, Ketibung dan Kecamatan Palas.

Kepala Seksi Infrastruktur Pertanahan Kantor Agraria dan Tata Ruang  (ATR) Badan Pertanahan Nasional  (BPN) Kabupaten Lampung selatan Seto Apriyadi mengatakan, dari 6 Kecamatan itu ada 106 Desa dan sudah beberapa kali dilakukan Edukasi dan Penyuluihan PTSL Pada setiap Penyuluhan, pihaknya juga menghadirkan Polres Lampung selatan dan Kajari lampung selatan, sekaligus menjadi pendampingan dalam PTSL ini.

Menurut Seto Apriyadi ,BPN sudah merlakukan kegiatan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) BPN berdasarkan Time Scedule dan tahapan yang dilewati dalam melakukan sosialisasi, edukasi dan penyuluhan, sepertti yang dilakukan di Radio Dimensi Baru (DBFM) Lampung Selatan melalui dialog interaktif sehingga masyarakat yang mendengarkan Radio DB FM dapat mengetahui Program PTSL,

“Jadi jujur, kamipun sudah berusaha sesuai dengan SOP di Instansi kami dan time scadule serta tahapan yang kami lewati dan kami akui banyak yang mengontrol kami,dan kami berterimakasih kepada DBFM dengan sosialisasi serperti ini (Dialog interaktif:red) sehingga masyarakat mengethui” Aku Seto Apriyadi, Rabu (31/7/2019).

Penyuluhan tersebut, lanjut Seto Apriyadi  bertujan untuk indetifikasi bidang tanah  berdasarkan peta desa dan pada program PTSL ini  seluruh bidang tanah desa dilakukan pengukuran dan selanjutnya  didaftarkan kedalam program PTSL setelah memenuhi syarat.

“Meskipun kami melakukan penyederhanaan persyaratan namun tetap mengikuti peraturan perundangan yang berlaku penyederhanaan itu terkait kelengkapan berkas berkas yang harus dilampirkan harus ada  identitas diri, pembuktian dengan kartu keluarga kemudian menyertakan bukti kepemilikan  dengan akta jual beli yang atau surat pernyataan penguasaan fisik” lanjut Seto Apriyadi. 

Dialog Interaktif yang mengangkat Topik “Reforma Agraria Untuk Masyarakat Desa” ini dipandu Presenter Icha Chairunisa juga menghadirkan nara sumber Oki Maradha Pratama, kasi Hubungan Hukum Pertanahan Kantor Agraria dan tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan nasional ( BPN) Lampung Selatan (db).

DBFMinfo (Kalianda) : Enam Kecamatan di lampung Selatan menjadi Locus Sosialisasi dan Edukasi Pendaftaran tanah Sistematis Lengkap (PTSL) oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel). Ke-6 Kecamatan itu, Kalianda, Rajabasa, Penengahan, Sidomulyo, Ketibung dan Kecamatan Palas.

Kepala Seksi Infrastruktur Pertanahan Kantor Agraria dan Tata Ruang  (ATR) Badan Pertanahan Nasional  (BPN) Kabupaten Lampung selatan Seto Apriyadi mengatakan, dari 6 Kecamatan itu ada 106 Desa dan sudah beberapa kali dilakukan Edukasi dan Penyuluihan PTSL Pada setiap Penyuluhan, pihaknya juga menghadirkan Polres Lampung selatan dan Kajari lampung selatan, sekaligus menjadi pendampingan dalam PTSL ini.

Menurut Seto Apriyadi ,BPN sudah merlakukan kegiatan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) BPN berdasarkan Time Scedule dan tahapan yang dilewati dalam melakukan sosialisasi, edukasi dan penyuluhan, sepertti yang dilakukan di Radio Dimensi Baru (DBFM) Lampung Selatan melalui dialog interaktif sehingga masyarakat yang mendengarkan Radio DB FM dapat mengetahui Program PTSL,

“Jadi jujur, kamipun sudah berusaha sesuai dengan SOP di Instansi kami dan time scadule serta tahapan yang kami lewati dan kami akui banyak yang mengontrol kami,dan kami berterimakasih kepada DBFM dengan sosialisasi serperti ini (Dialog interaktif:red) sehingga masyarakat mengethui” Aku Seto Apriyadi, Rabu (31/7/2019).

Penyuluhan tersebut, lanjut Seto Apriyadi  bertujan untuk indetifikasi bidang tanah  berdasarkan peta desa dan pada program PTSL ini  seluruh bidang tanah desa dilakukan pengukuran dan selanjutnya  didaftarkan kedalam program PTSL setelah memenuhi syarat.

“Meskipun kami melakukan penyederhanaan persyaratan namun tetap mengikuti peraturan perundangan yang berlaku penyederhanaan itu terkait kelengkapan berkas berkas yang harus dilampirkan harus ada  identitas diri, pembuktian dengan kartu keluarga kemudian menyertakan bukti kepemilikan  dengan akta jual beli yang atau surat pernyataan penguasaan fisik” lanjut Seto Apriyadi. 

Dialog Interaktif yang mengangkat Topik “Reforma Agraria Untuk Masyarakat Desa” ini dipandu Presenter Icha Chairunisa juga menghadirkan nara sumber Oki Maradha Pratama, kasi Hubungan Hukum Pertanahan Kantor Agraria dan tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan nasional ( BPN) Lampung Selatan (db).

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive

DBFMinfo (Kaianda) : Pemerintah Kecamatan Palas Lampung Selatan telah mengidentiikasi potensi yang ada di Kecamatan yang memiliki 21 Desa ini, sesuai kearifan lokal dan berkomunikasi dengan team inovasi desa yang melakukan survey di semua Desa untuk menggali potensi tersebut.

Camat Palas Rika Wati pada Dialog Interaktif Warta Desa di Radio DBFM LPPL Lampung Selatan Rabu (24/7/2019) mengatakan, sesuai geografis Kecamatan palas, mata pencaharian kecamatan yang berpenduduk 57 ribu jiwa lebih ini, sebagaian besar bermata pecaharian pertanian dan budidaya air tawar.

“Untuk menggali potensi yang yang ada di Kecamatan Palas, kami sudah mengidentifikasi potensi yang ada sesui kearifan lokal dan berkoordinasi dengan Tim Inovasi Desa. Mata pencahariannya sebagian besar tani dan budidaya air tawar”terang Rika Wati Rabu (24/7/2019).

Rika Wati Sarjana Sains Terapan Pemerintahan, Alumni Institut Pemerintahan Dalam Negri (IPDN) yang juga Magister Management ini juga menerangkan, untuk mengembangkan budidaya ikan air tawar di Kecamatan Palas, pihaknya juga telah melakukan inisiasi dan memberikan bantuan benih ikan patin agar kedepan Palas menjadi sentra budidaya ikan air tawar khususnya patin demikian pula hanya dibidang pertanian membantu bibit padi untuk 7.200 hektar lahan sawah.

“Dalam hal ini, kami dari kecamatan sudah menginisiasi dalam rangka pembinaan dan tahun kemarinpun (2018 : red) melakukan pembinaan terhadap Kelompok Tani Perikanan (Poktanan) dengan memberikan benih ikan patin yang sesuai dengan potensi yang ada di Kecamatan palas dan dalam hal ini juga  ada dari potensi pertanian karena Kecamatan Palas ini terdiri dari tujuh ribu dua ratus hektar lahan sawah” Jelas dia.

Pada bagian lain, menangapi keluhan  sahabat DBFM, Erman Baong yang mengeluhkan setiap dimusim kemarau harus membeli air untuk mengairi sawahnya RP.1.500.000 /hektar. Sementara dari Comben Produk Alat Mesin Pertanian (Alsintan) dan waktu panen mereka minta seper 8 dari hasil panen ditambah biaya lain-lain Rp. 2.400.000 hingga Rp. 2.600.000/hektar, Ria Wati berkilah akan berkoordinasi dengan pihak Comben, karena pihaknya juga telah mnelesaikan kasus yang sama, karena penggunaan Alat mesin pemotong padi jenis Comben harvester milik swasta ini, biaya operasionalnya dibebankan kepada pemakai/petani.

“Kami juga pernah menyelesaikan permasalahan seperti itu, karena memang kalau menggunaan alsintan tersebut, kita perlu biaya operasional yang dibebankan para petani yang menggunakan alsintan tersebut, ya mudah-mudahan nanti ada solusinya” janji Rika Wati menutup dialog.(aap).

 

 

DBFMinfo (Kaianda) : Pemerintah Kecamatan Palas Lampung Selatan telah mengidentiikasi potensi yang ada di Kecamatan yang memiliki 21 Desa ini, sesuai kearifan lokal dan berkomunikasi dengan team inovasi desa yang melakukan survey di semua Desa untuk menggali potensi tersebut.

Camat Palas Rika Wati pada Dialog Interaktif Warta Desa di Radio DBFM LPPL Lampung Selatan Rabu (24/7/2019) mengatakan, sesuai geografis Kecamatan palas, mata pencaharian kecamatan yang berpenduduk 57 ribu jiwa lebih ini, sebagaian besar bermata pecaharian pertanian dan budidaya air tawar.

“Untuk menggali potensi yang yang ada di Kecamatan Palas, kami sudah mengidentifikasi potensi yang ada sesui kearifan lokal dan berkoordinasi dengan Tim Inovasi Desa. Mata pencahariannya sebagian besar tani dan budidaya air tawar”terang Rika Wati Rabu (24/7/2019).

Rika Wati Sarjana Sains Terapan Pemerintahan, Alumni Institut Pemerintahan Dalam Negri (IPDN) yang juga Magister Management ini juga menerangkan, untuk mengembangkan budidaya ikan air tawar di Kecamatan Palas, pihaknya juga telah melakukan inisiasi dan memberikan bantuan benih ikan patin agar kedepan Palas menjadi sentra budidaya ikan air tawar khususnya patin demikian pula hanya dibidang pertanian membantu bibit padi untuk 7.200 hektar lahan sawah.

“Dalam hal ini, kami dari kecamatan sudah menginisiasi dalam rangka pembinaan dan tahun kemarinpun (2018 : red) melakukan pembinaan terhadap Kelompok Tani Perikanan (Poktanan) dengan memberikan benih ikan patin yang sesuai dengan potensi yang ada di Kecamatan palas dan dalam hal ini juga  ada dari potensi pertanian karena Kecamatan Palas ini terdiri dari tujuh ribu dua ratus hektar lahan sawah” Jelas dia.

Pada bagian lain, menangapi keluhan  sahabat DBFM, Erman Baong yang mengeluhkan setiap dimusim kemarau harus membeli air untuk mengairi sawahnya RP.1.500.000 /hektar. Sementara dari Comben Produk Alat Mesin Pertanian (Alsintan) dan waktu panen mereka minta seper 8 dari hasil panen ditambah biaya lain-lain Rp. 2.400.000 hingga Rp. 2.600.000/hektar, Ria Wati berkilah akan berkoordinasi dengan pihak Comben, karena pihaknya juga telah mnelesaikan kasus yang sama, karena penggunaan Alat mesin pemotong padi jenis Comben harvester milik swasta ini, biaya operasionalnya dibebankan kepada pemakai/petani.

“Kami juga pernah menyelesaikan permasalahan seperti itu, karena memang kalau menggunaan alsintan tersebut, kita perlu biaya operasional yang dibebankan para petani yang menggunakan alsintan tersebut, ya mudah-mudahan nanti ada solusinya” janji Rika Wati menutup dialog.(aap).

 

 

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive

DBFMinfo (Kalianda) : Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) mlalui Keputusan Menteri Desa Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 4/2015 tentang pembentukan, kepengrusan dan pembubaran Bumdes bertujuan sebagai lokomotif pembangunan ekonomi lokal tingkat desa. Namun ada berbagai permasalahan menyangkut Bumdes, diantaranya adalah kemampuan atau kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mengelola Bumdes yang masih rendah.

Kepala dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Lampung Selatan Rohadian pada Program Kabar Pemkab dialog Interaktif di Radio DBFM Kaianda Lampung selatan hari ini, mengatakan, disamping SDM masih rendah, berdasarkan pemantauan Dinas PMD, minat masyarakat desa untuk mengelola Bumdes ini juga masih kurang. Hal ini ditengarai terkait dengan kompetensi mengelola Bumdes ini sangat minim.

“Beberapa permaslahan dilapangan yang kami temui terhadap Bumdes ini, yang paling menonjol adalah kemampuan atau kompetensi dari SDM yang ada di Desa itu sendiri, jadi dalam konteks mereka untuk mengelola Bumdes itu sendiri, masih rendah. Disamping juga minat mereka untuk mengelola juga masih sangat kurang, mungkin terkait dengan kompetensi itu tadi.” terang Rohadian, Selasa (23/7/2019).

Pada bagian lain Rohadian juga mengatakan, yang membedakan antara Badan Usaha lain dengan Bumdes adalah terkait dengan penyertaan modal, yang didanai oleh Dana Desa, maksimal 5 % dari alokasi yang diterima Desa setempat.

“Kalau Bumdes ini kan yang pertama dari penyertaan modal bedanya, pernyataan modal itu didanai oleh Dana Desaitu maksimal 5% dari Dana Desa itu dialokasikan untuk membantu Bumdes itu sendiri.” Kata Rohadian.

Pada dialog Interaktif yang dipandu Presenter Keenan Achmad ini, Kepala Dinas PMD Rohadian juga menjelaskan mengenai minat generasi muda untuk mengelola Bumdes ini, karena generasi muda biasanya lebih kompeten khususnya dibidang Usaha, dan itu tidak menjadi masalah bahkan generasi muda inilah yang semangat dan spiritnya masih tinggi, tentunya jenis usaha yang sesuai di Desa yang bersangkutan, seperti misalnya Warung desa, simpan Pinjam,Home Industri atau Handy Craft.

“ Saya kira ndak ada masalah itu, justru kita mendukung generasi muda ini, yang masih energik, semangatnya masih tinggi, spiritnya masih tinggi, motivasinya masih tinggi tentunya jenis usaha yang sesuai di Desa yang bersangkutan, seperti misalnya Warung desa, simpan Pinjam, Home Industri atau Handy Craft” jelas dia.

Namun demikian, Rohadian mengingatkan, pembentukan Bumdes ini harus dilaksanakan melalui musyawarah Desa, jika melibatkan Pemuda, melalui Organisasi Kepemudaan yang ada dan diikuti dengan Dasar Hukum Pembentukkan melalui Peraturan Desa (Perdes).

“Ya, untuk usaha di Bumdes inikan harus ada dasarnya Musdes dulu, diputuskan melalui Musdes dan diikuti dengan dasar pembentukan melalui Perdes, saya kira kalau diajukan ke Pemerintah desa, sepanjang dinilai positif dan untuk pembangunan perekonomian desa, saya kira nda ada masalah itu” Tutup Rohadian.(aap).

DBFMinfo (Kalianda) : Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) mlalui Keputusan Menteri Desa Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 4/2015 tentang pembentukan, kepengrusan dan pembubaran Bumdes bertujuan sebagai lokomotif pembangunan ekonomi lokal tingkat desa. Namun ada berbagai permasalahan menyangkut Bumdes, diantaranya adalah kemampuan atau kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mengelola Bumdes yang masih rendah.

Kepala dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Lampung Selatan Rohadian pada Program Kabar Pemkab dialog Interaktif di Radio DBFM Kaianda Lampung selatan hari ini, mengatakan, disamping SDM masih rendah, berdasarkan pemantauan Dinas PMD, minat masyarakat desa untuk mengelola Bumdes ini juga masih kurang. Hal ini ditengarai terkait dengan kompetensi mengelola Bumdes ini sangat minim.

“Beberapa permaslahan dilapangan yang kami temui terhadap Bumdes ini, yang paling menonjol adalah kemampuan atau kompetensi dari SDM yang ada di Desa itu sendiri, jadi dalam konteks mereka untuk mengelola Bumdes itu sendiri, masih rendah. Disamping juga minat mereka untuk mengelola juga masih sangat kurang, mungkin terkait dengan kompetensi itu tadi.” terang Rohadian, Selasa (23/7/2019).

Pada bagian lain Rohadian juga mengatakan, yang membedakan antara Badan Usaha lain dengan Bumdes adalah terkait dengan penyertaan modal, yang didanai oleh Dana Desa, maksimal 5 % dari alokasi yang diterima Desa setempat.

“Kalau Bumdes ini kan yang pertama dari penyertaan modal bedanya, pernyataan modal itu didanai oleh Dana Desaitu maksimal 5% dari Dana Desa itu dialokasikan untuk membantu Bumdes itu sendiri.” Kata Rohadian.

Pada dialog Interaktif yang dipandu Presenter Keenan Achmad ini, Kepala Dinas PMD Rohadian juga menjelaskan mengenai minat generasi muda untuk mengelola Bumdes ini, karena generasi muda biasanya lebih kompeten khususnya dibidang Usaha, dan itu tidak menjadi masalah bahkan generasi muda inilah yang semangat dan spiritnya masih tinggi, tentunya jenis usaha yang sesuai di Desa yang bersangkutan, seperti misalnya Warung desa, simpan Pinjam,Home Industri atau Handy Craft.

“ Saya kira ndak ada masalah itu, justru kita mendukung generasi muda ini, yang masih energik, semangatnya masih tinggi, spiritnya masih tinggi, motivasinya masih tinggi tentunya jenis usaha yang sesuai di Desa yang bersangkutan, seperti misalnya Warung desa, simpan Pinjam, Home Industri atau Handy Craft” jelas dia.

Namun demikian, Rohadian mengingatkan, pembentukan Bumdes ini harus dilaksanakan melalui musyawarah Desa, jika melibatkan Pemuda, melalui Organisasi Kepemudaan yang ada dan diikuti dengan Dasar Hukum Pembentukkan melalui Peraturan Desa (Perdes).

“Ya, untuk usaha di Bumdes inikan harus ada dasarnya Musdes dulu, diputuskan melalui Musdes dan diikuti dengan dasar pembentukan melalui Perdes, saya kira kalau diajukan ke Pemerintah desa, sepanjang dinilai positif dan untuk pembangunan perekonomian desa, saya kira nda ada masalah itu” Tutup Rohadian.(aap).

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive

DBFMinfo (Kalianda) : Di kecamatan Bakauheni masyarakatnya multi etnis dan multi agama karena hampir semua suku itu ada di kecamatan Bakauheni dan mereka hidup berdampingan tidak hanya etnisnya akan tetapi agamanya juga beragam, Selain masyarakat muslim, kondisi multi agama juga Protestan, Katolik dan Hindu yang didukung keberadaan masyarakat yang hidup berdampingan.

Sekretaris Kecamatan Bakauheni Lampung Selatan Murizal Effendi pada Dialog Interaktif Warta Desa di radio DBFM 93.0 pagi tadi juga mengatakan, Uspika Bakauheni selalu mensosialisasikan kepada masyarakat untuk menjaga kerukunan dan kebersamaan dalam bermasyarakat.

“Kita memang selalu mensosialisasikan kepada masyarakat bersama-sama dengan Uspika Kecamatan agar menjaga kerukunan dan kebersamaan karena kita ini adalah NKRI, apapun sukunya kalau berada di Lampung Selatan kita adalah masyarakat Lampung Selatan” terang Murizal, Rabu (3/7/2019).

Toleransi, lanjut Murizal tidak bersifat apatis, artinya terkadang sebagian orang menganggap sifat toleransi itu adalah cukup diam saja dengan pihak lain yang mungkin berbeda agama.Namun toleransi ini sejatinya saling membantu, seperti saat Hari Raya Idul Fitri yang beragama non muslim membantu mengamankan Sholat Idul Fitri.

“Ya masyarakat berlainan agama juga ya ikut berbahagia ikut berkunjung satu sama lain Begitu juga dengan keyakinan keyakinan yang lain kita juga selalu mengimbau kepada seluruh aparat desa, tokoh adat dan tokoh masyarakat untuk berperan aktif menjaga kerukunan perdamaian dan kesatuan di tengah-tengah masyarakat” lanjut dia.

Di Kecamatan Bakauheni, lanjut Murizal juga memiliki destinasi wisata yang menarik, khususnya wisata bahari, seperti Pantai Belebuk di desa Totoharjo dan pantai Minangrua di Desa Kelawi serta Pantai Tanjung Tua surganya para Mancing Mania di Desa Bakauheni. Meskipun pada akhir tahun lalu diterjang Tsunami, namun kini sudah dilakukan rekonstruksi atau perbaikan disamping itu wisata kebun Bakauheni juga mempunya kebun alpukat mentega dan Durian.

“Ya Bakauheni sebagai wilayah pesisir, kita punya banyak pantai meskipun tahun lalu terdampak Tsunami,  ini memang sangat berat bagi sektor pariwisata kita dan masyarakat yang ada di bibir pantai itu para nelayan ya kan tapi alhamdulillah kita sudah mulai bangkit lagi” tutup Murizal. (aap).

DBFMinfo (Kalianda) : Di kecamatan Bakauheni masyarakatnya multi etnis dan multi agama karena hampir semua suku itu ada di kecamatan Bakauheni dan mereka hidup berdampingan tidak hanya etnisnya akan tetapi agamanya juga beragam, Selain masyarakat muslim, kondisi multi agama juga Protestan, Katolik dan Hindu yang didukung keberadaan masyarakat yang hidup berdampingan.

Sekretaris Kecamatan Bakauheni Lampung Selatan Murizal Effendi pada Dialog Interaktif Warta Desa di radio DBFM 93.0 pagi tadi juga mengatakan, Uspika Bakauheni selalu mensosialisasikan kepada masyarakat untuk menjaga kerukunan dan kebersamaan dalam bermasyarakat.

“Kita memang selalu mensosialisasikan kepada masyarakat bersama-sama dengan Uspika Kecamatan agar menjaga kerukunan dan kebersamaan karena kita ini adalah NKRI, apapun sukunya kalau berada di Lampung Selatan kita adalah masyarakat Lampung Selatan” terang Murizal, Rabu (3/7/2019).

Toleransi, lanjut Murizal tidak bersifat apatis, artinya terkadang sebagian orang menganggap sifat toleransi itu adalah cukup diam saja dengan pihak lain yang mungkin berbeda agama.Namun toleransi ini sejatinya saling membantu, seperti saat Hari Raya Idul Fitri yang beragama non muslim membantu mengamankan Sholat Idul Fitri.

“Ya masyarakat berlainan agama juga ya ikut berbahagia ikut berkunjung satu sama lain Begitu juga dengan keyakinan keyakinan yang lain kita juga selalu mengimbau kepada seluruh aparat desa, tokoh adat dan tokoh masyarakat untuk berperan aktif menjaga kerukunan perdamaian dan kesatuan di tengah-tengah masyarakat” lanjut dia.

Di Kecamatan Bakauheni, lanjut Murizal juga memiliki destinasi wisata yang menarik, khususnya wisata bahari, seperti Pantai Belebuk di desa Totoharjo dan pantai Minangrua di Desa Kelawi serta Pantai Tanjung Tua surganya para Mancing Mania di Desa Bakauheni. Meskipun pada akhir tahun lalu diterjang Tsunami, namun kini sudah dilakukan rekonstruksi atau perbaikan disamping itu wisata kebun Bakauheni juga mempunya kebun alpukat mentega dan Durian.

“Ya Bakauheni sebagai wilayah pesisir, kita punya banyak pantai meskipun tahun lalu terdampak Tsunami,  ini memang sangat berat bagi sektor pariwisata kita dan masyarakat yang ada di bibir pantai itu para nelayan ya kan tapi alhamdulillah kita sudah mulai bangkit lagi” tutup Murizal. (aap).

Nanang Ermanto dalam audiensi bersama pihak   PT Tanjung Selaki di ruang kerjanya, Senin (1/7/2019) (Foto: kominfols).

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive

DBFMinfo (Kalianda) : Pelaksana tugas (Plt) Bupati Lampung Selatan memberikan batas waktu seminggu kepada PT Tanjung Selaki untuk memperbaiki gorong-gorong yang dilalui aliran air sungai di Dusun Graba, Desa Tarahan, Kecamatan Katibung, yang sering dilanda banjir saat musim hujan.

Nanang Ermanto dalam audiensi bersama pihak   PT Tanjung Selaki di ruang kerjanya, Senin (1/7/2019), memberi batas dalam satu minggu kedepan harus sudah dikerjakan.

“Saya minta PT Tanjung Selaki ini perbaiki dulu gorong-gorongnya. Satu-satu kita selesaikan, saya mau dalam waktu satu minggu dikerjakan, supaya masyarakat juga tidak resah lagi,” tegas Nanang, Senin (1/7/2019).

“Kalau untuk rakyat saya ini tidak main-main. Ini tuntutan masyarakat, jadi selsaikan saja dulu. Masalah nanti kalau gorong-gorongnya sudah diperbaiki masih banjir, ini nanti kami yang selesaikan. Kalau mencari-cari siapa yang salah, maka tidak ada solusinya,” lanjut Nanang.

Nanang Nanang Ermanto mengimbau kepada seluruh perusahaan yang ada di wilayah Kabupaten Lampung untuk memiliki kepedulian akan lingkungan dan keluhan warga sekitar.

“Saya tidak melarang-larang investasi, tapi saya harap perusahaan juga memiliki kepedulian terhadap lingkungannya. Kalau lingkungan kita baik, warganya nyaman, usaha pun enak, perusahaan bisa tenang, gak ada yang ganggu-ganggu lagi,” tandasnya.

Sementara, Penanggungjawab Lapangan PT Tanjung Selaki Andi Azis yang hadir dalam kesempatan itu, menyatakan siap menindaklanjuti arahan Plt Bupati Lampung Selatan dan keluhan warga Dusun Graba, Desa Tarahan, Kecamatan Katibung.

“Ya intinya kami siap memperbaiki (gorong-gorong). Tetapi kami lapor dulu ke pimpinan, supaya masalah ini cepat diselesaikan,” ujar Andi Azis  usai audiensi.

Diketahui, gorong-gorong yang berada di Kawasan PT Tanjung Selaki itu, dikeluhkan warga sekitar karena diameternya kecil dan penyebab tersumbatnya aliran air ketika hujan turun. Akibatnya, pemukiman warga sekitar kerap direndam banjir setinggi pinggang orang dewasa.(az/komifols).

DBFMinfo (Kalianda) : Pelaksana tugas (Plt) Bupati Lampung Selatan memberikan batas waktu seminggu kepada PT Tanjung Selaki untuk memperbaiki gorong-gorong yang dilalui aliran air sungai di Dusun Graba, Desa Tarahan, Kecamatan Katibung, yang sering dilanda banjir saat musim hujan.

Nanang Ermanto dalam audiensi bersama pihak   PT Tanjung Selaki di ruang kerjanya, Senin (1/7/2019), memberi batas dalam satu minggu kedepan harus sudah dikerjakan.

“Saya minta PT Tanjung Selaki ini perbaiki dulu gorong-gorongnya. Satu-satu kita selesaikan, saya mau dalam waktu satu minggu dikerjakan, supaya masyarakat juga tidak resah lagi,” tegas Nanang, Senin (1/7/2019).

“Kalau untuk rakyat saya ini tidak main-main. Ini tuntutan masyarakat, jadi selsaikan saja dulu. Masalah nanti kalau gorong-gorongnya sudah diperbaiki masih banjir, ini nanti kami yang selesaikan. Kalau mencari-cari siapa yang salah, maka tidak ada solusinya,” lanjut Nanang.

Nanang Nanang Ermanto mengimbau kepada seluruh perusahaan yang ada di wilayah Kabupaten Lampung untuk memiliki kepedulian akan lingkungan dan keluhan warga sekitar.

“Saya tidak melarang-larang investasi, tapi saya harap perusahaan juga memiliki kepedulian terhadap lingkungannya. Kalau lingkungan kita baik, warganya nyaman, usaha pun enak, perusahaan bisa tenang, gak ada yang ganggu-ganggu lagi,” tandasnya.

Sementara, Penanggungjawab Lapangan PT Tanjung Selaki Andi Azis yang hadir dalam kesempatan itu, menyatakan siap menindaklanjuti arahan Plt Bupati Lampung Selatan dan keluhan warga Dusun Graba, Desa Tarahan, Kecamatan Katibung.

“Ya intinya kami siap memperbaiki (gorong-gorong). Tetapi kami lapor dulu ke pimpinan, supaya masalah ini cepat diselesaikan,” ujar Andi Azis  usai audiensi.

Diketahui, gorong-gorong yang berada di Kawasan PT Tanjung Selaki itu, dikeluhkan warga sekitar karena diameternya kecil dan penyebab tersumbatnya aliran air ketika hujan turun. Akibatnya, pemukiman warga sekitar kerap direndam banjir setinggi pinggang orang dewasa.(az/komifols).

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive

DBFMinfo (Kalianda) : Klub motor Klasik dan Costum Salai Tabuan Kalianda Lampung Selatan, dalam rangka memperingati Hari Ulang tahunnya ke-2, Sabtu (22/6/2019) menggelar tour motor bertajuk Suryanation Motor Land 2019 diikuti berbagai klub motor khususnya motor-motor Klasik dan Costum, dari Lampung, Sumbagsel dan Bekasi.

Seksi acara Suryanation Motor Land Rahmad Akbar mengatakan Suryanation Motor Land sebagai wadah bagi Klub motor khususnya motor-motor Klasik dan Costum dengan dikemas sedemikian rupa agar kompak dan rapi serta memahami arti kebersamaan sesama klub atau Brotherhood.

“Jadi mereka ini (klub motor Klasik dan Costum) kita kemas sedemikian rupa agar supaya lebih kompak rapi dan mengetahui tentang arti kebersamaan sesama klub atau brotherhood dan Suryanation Motor Land ini juga memberikan wadah anak club untuk membesarkan klubnya masing-masing dengan tujuan agar masyarakat umum tahu bahwa anak klub motor itu tidak Arogan dan berbuat kriminal” terang Rahmad Akbar, Jum’at (21/6/2019).

Pada bagian lain, Rahmad Akbar juga mengatakan motor Klasik dan Costum ini dianalogikan motor tua produksi tahun 60 an sampai 70-an bahkan ada yang tahun 50-an , sedangkan kostum motor kreasi sendiri khususnya dari segi Body dirancang sendiri meskipun mesinnya mesin yang terkini.

“ Motor klasik diklub kami rata-rata produksi tahun 60 hingga 70 an bahkan ada yang produksi tahun 50-an sedangkan Custum adalah kreasi kami, dari segi Bodynya, rancangan sendiri meskipun mesinnya produksi terkini” tambah Rahmad Akbar menjelaskan.

Kegiatan Suryanation Motor Land ini, lanjut Rahmad Akbar, dimulai pukul 13.00 WIB hingga selesai, start dan finish di Pelataran GOR Way Handak Kalianda dimulai dengan Rolling Thunder rute dari GOR Way Handak menyusuri Jalan Lintas Sumatra, Jalan Anggrek, menuju Pantai Kedu Warna dan dari Pantai Kedu Warna setelah puas menikmati keindahan Pantai kemudian kembali Ke GOR Way handak, dengan menyusuri Jalan Raja Laut Ketang, Jalan Kesuma Bangsa, keluar ke Jalan Trans Sumatra, masuk ke pelataran GOR Way Handak.

Untuk diketahui, Sesampai di GOR Way handak, peserta Tour diberi kesempatan untuk mengikuti berbagai games kemudian sore hingga malam harinya disuguhi berbagai hiburan dengan menikmati penampilanan Roller Coaster Band dan Metal Lion King , Modern Dance, Pencak Silat dan berbagai Tari Tradisioal. (aap).

DBFMinfo (Kalianda) : Klub motor Klasik dan Costum Salai Tabuan Kalianda Lampung Selatan, dalam rangka memperingati Hari Ulang tahunnya ke-2, Sabtu (22/6/2019) menggelar tour motor bertajuk Suryanation Motor Land 2019 diikuti berbagai klub motor khususnya motor-motor Klasik dan Costum, dari Lampung, Sumbagsel dan Bekasi.

Seksi acara Suryanation Motor Land Rahmad Akbar mengatakan Suryanation Motor Land sebagai wadah bagi Klub motor khususnya motor-motor Klasik dan Costum dengan dikemas sedemikian rupa agar kompak dan rapi serta memahami arti kebersamaan sesama klub atau Brotherhood.

“Jadi mereka ini (klub motor Klasik dan Costum) kita kemas sedemikian rupa agar supaya lebih kompak rapi dan mengetahui tentang arti kebersamaan sesama klub atau brotherhood dan Suryanation Motor Land ini juga memberikan wadah anak club untuk membesarkan klubnya masing-masing dengan tujuan agar masyarakat umum tahu bahwa anak klub motor itu tidak Arogan dan berbuat kriminal” terang Rahmad Akbar, Jum’at (21/6/2019).

Pada bagian lain, Rahmad Akbar juga mengatakan motor Klasik dan Costum ini dianalogikan motor tua produksi tahun 60 an sampai 70-an bahkan ada yang tahun 50-an , sedangkan kostum motor kreasi sendiri khususnya dari segi Body dirancang sendiri meskipun mesinnya mesin yang terkini.

“ Motor klasik diklub kami rata-rata produksi tahun 60 hingga 70 an bahkan ada yang produksi tahun 50-an sedangkan Custum adalah kreasi kami, dari segi Bodynya, rancangan sendiri meskipun mesinnya produksi terkini” tambah Rahmad Akbar menjelaskan.

Kegiatan Suryanation Motor Land ini, lanjut Rahmad Akbar, dimulai pukul 13.00 WIB hingga selesai, start dan finish di Pelataran GOR Way Handak Kalianda dimulai dengan Rolling Thunder rute dari GOR Way Handak menyusuri Jalan Lintas Sumatra, Jalan Anggrek, menuju Pantai Kedu Warna dan dari Pantai Kedu Warna setelah puas menikmati keindahan Pantai kemudian kembali Ke GOR Way handak, dengan menyusuri Jalan Raja Laut Ketang, Jalan Kesuma Bangsa, keluar ke Jalan Trans Sumatra, masuk ke pelataran GOR Way Handak.

Untuk diketahui, Sesampai di GOR Way handak, peserta Tour diberi kesempatan untuk mengikuti berbagai games kemudian sore hingga malam harinya disuguhi berbagai hiburan dengan menikmati penampilanan Roller Coaster Band dan Metal Lion King , Modern Dance, Pencak Silat dan berbagai Tari Tradisioal. (aap).