07:05 DBFMRadio.id, KALIANDA - Dalam upaya mengembangkan potensi daerah dari berbagai sektor, Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan memperkenalkan salah satu inovasi wajah baru Kota Kalianda yang begitu menarik.
Kota Kalianda selama ini dikenal dengan destinasi wisata pantai dan pegunungannya. Di tahun 2023 ini, Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mempercantik Kota Kalianda dengan dibangunnya Tugu Bundaran Pancasila yang berada di tengah Ibukota Lampung Selatan.
Berlokasi di pinggir Jalan Trans Sumatera, Tugu Bundaran Pancasila menjadi salah satu tempat nongkrong yang tepat untuk menghabiskan waktu bersama sahabat maupun keluarga. Selain terdapat spot-spot untuk selfie, di tugu ini juga tersedia tempat jajanan UMKM dan suguhan hiburan Live Music Band lokal asal Lampung yang semakin meningkatkan daya tarik masyarakat.
Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto yang juga ikut menyaksikan gelaran live music, turut memberikan apresiasinya dan berharap masyarakat Lampung Selatan dapat terhibur di lokasi suguhan baru hasil pembangunan Pemerintah Daerah. Rabu malam, (7/6/2023).
“Ini dalam rangka untuk menghidupkan kembali suasana Kota Kalianda, mudah-mudahan dengan adanya kegiatan seperti ini pertumbuhan UMKM dan ekonomi masyarakat Kalianda bisa lebih berkembang,” ucapnya.
“Ini kita sebenarnya uji coba dulu, karena ini kan belum selesai semua, ini air mancurnya juga belum jadi. Tapi kita ingin melihat respon masyarakat," lanjut Bupati.
Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto juga menjelaskan akan terus meningkatkan UMKM dan perekonomian di Lampung Selatan dengan salah satu upayanya melalui gelaran live music yang akan diadakan dua kali dalam seminggu di Tugu Bundaran Pancasila yaitu pada malam kamis dan malam minggu.
“Akan kita adakan live musik disini dua kali seminggu, nantinya band-band lokal anak muda kita bisa mengisi tampil disini dengan menghubungi Dewan Kesenian Lampung Selatan (DKLS),” ujarnya.
Salah seorang pengunjung Kania (15) menyampaikan antusiasnya menghadiri gelaran live music tersebut.
“tempat ini jadi bagus ya, jadi wah banget. Seru disini bisa ajak teman, bisa nyanyi-nyanyi bareng. Harapan saya dengan adanya inovasi pembangunan Tugu Bunderan Pancasila bisa melatih mental penyanyi pemula seperti saya untuk lebih berani lagi tampil di depan umum. Terima kasih Pak Bupati atas inovasinya,” ungkapnya.
Hal serupa juga disampaikan salah seorang pedagang Juani Setiawan (25), dirinya menyampaikan hal positif dan meminta agar gelaran live music bisa diadakan setiap malam.
“Saya hampir setahun berdagang disini. Ini keren banget, serius rame. Harapan saya kegiatan seperti ini bisa diadakan setiap malam. Biasanya jam 9 itu udah sepi dan ada genk-genk motor yang balapan disini. Dengan adanya live music disini menurut saya lebih positive, alhamdulillah penghasilan saya juga bertambah,” terangnya. (db-swd)
07:05 DBFMRadio.id, KALIANDA - Dalam upaya mengembangkan potensi daerah dari berbagai sektor, Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan memperkenalkan salah satu inovasi wajah baru Kota Kalianda yang begitu menarik.
Kota Kalianda selama ini dikenal dengan destinasi wisata pantai dan pegunungannya. Di tahun 2023 ini, Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mempercantik Kota Kalianda dengan dibangunnya Tugu Bundaran Pancasila yang berada di tengah Ibukota Lampung Selatan.
Berlokasi di pinggir Jalan Trans Sumatera, Tugu Bundaran Pancasila menjadi salah satu tempat nongkrong yang tepat untuk menghabiskan waktu bersama sahabat maupun keluarga. Selain terdapat spot-spot untuk selfie, di tugu ini juga tersedia tempat jajanan UMKM dan suguhan hiburan Live Music Band lokal asal Lampung yang semakin meningkatkan daya tarik masyarakat.
Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto yang juga ikut menyaksikan gelaran live music, turut memberikan apresiasinya dan berharap masyarakat Lampung Selatan dapat terhibur di lokasi suguhan baru hasil pembangunan Pemerintah Daerah. Rabu malam, (7/6/2023).
“Ini dalam rangka untuk menghidupkan kembali suasana Kota Kalianda, mudah-mudahan dengan adanya kegiatan seperti ini pertumbuhan UMKM dan ekonomi masyarakat Kalianda bisa lebih berkembang,” ucapnya.
“Ini kita sebenarnya uji coba dulu, karena ini kan belum selesai semua, ini air mancurnya juga belum jadi. Tapi kita ingin melihat respon masyarakat," lanjut Bupati.
Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto juga menjelaskan akan terus meningkatkan UMKM dan perekonomian di Lampung Selatan dengan salah satu upayanya melalui gelaran live music yang akan diadakan dua kali dalam seminggu di Tugu Bundaran Pancasila yaitu pada malam kamis dan malam minggu.
“Akan kita adakan live musik disini dua kali seminggu, nantinya band-band lokal anak muda kita bisa mengisi tampil disini dengan menghubungi Dewan Kesenian Lampung Selatan (DKLS),” ujarnya.
Salah seorang pengunjung Kania (15) menyampaikan antusiasnya menghadiri gelaran live music tersebut.
“tempat ini jadi bagus ya, jadi wah banget. Seru disini bisa ajak teman, bisa nyanyi-nyanyi bareng. Harapan saya dengan adanya inovasi pembangunan Tugu Bunderan Pancasila bisa melatih mental penyanyi pemula seperti saya untuk lebih berani lagi tampil di depan umum. Terima kasih Pak Bupati atas inovasinya,” ungkapnya.
Hal serupa juga disampaikan salah seorang pedagang Juani Setiawan (25), dirinya menyampaikan hal positif dan meminta agar gelaran live music bisa diadakan setiap malam.
“Saya hampir setahun berdagang disini. Ini keren banget, serius rame. Harapan saya kegiatan seperti ini bisa diadakan setiap malam. Biasanya jam 9 itu udah sepi dan ada genk-genk motor yang balapan disini. Dengan adanya live music disini menurut saya lebih positive, alhamdulillah penghasilan saya juga bertambah,” terangnya. (db-swd)
20:32 DBFMRadio.id, PRINGSEWU - Jajaran Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Kabupaten Lampung Selatan Radio Dimensi Baru 93.0 FM melakukan kunjungan kaji tiru ke LPPL Kabupaten Pringsewu Radio Pringsewu FM, Jumat (26/05/23).
Dipimpin oleh Kabid Komunikasi Publik Diskominfo Lampung Selatan Heri Wiyono, rombongan LPPL Radio Dimensi Baru 93.0 FM disambut dan diterima oleh Kepala Dinas Kominfo Pringsewu sekaligus Ketua Dewan Pengawas LPPL Radio Pringsewu FM Hendrid, SE.,MM dan Direktur Utama LPPL Radio Pringsewu FM Yuni Efrizal beserta jajaran.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Pringsewu Hendrid menjelaskan, keberadaan LPPL Radio Pringsewu FM berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pringsewu No.21 Tahun 2013 yang diharapkan mampu memberikan informasi, edukasi dan hiburan yang sehat bagi masyarakat di wilayah Kabupaten Pringsewu dan sekitarnya.
"Selain melakukan siaran melalui pemancar radio pada frekuensi FM 107,2 Mhz dalam bentuk audio, siaran Pringsewu FM juga bisa dinikmati dalam bentuk audio-visual melalui live streaming di berbagai platform digital, yang memungkinkan siarannya bisa didengar dan ditonton di seluruh dunia," jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Direktur Utama LPPL Radio Pringsewu FM Yuni Efrizal terkait maksud dan tujuan didirikannya stasiun radio publik di Kabupaten Pringsewu adalah untuk menyelenggarakan siaran radio sesuai dengan prinsip-prinsip radio yang independen, netral dan mandiri dengan program siaran yang selalu berorientasi pada kepentingan masyarakat atau publik.
Sementara itu, Kabid Komunikasi Publik Diskominfo Lampung Selatan Heri Wiyono mengatakan maksud dan tujuan kunjungan kaji tiru ke LPPL Radio Pringsewu FM adalah untuk mengetahui sekaligus mempelajari mengenai LPPL Radio Pringsewu FM, karna menurutnya program-program siaran yang sudah bagus dan semua mata acara sudah disiarkan melalui live streaming.
"Sedangkan kami saat inibaru di acara talkshow. Kami ingin mengetahui mengenai peralatan dan teknologi yang digunakan serta bagaimana prosesnya," katanya.
Selain itu, lanjut Heri, pihaknya juga ingin mengetahui terkait kebijakan-kebijakan, aturan serta regulasi yang berlaku di LPPL Kabupaten Pringsewu. (*) ah-swd
20:32 DBFMRadio.id, PRINGSEWU - Jajaran Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Kabupaten Lampung Selatan Radio Dimensi Baru 93.0 FM melakukan kunjungan kaji tiru ke LPPL Kabupaten Pringsewu Radio Pringsewu FM, Jumat (26/05/23).
Dipimpin oleh Kabid Komunikasi Publik Diskominfo Lampung Selatan Heri Wiyono, rombongan LPPL Radio Dimensi Baru 93.0 FM disambut dan diterima oleh Kepala Dinas Kominfo Pringsewu sekaligus Ketua Dewan Pengawas LPPL Radio Pringsewu FM Hendrid, SE.,MM dan Direktur Utama LPPL Radio Pringsewu FM Yuni Efrizal beserta jajaran.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Pringsewu Hendrid menjelaskan, keberadaan LPPL Radio Pringsewu FM berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pringsewu No.21 Tahun 2013 yang diharapkan mampu memberikan informasi, edukasi dan hiburan yang sehat bagi masyarakat di wilayah Kabupaten Pringsewu dan sekitarnya.
"Selain melakukan siaran melalui pemancar radio pada frekuensi FM 107,2 Mhz dalam bentuk audio, siaran Pringsewu FM juga bisa dinikmati dalam bentuk audio-visual melalui live streaming di berbagai platform digital, yang memungkinkan siarannya bisa didengar dan ditonton di seluruh dunia," jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Direktur Utama LPPL Radio Pringsewu FM Yuni Efrizal terkait maksud dan tujuan didirikannya stasiun radio publik di Kabupaten Pringsewu adalah untuk menyelenggarakan siaran radio sesuai dengan prinsip-prinsip radio yang independen, netral dan mandiri dengan program siaran yang selalu berorientasi pada kepentingan masyarakat atau publik.
Sementara itu, Kabid Komunikasi Publik Diskominfo Lampung Selatan Heri Wiyono mengatakan maksud dan tujuan kunjungan kaji tiru ke LPPL Radio Pringsewu FM adalah untuk mengetahui sekaligus mempelajari mengenai LPPL Radio Pringsewu FM, karna menurutnya program-program siaran yang sudah bagus dan semua mata acara sudah disiarkan melalui live streaming.
"Sedangkan kami saat inibaru di acara talkshow. Kami ingin mengetahui mengenai peralatan dan teknologi yang digunakan serta bagaimana prosesnya," katanya.
Selain itu, lanjut Heri, pihaknya juga ingin mengetahui terkait kebijakan-kebijakan, aturan serta regulasi yang berlaku di LPPL Kabupaten Pringsewu. (*) ah-swd
07:38:16Dbfmradio.id : Kalianda - Ketua Umum Lembaga Seni dan Qasidah Indonesia (LASQI) Kabupaten Lampung Selatan Hj. Winarni Nanang Ermanto membuka Lomba Qasidah Tingkat Kabupaten yang berlangsung di panggung Panggung Outdoor Gedung Olahraga (GOR) Way Handak, Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan Selatan Kamis (9/3/2023).
Dalam laporannya Kepala bagian kesra, selaku ketua pelaksana penyelenggara lomba qasidah tingkat kabupaten , Firmansyah menjelaskan bahwa Lomba Qasidah dengan tema melalu seni qasidah momentum untuk meningkatkan syariat Islam dan menjadikan masyarakat Lampung selatan yang bertalenta dan berprestasi.
"Peserta dari seluruh kecamatan Kabupaten Lampung Selatan yang mengikuti lomba qasidah ini sebanyak 31 kelompok dengan memilih 3 pemenang yang selanjutnya akan di ikut sertakan di lomba tingkat provinsi."
“Dan mudah-mudah selanjutnya menjadi juara di tingkat provinsi dan mewakili provinsi Lampung untuk lomba qasidah tingkat nasional” katanya
Melalui bagian Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Lampung Selatan, hadiah yang di siapkan untuk para pemenang yaitu untuk juara pertama senilai Rp.3.000.000, juara kedua senilai Rp.2.000.000, dan juara tiga senilai Rp.1.500.000 di tambah dengan tropi serta piagam.
"Semoga acara ini berjalan lancar, sukses, di berkahi Allah SWT dan mendapatkan pemenang yang bisa mengharumkan nama baik Lampung Selatan di tingkat nasional, ujar Firmansyah
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum LASQI Lampung Selatan Hj. Winarni Nanang Ermanto memberikan sambutan sekaligus membuka acara lomba qasidah.
"Saya mengucapkan terima kasih untuk semua pihak baik itu Pemerintah Daerah, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta seluruh masyarakat yang mempunyai talenta, kemampuan dan bakat qasidah." Kata Winarni.
Selanjutnya Hj. Winarni Juga menginformasikan bahwa pada tahun ini, lomba tingkat provinsi yang di ajukan qasidah adalah kategori tingkat remaja.
“Akan tetapi untuk kategori Ibu-Ibu tidak perlu khawatir, jika nanti ada informasi lomba qasidah dengan kategori Ibu-Ibu pasti akan kita kirim ke provinsi, imbuhnya”
Di akhir sambutan, Hj. Winarni sangat mengapresiasi untuk Ibu-Ibu yang memiliki talenta harus memberikan contoh serta membantu mencari generasi remaja yang mempunyai talenta seni qasidah sebagai penerus di masa depan.(db-dwa).
07:38:16Dbfmradio.id : Kalianda - Ketua Umum Lembaga Seni dan Qasidah Indonesia (LASQI) Kabupaten Lampung Selatan Hj. Winarni Nanang Ermanto membuka Lomba Qasidah Tingkat Kabupaten yang berlangsung di panggung Panggung Outdoor Gedung Olahraga (GOR) Way Handak, Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan Selatan Kamis (9/3/2023).
Dalam laporannya Kepala bagian kesra, selaku ketua pelaksana penyelenggara lomba qasidah tingkat kabupaten , Firmansyah menjelaskan bahwa Lomba Qasidah dengan tema melalu seni qasidah momentum untuk meningkatkan syariat Islam dan menjadikan masyarakat Lampung selatan yang bertalenta dan berprestasi.
"Peserta dari seluruh kecamatan Kabupaten Lampung Selatan yang mengikuti lomba qasidah ini sebanyak 31 kelompok dengan memilih 3 pemenang yang selanjutnya akan di ikut sertakan di lomba tingkat provinsi."
“Dan mudah-mudah selanjutnya menjadi juara di tingkat provinsi dan mewakili provinsi Lampung untuk lomba qasidah tingkat nasional” katanya
Melalui bagian Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Lampung Selatan, hadiah yang di siapkan untuk para pemenang yaitu untuk juara pertama senilai Rp.3.000.000, juara kedua senilai Rp.2.000.000, dan juara tiga senilai Rp.1.500.000 di tambah dengan tropi serta piagam.
"Semoga acara ini berjalan lancar, sukses, di berkahi Allah SWT dan mendapatkan pemenang yang bisa mengharumkan nama baik Lampung Selatan di tingkat nasional, ujar Firmansyah
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum LASQI Lampung Selatan Hj. Winarni Nanang Ermanto memberikan sambutan sekaligus membuka acara lomba qasidah.
"Saya mengucapkan terima kasih untuk semua pihak baik itu Pemerintah Daerah, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta seluruh masyarakat yang mempunyai talenta, kemampuan dan bakat qasidah." Kata Winarni.
Selanjutnya Hj. Winarni Juga menginformasikan bahwa pada tahun ini, lomba tingkat provinsi yang di ajukan qasidah adalah kategori tingkat remaja.
“Akan tetapi untuk kategori Ibu-Ibu tidak perlu khawatir, jika nanti ada informasi lomba qasidah dengan kategori Ibu-Ibu pasti akan kita kirim ke provinsi, imbuhnya”
Di akhir sambutan, Hj. Winarni sangat mengapresiasi untuk Ibu-Ibu yang memiliki talenta harus memberikan contoh serta membantu mencari generasi remaja yang mempunyai talenta seni qasidah sebagai penerus di masa depan.(db-dwa).
DBFMRadio.id : Kalianda - Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Lampung Selatan dan Duta Swasembada Gizi Hj. Winarni Nanang Ermanto menjadi narasumber talkshow pada program "Ruang Dialog" DBFM Radio Pemda Lampung Selatan, di Ruang Siar DBFM Radio Lampung Selatan. Rabu, (18/01/2023).
Talkshow yang mengusung tema "Dukungan Kebijakan Pemerintah Desa Dalam Upaya Cetak Generasi Unggul Lampung Selatan (Stunting, Swasembada Gizi, Swasembada Sekolah, Swasembada WC)" yang disiarkan secara langsung melalui 93.0 fm, sosial media Facebook dan Instagram.
Dipandu Host Chairunnisa Yahman, Hj. Winarni menyampaikan pentingnya untuk menyiapkan generasi unggul Lampung Selatan yang sehat, cerdas dan berkarakter Indonesia.
"Perlu diketahui pembangunan tidak hanya dilihat dari infrastruktur namun juga kita harus sama-sama menyiapkan sumber daya manusia yang unggul dan produktif, karna salah satu peluang dan kekuatan kita Indonesia tahun 2030 akan menghadapi bonus demografi, dengan harapan tahun 2045 kita bisa menjadi negara maju peringkat 4 dunia", ungkapnya.
Hj. Winarni Nanang Ermanto juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh kader, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat kabupaten, kecamatan dan desa yang sudah bersinergi untuk menuntaskan stunting sejak tahun 2019 mengalami penurunan dari 29% menjadi 8,9% di Kabupaten Lampung Selatan.
Pada swasembada sekolah, salah satu yang menjadi fokus pemerintah pusat yaitu peningkatan kejar paket A B dan C serta adanya pelayanan puskesmas inklusif yang akan berlangsung mulai awal tahun 2023, serta peningkatan kualitas para pengajar sekolah bagi anak berkebutuhan khusus.
Ruang Dialog DBFM ini juga diikuti oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Republik Indonesia, TPPS Kecamatan dan Desa se Lampung Selatan, kepala sekolah dan guru tingkat PAUD/TK, SD, dan SMP se Kab. Lampung Selatan melalui zoom meeting.
Pada sesi talkshow juga dibuka sesi pertanyaan perihal swasembada sekolah, swasembada gizi, swasembada wc dan swasembada rumah layak huni.
Mengakhiri talkshow, Hj. Winarni berpesan agar semua pihak dapat terus bersinergi untuk Kabupaten Lampung Selatan agar lebih maju lagi.
"Ayo kita sama-sama, tidak ada yang tidak mungkin terwujud kalau kita sama-sama melakukan, bergerak bersama, bergotong royong dengan semangat tulus dan ikhlas yang tinggi, insya Allah akan terwujud yang kita cita-citakan bersama", tutupnya.(db-swld-icha-aap).
DBFMRadio.id : Kalianda - Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Lampung Selatan dan Duta Swasembada Gizi Hj. Winarni Nanang Ermanto menjadi narasumber talkshow pada program "Ruang Dialog" DBFM Radio Pemda Lampung Selatan, di Ruang Siar DBFM Radio Lampung Selatan. Rabu, (18/01/2023).
Talkshow yang mengusung tema "Dukungan Kebijakan Pemerintah Desa Dalam Upaya Cetak Generasi Unggul Lampung Selatan (Stunting, Swasembada Gizi, Swasembada Sekolah, Swasembada WC)" yang disiarkan secara langsung melalui 93.0 fm, sosial media Facebook dan Instagram.
Dipandu Host Chairunnisa Yahman, Hj. Winarni menyampaikan pentingnya untuk menyiapkan generasi unggul Lampung Selatan yang sehat, cerdas dan berkarakter Indonesia.
"Perlu diketahui pembangunan tidak hanya dilihat dari infrastruktur namun juga kita harus sama-sama menyiapkan sumber daya manusia yang unggul dan produktif, karna salah satu peluang dan kekuatan kita Indonesia tahun 2030 akan menghadapi bonus demografi, dengan harapan tahun 2045 kita bisa menjadi negara maju peringkat 4 dunia", ungkapnya.
Hj. Winarni Nanang Ermanto juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh kader, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat kabupaten, kecamatan dan desa yang sudah bersinergi untuk menuntaskan stunting sejak tahun 2019 mengalami penurunan dari 29% menjadi 8,9% di Kabupaten Lampung Selatan.
Pada swasembada sekolah, salah satu yang menjadi fokus pemerintah pusat yaitu peningkatan kejar paket A B dan C serta adanya pelayanan puskesmas inklusif yang akan berlangsung mulai awal tahun 2023, serta peningkatan kualitas para pengajar sekolah bagi anak berkebutuhan khusus.
Ruang Dialog DBFM ini juga diikuti oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Republik Indonesia, TPPS Kecamatan dan Desa se Lampung Selatan, kepala sekolah dan guru tingkat PAUD/TK, SD, dan SMP se Kab. Lampung Selatan melalui zoom meeting.
Pada sesi talkshow juga dibuka sesi pertanyaan perihal swasembada sekolah, swasembada gizi, swasembada wc dan swasembada rumah layak huni.
Mengakhiri talkshow, Hj. Winarni berpesan agar semua pihak dapat terus bersinergi untuk Kabupaten Lampung Selatan agar lebih maju lagi.
"Ayo kita sama-sama, tidak ada yang tidak mungkin terwujud kalau kita sama-sama melakukan, bergerak bersama, bergotong royong dengan semangat tulus dan ikhlas yang tinggi, insya Allah akan terwujud yang kita cita-citakan bersama", tutupnya.(db-swld-icha-aap).
15:47:53 DBFMRadio.id : Semarang - Bagi lembaga penyiaran, apapun jenisnya, konten berita dan informasi merupakan komoditi yang paling dicari oleh khalayak. Berdasarkan sebuah riset menunjukkan bahwa motif untuk mendapatkan berita dan informasi senantiasa menduduki rangking atas.
"Karenanya lembaga penyiaran yang cerdas senantiasa memiliki beragam program jurnalistik untuk memenuhi kepentingan khalayak. Hal itu sesuai dengan mandat konstitusi (Pasal 28F UUD '45: Red) bahwa setiap orang berhak memperoleh pemenuhan atas haknya untuk berkomunikasi." Ujar Peneliti pada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Darmanto, di Semarang Rabu (21/12/2020).
Dalam materinya Pengembangan Program Jurnalistik LPPL Berbasis Partisipasi Publik, yang disampaikan pada Workshop Exelent Broadcaster bertajuk "Menjadi Praktisi Radio yang Adaptif di Era Digital" yang digelar Persatuan Radio TV Publik Daerah Seluruh Indonesia (IndonesiapersadaID), Darmanto juga menyebut, hak konstitusional untuk berkomunikasi tersebut mengandung dua implikasi. Pertama, hak untuk mengetahui (right to know).
"Setiap warga berhak untuk mengetahui persoalan publik yang menyangkut dengan kepentingannya, berhak memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, dan berhak mengetahui kebijakan publik yang diambil oleh penyelenggara pemerintahan. Kedua, berhak untuk berpendapat (right to opinion) dan hak untuk berekspresi (right to expression)." rinci dia.
Pada bagian lain keterangannya, Broadcaster di RRI Yogyakarta tahun 90-an ini mengatakan, Guna memenuhi akan hak konstitusional untuk berkomunikasi tersebut, media massa memegang peran yang sangat penting.
Media massa tidak hanya berfungsi menjadi saluran informasi dari pihak penyelenggara pemerintahan dan warga masyarakat, tetapi juga menjadi ajang penyampaian pendapat dan ekspresi warga masyarakat sebagai bentuk respon atas praktik penyelenggaraan negara.
"Bagi media elektronik, radio dan televisi, yang beroperasi menggunakan frekuensi milik publik, tugas untuk memenuhi hak konstitusional untuk berkomunikasi merupakan suatu kewajiban mutlak sebagai bentuk pertanggungjawaban atas penggunaan frekuensi yang merupakan ranah publik."cetus Darmanto yang kini sedang menempuh program doktoral di UNDIP dengan focus studi mengenai Transformasi RSPD menjadi LPPL.
Bagi Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI dan TVRI, serta LPP Lokal (LPPL) mempunya tugas yang lebih berat dibanding Lembaga Penyiaran Swasta (LPS) dan Lembaga Penyiaran Komunitas (LPK).
"Pemenuhan akan hak konstitusional warga untuk berkomunikasi bukan sekedar bentuk pertanggungjawaban atas penggunaan frekuensi sebagai milik publik, tetapi karena keberadaan LPP itu sendiri memang dimandatkan secara khusus untuk memenuhi kebutuhan warga akan informasi (to inform), pendidikan (to educate) dan hiburan (to entertain)." tutup dia.(db-aap).
15:47:53 DBFMRadio.id : Semarang - Bagi lembaga penyiaran, apapun jenisnya, konten berita dan informasi merupakan komoditi yang paling dicari oleh khalayak. Berdasarkan sebuah riset menunjukkan bahwa motif untuk mendapatkan berita dan informasi senantiasa menduduki rangking atas.
"Karenanya lembaga penyiaran yang cerdas senantiasa memiliki beragam program jurnalistik untuk memenuhi kepentingan khalayak. Hal itu sesuai dengan mandat konstitusi (Pasal 28F UUD '45: Red) bahwa setiap orang berhak memperoleh pemenuhan atas haknya untuk berkomunikasi." Ujar Peneliti pada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Darmanto, di Semarang Rabu (21/12/2020).
Dalam materinya Pengembangan Program Jurnalistik LPPL Berbasis Partisipasi Publik, yang disampaikan pada Workshop Exelent Broadcaster bertajuk "Menjadi Praktisi Radio yang Adaptif di Era Digital" yang digelar Persatuan Radio TV Publik Daerah Seluruh Indonesia (IndonesiapersadaID), Darmanto juga menyebut, hak konstitusional untuk berkomunikasi tersebut mengandung dua implikasi. Pertama, hak untuk mengetahui (right to know).
"Setiap warga berhak untuk mengetahui persoalan publik yang menyangkut dengan kepentingannya, berhak memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, dan berhak mengetahui kebijakan publik yang diambil oleh penyelenggara pemerintahan. Kedua, berhak untuk berpendapat (right to opinion) dan hak untuk berekspresi (right to expression)." rinci dia.
Pada bagian lain keterangannya, Broadcaster di RRI Yogyakarta tahun 90-an ini mengatakan, Guna memenuhi akan hak konstitusional untuk berkomunikasi tersebut, media massa memegang peran yang sangat penting.
Media massa tidak hanya berfungsi menjadi saluran informasi dari pihak penyelenggara pemerintahan dan warga masyarakat, tetapi juga menjadi ajang penyampaian pendapat dan ekspresi warga masyarakat sebagai bentuk respon atas praktik penyelenggaraan negara.
"Bagi media elektronik, radio dan televisi, yang beroperasi menggunakan frekuensi milik publik, tugas untuk memenuhi hak konstitusional untuk berkomunikasi merupakan suatu kewajiban mutlak sebagai bentuk pertanggungjawaban atas penggunaan frekuensi yang merupakan ranah publik."cetus Darmanto yang kini sedang menempuh program doktoral di UNDIP dengan focus studi mengenai Transformasi RSPD menjadi LPPL.
Bagi Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI dan TVRI, serta LPP Lokal (LPPL) mempunya tugas yang lebih berat dibanding Lembaga Penyiaran Swasta (LPS) dan Lembaga Penyiaran Komunitas (LPK).
"Pemenuhan akan hak konstitusional warga untuk berkomunikasi bukan sekedar bentuk pertanggungjawaban atas penggunaan frekuensi sebagai milik publik, tetapi karena keberadaan LPP itu sendiri memang dimandatkan secara khusus untuk memenuhi kebutuhan warga akan informasi (to inform), pendidikan (to educate) dan hiburan (to entertain)." tutup dia.(db-aap).
12:09:55 DBFMRadio.id : Semarang - Khalayak (Audience) dapat didefinisikan dari beberapa Aspek, secara Demografis Audience bisa dibagi dalam Kelompok Umur, Jenis Kelamin dan Profesi
Selanjutnya secara Geografis, berdasarkan wilayah audiences , Geodemografis Wilayah tertentu yang memiliki karakter demografi sejenis dan Aspek Psycografis, Berdasarkan gaya hidup / perilaku, yang akan berpengaruh pada konsumsi.
Menurut Kepala LPP RRI Yogyakarta, Nazwin Achmad, dalam menyusun program siaran, harus memperhatikan, peta geografi, demografi, psikografi ( gaya hidup audince :red ). Disamping juga harus mengetahui habit, aktivitas, keinginan dan kebutuhan publik.
"Melalui Audience research, Focus Group Lebih spesifik, mencari masukan dari media online dan Media Sosial, seperti FB, Twitter, IG, Email dan yang lain. Langkah Komparasi / referensi program juga penting, baik program /kemasan lain pada media teresterial maupun online" terang Nazwin dihadapan peserta Workshop Exelent Broadcaster bertajuk "Menjadi Praktisi Radio yang Adaptif di Era Digital" di Semarang Rabu (21/12/2022).
Dalam materinya, pada Workshop yang digelar Persatuan Radio TV Publik Daerah Seluruh Indonesia IndonesiapersadaID ini, Nazwin juga mengatakan orientasi dalam penyusunan program juga harus mengetahui Peta perkembangan Radio Kompetitor , karateristik kekuatan saluran komunikasi, untuk supporting Publikasi & Promosi. (Multiplatform) serta Basis tetap media Penyiaran Radio Audiotif atau yang kerap disebut Teresterial.
"Yang tidak kalah penting dalam menyusun program siaran adalah membagi jam siaran kedalam segment-segment dalam satu hari sesuai dengan sasaran khalayak pendengar pada jam tersebut." terus dia.
Nazwin Achmad menambahkan, Pembagian waktu dilakukan dengan sistim Day Part Narrowcasting, membagi perjam siaran dengan dasar mensejajarkan semua program acara siaran kepada pendengar tertentu, dengan pertimbangan penyusunan berdasarkan waktu yang paling banyak pendengarnya ( Prime Time ) dan waktu biasa ( Reguler Time ).
Dirinya juga mengingatkan, dalam mengemas isi atau materi siaran harus diupayakan yang sesuai dengan keinginan & kebutuhan audience .
"Setiap Kemasan Program siaran harus mengacu pada pilihan format siaran / stasiun tertentu, seiring makin berkembangnya kreatifitas, segmentasi Audien (Pemirsa) saluran Media, yang selektif dengan pilihan bermedia dalam dinamika publik ." tutup Nazwin Achmad.(db-aap).
12:09:55 DBFMRadio.id : Semarang - Khalayak (Audience) dapat didefinisikan dari beberapa Aspek, secara Demografis Audience bisa dibagi dalam Kelompok Umur, Jenis Kelamin dan Profesi
Selanjutnya secara Geografis, berdasarkan wilayah audiences , Geodemografis Wilayah tertentu yang memiliki karakter demografi sejenis dan Aspek Psycografis, Berdasarkan gaya hidup / perilaku, yang akan berpengaruh pada konsumsi.
Menurut Kepala LPP RRI Yogyakarta, Nazwin Achmad, dalam menyusun program siaran, harus memperhatikan, peta geografi, demografi, psikografi ( gaya hidup audince :red ). Disamping juga harus mengetahui habit, aktivitas, keinginan dan kebutuhan publik.
"Melalui Audience research, Focus Group Lebih spesifik, mencari masukan dari media online dan Media Sosial, seperti FB, Twitter, IG, Email dan yang lain. Langkah Komparasi / referensi program juga penting, baik program /kemasan lain pada media teresterial maupun online" terang Nazwin dihadapan peserta Workshop Exelent Broadcaster bertajuk "Menjadi Praktisi Radio yang Adaptif di Era Digital" di Semarang Rabu (21/12/2022).
Dalam materinya, pada Workshop yang digelar Persatuan Radio TV Publik Daerah Seluruh Indonesia IndonesiapersadaID ini, Nazwin juga mengatakan orientasi dalam penyusunan program juga harus mengetahui Peta perkembangan Radio Kompetitor , karateristik kekuatan saluran komunikasi, untuk supporting Publikasi & Promosi. (Multiplatform) serta Basis tetap media Penyiaran Radio Audiotif atau yang kerap disebut Teresterial.
"Yang tidak kalah penting dalam menyusun program siaran adalah membagi jam siaran kedalam segment-segment dalam satu hari sesuai dengan sasaran khalayak pendengar pada jam tersebut." terus dia.
Nazwin Achmad menambahkan, Pembagian waktu dilakukan dengan sistim Day Part Narrowcasting, membagi perjam siaran dengan dasar mensejajarkan semua program acara siaran kepada pendengar tertentu, dengan pertimbangan penyusunan berdasarkan waktu yang paling banyak pendengarnya ( Prime Time ) dan waktu biasa ( Reguler Time ).
Dirinya juga mengingatkan, dalam mengemas isi atau materi siaran harus diupayakan yang sesuai dengan keinginan & kebutuhan audience .
"Setiap Kemasan Program siaran harus mengacu pada pilihan format siaran / stasiun tertentu, seiring makin berkembangnya kreatifitas, segmentasi Audien (Pemirsa) saluran Media, yang selektif dengan pilihan bermedia dalam dinamika publik ." tutup Nazwin Achmad.(db-aap).
03:08:14 DBFMRadio.id : Semarang - Workshop Excelent Broadcaster (WEB), diharapkan dapat dijadikan bekal untuk Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) di seluruh Indonesia, sebagai perekat informasi persatuan bangsa serta menjaga ketahanan informasi di pelosok negri.
Dalam sambutannya pada pembukaan WEB kerjasama LPP RRI, PLN UP3 Semarang dan Dinas Kominfo Provinsi Jawa Tengah bertajuk "Menjadi Praktisi Radio yang Adaptif di Era Digital" Ketua Harian Persatuan Radio TV Publik Daerah Seluruh Indonesia (Indonesiapersada.id) Syaifudin Ahmad, yang juga Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Pasuruan mengatakan, sejatinya radio unggul, karena jangkauan siar yang luas hingga wilayah perbatasan, seperti Entikong, dan Natuna.
Tanpa menyebut wilayah mana, diakui Syaifudin Achmad, beberapa wilayah di Indonesia masih ada yang tidak bisa mendengarkan siaran terestrial radio.
"Namun, pada kenyataan, beberapa wilayah di Indonesia tidak bisa mendengarkan siaran terestrial radio" demikian dikatakan Syaifudin Ahmad M.Si, di Semarang Selasa (20/12/2022).
Workshop yang dibuka Dirut LPP RRI Hendrasmo, menampilkan Peneliti pada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Darmanto, dengan materi Pengembangan Program Jurnalistik LPPL Berbasis Partisipasi Publik.
Selanjutnya Kepala LPP RRI Semarang Danang Prabowo dengan materi Jurnalistik Radio (Menulis Untuk Telinga) dan Tenaga Ahli Lemhannas Dwi Hernuningsih dengan materi Managing and Monetizing Content serta dua pemateri dari LPP RRI.(db-aap).
03:08:14 DBFMRadio.id : Semarang - Workshop Excelent Broadcaster (WEB), diharapkan dapat dijadikan bekal untuk Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) di seluruh Indonesia, sebagai perekat informasi persatuan bangsa serta menjaga ketahanan informasi di pelosok negri.
Dalam sambutannya pada pembukaan WEB kerjasama LPP RRI, PLN UP3 Semarang dan Dinas Kominfo Provinsi Jawa Tengah bertajuk "Menjadi Praktisi Radio yang Adaptif di Era Digital" Ketua Harian Persatuan Radio TV Publik Daerah Seluruh Indonesia (Indonesiapersada.id) Syaifudin Ahmad, yang juga Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Pasuruan mengatakan, sejatinya radio unggul, karena jangkauan siar yang luas hingga wilayah perbatasan, seperti Entikong, dan Natuna.
Tanpa menyebut wilayah mana, diakui Syaifudin Achmad, beberapa wilayah di Indonesia masih ada yang tidak bisa mendengarkan siaran terestrial radio.
"Namun, pada kenyataan, beberapa wilayah di Indonesia tidak bisa mendengarkan siaran terestrial radio" demikian dikatakan Syaifudin Ahmad M.Si, di Semarang Selasa (20/12/2022).
Workshop yang dibuka Dirut LPP RRI Hendrasmo, menampilkan Peneliti pada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Darmanto, dengan materi Pengembangan Program Jurnalistik LPPL Berbasis Partisipasi Publik.
Selanjutnya Kepala LPP RRI Semarang Danang Prabowo dengan materi Jurnalistik Radio (Menulis Untuk Telinga) dan Tenaga Ahli Lemhannas Dwi Hernuningsih dengan materi Managing and Monetizing Content serta dua pemateri dari LPP RRI.(db-aap).
23:15:45 DBFMRadio.id : Bandungan - Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Dimensi Baru Kampung Selatan, berhasil meraih predikat Terbaik 3 Katagori Radio Anak, pada Indonesia Persada (IP) Award III 2022 yang diselenggarakan Persatuan Radio TV Publik Daerah Seluruh Indonesia (IndonesiapersadaID), di Bandungan Kab. Semarang, Selasa (18/10/2023) malam.
Sementara Terbaik 2 Katagori Radio Ramah Anak, diraih LPPL Suara Tabalong Kalimantan Selatan dan ERTE FM Temanggung Jawa Tengah meraih predikat terbaik 1.
Ketua umum IndonesiapersadaID Ganjar Pranowo saat membuka IP Award III mengatakan, dengan digelarnya awarding ini, diharapkan kualitas penyiaran LPPL akan semakin informatif dan siarannya lebih bersifat edukatif serta makin menghibur.
"saya tetap berharap, kita tetap terus sharing informasi yang inspiratif, dari tokoh-tokoh inspirasi itu sangat menarik. Yang pasti capasity building yang kita ciptakan bisa dilakukan secara bergilir dari anggota IndonesiapersadaID."
Sementara menanggapi diraihnya IP Award yang langsung diterima Manajer Pemberitaan dan Reportase Anggoro AP ini, Direktur Utama LPPL Dimensi Baru Rudi Suhaemi Kalianda bertekad akan terus meningkatkan kualitas program siarannya, sehingga tahun depan bisa meraih predikat terbaik diajang IP Award IV.
"Ya, Thropy diterima langsung oleh Menejer Pemberitaan di Bandungan, kita juga bertekad akan meningkatkan kualitas program siaran agar ditahun-tahun mendatang bisa meraih penghargaan lagi" terang Rudi.
Untuk diketahui IP Award III, diikuti oleh 46 LPPL anggota IndonesiapersadaID terdiri 6 kategori.
Keenam katagori dimaksud, Reportase Berita Indonesia Live, Terbaik I diraih LPPL Mahardika Bondowoso Jawa Timur, ke II Radio Suara Pacitan, dan ke III diraih Radio in Bangka Belitung.
Selanjutnya Presenter Berita Indonesia Iive, Radio Gema Randik Musi Banyuasin Sumatera Selatan, Radio Suara Ngawy Jawa E dan Slawi FM Kabupaten Tegal masing masing terbaik 1,2 dan 3.
Untuk Radio Host Berita Indonesia Iive, Irama FM Purworejo, Radio Gema Bungo Muaro Bungo Jambi dan Radio Buana Asri Sragen Jawa Tengah
Sedangkan Radio Inovatif, Terbaik 1 Suara Pasuruan Jatim, Terbaik 2 Sasaraina Kepulauan Mentawai Sumbar dan Kanjuruhan FM Malang terbaik 3 serta Katagori Radio Peduli Bencana terbaik 1 Radio Kanjuruhan FM, 2 Radio Gagak Rimang Blora dan 3 Radio Abdi Persada Banjarbaru Kalsel.(db-aap).
23:15:45 DBFMRadio.id : Bandungan - Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Dimensi Baru Kampung Selatan, berhasil meraih predikat Terbaik 3 Katagori Radio Anak, pada Indonesia Persada (IP) Award III 2022 yang diselenggarakan Persatuan Radio TV Publik Daerah Seluruh Indonesia (IndonesiapersadaID), di Bandungan Kab. Semarang, Selasa (18/10/2023) malam.
Sementara Terbaik 2 Katagori Radio Ramah Anak, diraih LPPL Suara Tabalong Kalimantan Selatan dan ERTE FM Temanggung Jawa Tengah meraih predikat terbaik 1.
Ketua umum IndonesiapersadaID Ganjar Pranowo saat membuka IP Award III mengatakan, dengan digelarnya awarding ini, diharapkan kualitas penyiaran LPPL akan semakin informatif dan siarannya lebih bersifat edukatif serta makin menghibur.
"saya tetap berharap, kita tetap terus sharing informasi yang inspiratif, dari tokoh-tokoh inspirasi itu sangat menarik. Yang pasti capasity building yang kita ciptakan bisa dilakukan secara bergilir dari anggota IndonesiapersadaID."
Sementara menanggapi diraihnya IP Award yang langsung diterima Manajer Pemberitaan dan Reportase Anggoro AP ini, Direktur Utama LPPL Dimensi Baru Rudi Suhaemi Kalianda bertekad akan terus meningkatkan kualitas program siarannya, sehingga tahun depan bisa meraih predikat terbaik diajang IP Award IV.
"Ya, Thropy diterima langsung oleh Menejer Pemberitaan di Bandungan, kita juga bertekad akan meningkatkan kualitas program siaran agar ditahun-tahun mendatang bisa meraih penghargaan lagi" terang Rudi.
Untuk diketahui IP Award III, diikuti oleh 46 LPPL anggota IndonesiapersadaID terdiri 6 kategori.
Keenam katagori dimaksud, Reportase Berita Indonesia Live, Terbaik I diraih LPPL Mahardika Bondowoso Jawa Timur, ke II Radio Suara Pacitan, dan ke III diraih Radio in Bangka Belitung.
Selanjutnya Presenter Berita Indonesia Iive, Radio Gema Randik Musi Banyuasin Sumatera Selatan, Radio Suara Ngawy Jawa E dan Slawi FM Kabupaten Tegal masing masing terbaik 1,2 dan 3.
Untuk Radio Host Berita Indonesia Iive, Irama FM Purworejo, Radio Gema Bungo Muaro Bungo Jambi dan Radio Buana Asri Sragen Jawa Tengah
Sedangkan Radio Inovatif, Terbaik 1 Suara Pasuruan Jatim, Terbaik 2 Sasaraina Kepulauan Mentawai Sumbar dan Kanjuruhan FM Malang terbaik 3 serta Katagori Radio Peduli Bencana terbaik 1 Radio Kanjuruhan FM, 2 Radio Gagak Rimang Blora dan 3 Radio Abdi Persada Banjarbaru Kalsel.(db-aap).
13:52:09 DBFMRadio.id : Kalianda - Pemilik usaha "Gedang Kriuk" (cemilan keripik pisang) dari Kekiling Penengahan Lampung Selatan, Risna menjadi narasumber pada Program Dialog Minan Rusida (Mari Informasikan dan Siarkan Ruang Promosi Anda) DBFM yang dipandu host Chairunisa Yahman dengan topik 'Gedang Kriuk dari Kekiling', Minggu, 9/10/2022.
Risna menyampaikan sejarah dari awal berdirinya usaha gedang kriuk yang pertama kali diproduksi pada tahun 2017 ini.
"Sejarahnya tahun 2017 kan awal pembutannya Piana Group ini dulu namanya bukan gedang kriuk tapi kripik pisang yang diambil dari nama ayah saya, tapi seiring berjalannya waktu kita punya jaringan nambah temen promosinya juga nambah dan kebetulan kondisi kita lagi kurang stabil." Ujar Risna
Kemudian datanglah kawan Risna yang memberi ide untuk ganti nama jadi Gedang Kriyuk, tapi Risna sempat ragu karena "Gedang" adalah bahasa jawa dan jika diterjemahkan bahasa Lampung punya arti yang beda dari gedang itu sendiri.
"Tapi pas saya izin ke ayah untuk ganti nama jadi gedang kriuk tanpa pikir panjang ayah langsung jawab : yaudah." Aku dia.
Dalam merintis usaha gedang kriuk ini, risna menjelaskan awalnya packaging dari kemasannya hanya menggunakan plastik bening dan di lem menggunakan lilin bakar. Seiring berjalannya waktu, akhirnya dia menemukan inovasi untuk mengganti kemasannya menggunakan packaging yang lebih kekinian seperti sekarang.
" keunikan dari gedang kriuk sendiri tentunya dari namanya, dari nama gedang itu kita udah punya branding sendiri jadi kalau orang tanya mana gedang udah pasti dia tanya gedang kriuk".
Risna juga menjelaskan awal mula piana group memproduksi gedang kriuk menggunakan plastik putih hanya 4 varian rasa seriing berjalannya waktu packaging berubah hingga saat ini Piana group sudah memproduksi gedang kriuk dengan 10 Varian rasa dengan harga yang sangat murah hanya Rp.10.000.
Untuk masyarakat yang berminat mendapatkan gedang kriuk ini, terus Risna, bisa membeli secara online di lampung nanti bisa kami kirimkan dan bisa juga datang kerumah langsung, lokasinya di perempatan Simpang Palas Desa Kekiling Kecamatan Penengahan.
"Atau cari saja langsung di google maps gedang kriuk pasti langsung muncul, untuk di sosial media bisa langsung di instagram @Piana.PH atau @piana.group di facebook juga sama dan bisa juga di wattsap saya di 089631437381".ujar Risna promosi.
Pesan dari Risna untuk teman teman yang sedang merintis usahanya, harus yakin jangan menyerah dan jangan pernah ragu sama allah karena setiap perjalanan punya tantangannya masing-masing.(db-dcm-aap).
13:52:09 DBFMRadio.id : Kalianda - Pemilik usaha "Gedang Kriuk" (cemilan keripik pisang) dari Kekiling Penengahan Lampung Selatan, Risna menjadi narasumber pada Program Dialog Minan Rusida (Mari Informasikan dan Siarkan Ruang Promosi Anda) DBFM yang dipandu host Chairunisa Yahman dengan topik 'Gedang Kriuk dari Kekiling', Minggu, 9/10/2022.
Risna menyampaikan sejarah dari awal berdirinya usaha gedang kriuk yang pertama kali diproduksi pada tahun 2017 ini.
"Sejarahnya tahun 2017 kan awal pembutannya Piana Group ini dulu namanya bukan gedang kriuk tapi kripik pisang yang diambil dari nama ayah saya, tapi seiring berjalannya waktu kita punya jaringan nambah temen promosinya juga nambah dan kebetulan kondisi kita lagi kurang stabil." Ujar Risna
Kemudian datanglah kawan Risna yang memberi ide untuk ganti nama jadi Gedang Kriyuk, tapi Risna sempat ragu karena "Gedang" adalah bahasa jawa dan jika diterjemahkan bahasa Lampung punya arti yang beda dari gedang itu sendiri.
"Tapi pas saya izin ke ayah untuk ganti nama jadi gedang kriuk tanpa pikir panjang ayah langsung jawab : yaudah." Aku dia.
Dalam merintis usaha gedang kriuk ini, risna menjelaskan awalnya packaging dari kemasannya hanya menggunakan plastik bening dan di lem menggunakan lilin bakar. Seiring berjalannya waktu, akhirnya dia menemukan inovasi untuk mengganti kemasannya menggunakan packaging yang lebih kekinian seperti sekarang.
" keunikan dari gedang kriuk sendiri tentunya dari namanya, dari nama gedang itu kita udah punya branding sendiri jadi kalau orang tanya mana gedang udah pasti dia tanya gedang kriuk".
Risna juga menjelaskan awal mula piana group memproduksi gedang kriuk menggunakan plastik putih hanya 4 varian rasa seriing berjalannya waktu packaging berubah hingga saat ini Piana group sudah memproduksi gedang kriuk dengan 10 Varian rasa dengan harga yang sangat murah hanya Rp.10.000.
Untuk masyarakat yang berminat mendapatkan gedang kriuk ini, terus Risna, bisa membeli secara online di lampung nanti bisa kami kirimkan dan bisa juga datang kerumah langsung, lokasinya di perempatan Simpang Palas Desa Kekiling Kecamatan Penengahan.
"Atau cari saja langsung di google maps gedang kriuk pasti langsung muncul, untuk di sosial media bisa langsung di instagram @Piana.PH atau @piana.group di facebook juga sama dan bisa juga di wattsap saya di 089631437381".ujar Risna promosi.
Pesan dari Risna untuk teman teman yang sedang merintis usahanya, harus yakin jangan menyerah dan jangan pernah ragu sama allah karena setiap perjalanan punya tantangannya masing-masing.(db-dcm-aap).
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyematkan lencana Aditya Karya Mahatva Yodha kepada Penerima penghargaan Dirut Radio DBFM LPPL Lampung Selatan Rudi Suhaemi SH.
User Rating: 5 / 5
17:12:16 DBFMRadio.id : Tubaba - Setelah terhenti hampir 2 tahun, Bulan Bhakti Karang Taruna (BBKT) karena pandemi covid-19, tahun ini, kegiatan sosial untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Karang Taruna ini, kembali digelar namun masih tetap ada pembatasan jumlah peserta.
BBKT Peringatan HUT Ke - 62 tahun ini yang diselenggarakan di Kabupaten Tulang Bawang Barat (TUBABA) yang diikuti 15 Karang Taruna Kabupaten/Kota se Provinsi Lampung dengan personil terbatas.
"Seharusnya mungkin lebih ramai dari ini, karena sesuai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang hadir hanya perwakilan, representasi dari anggota Karang Taruna 15 kabupaten/kota, dari ujung Pesisir Barat hingga Lampung Selatan, dari ujung Lampung timur sampai ujung Mesuji." Ujar Ketua Karang Taruna Provinsi Lampung Dendi Romadhona, dalam laporannya pada pembukaan Bulan Bhakti Karang Taruna ke 62, di Kompleks Uluan Nuhik, Tulang Bawang Tengah, Tubaba Rabu (28/9/2022).
Bupati Pesawaran ini juga melaporkan, BBKT Ke-62 ini esensinya adalah memperingati hari lahirnya karang taruna, tanggal 26 September 1960. Disamping itu, esensi dari pada kegiatan bulan bhakti ini adalah kembali karang taruna ke marwahnya, yaitu karang taruna itu ada di tengah-tengah masyarakat.
'Maka kader karang taruna sejak kemarin (27/9/2022) sudah ada di rumah-rumah warga seputaran tulang Bawang Barat dan bermalam, berinteraksi dengan masyarakat warga tulang Bawang Barat, untuk memberikan tambahan wawasan dan advokasi, terkait pentingnya karang taruna untuk membangun sebuah wilayah dalam satu kesatuan ikatan yaitu interaksi daripada karang taruna dan masyarakat." rinci Dendi.
Karang Taruna Kelola Program Pemerintah
Sementara ditempat yang sama, dalam sambutannya, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan, Karang Taruna adalah patriot anak bangsa yang bekerja untuk negri dalam rangka membangun daerah Lampung.
Namun demikian, lanjut Gubernur, ada beberapa kebijakan pemerintah pusat yang ada di Kecamatan dan Desa namun sangat sulit dijalankan, karena belum ada sinergitas antara Program dengan pelaksana kegiatan. Meski diakuinya, konsepnya sangat bagus hanya saja belum menyentuh ke masyarakat.
"Sehingga, saya ingin menginisiasi, bahwa Karang Taruna kedepan, mengelola program kegiatan pemerintah provinsi Lampung, karena menurut saya tidak ada anggota karang taruna yang tidak lulus SD, Anggota Karang Taruna adalah lulusan SMA bahkan Perguruan Tinggi. Maka sangat layak untuk diberdayakan di Kecamatan dan Desanya masing-masing" ujar Gubernur.
Pantauan dbfmradio.id BBKT Ke 62 di Tubaba ini juga diwarnai dengan penganugerahaan penghargaan Aditya Karya Mahatva Yodha, kepada 57 Pemuda yang dinilai berjasa dalam kegiatan Karang Taruna.
Aditya Karya Mahatva Yodha merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan Karang Taruna Lampung kepada kader, tokoh masyarakat dan tokoh Pemuda serta pemerintahan yang sudah terbukti dan teruji memberikan perhatian yang nyata dan luar biasa terhadap Karang Taruna.
Salah satu peraih lencana Aditya Karya Mahatva Yodha, dari unsur Pemuda adalah Direktur Utama Radio Dimensi Baru LPPL Lampung Selatan Rudi Suhaemi,SH yang langsung disematkan oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.(db-dcm-aap).
17:12:16 DBFMRadio.id : Tubaba - Setelah terhenti hampir 2 tahun, Bulan Bhakti Karang Taruna (BBKT) karena pandemi covid-19, tahun ini, kegiatan sosial untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Karang Taruna ini, kembali digelar namun masih tetap ada pembatasan jumlah peserta.
BBKT Peringatan HUT Ke - 62 tahun ini yang diselenggarakan di Kabupaten Tulang Bawang Barat (TUBABA) yang diikuti 15 Karang Taruna Kabupaten/Kota se Provinsi Lampung dengan personil terbatas.
"Seharusnya mungkin lebih ramai dari ini, karena sesuai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang hadir hanya perwakilan, representasi dari anggota Karang Taruna 15 kabupaten/kota, dari ujung Pesisir Barat hingga Lampung Selatan, dari ujung Lampung timur sampai ujung Mesuji." Ujar Ketua Karang Taruna Provinsi Lampung Dendi Romadhona, dalam laporannya pada pembukaan Bulan Bhakti Karang Taruna ke 62, di Kompleks Uluan Nuhik, Tulang Bawang Tengah, Tubaba Rabu (28/9/2022).
Bupati Pesawaran ini juga melaporkan, BBKT Ke-62 ini esensinya adalah memperingati hari lahirnya karang taruna, tanggal 26 September 1960. Disamping itu, esensi dari pada kegiatan bulan bhakti ini adalah kembali karang taruna ke marwahnya, yaitu karang taruna itu ada di tengah-tengah masyarakat.
'Maka kader karang taruna sejak kemarin (27/9/2022) sudah ada di rumah-rumah warga seputaran tulang Bawang Barat dan bermalam, berinteraksi dengan masyarakat warga tulang Bawang Barat, untuk memberikan tambahan wawasan dan advokasi, terkait pentingnya karang taruna untuk membangun sebuah wilayah dalam satu kesatuan ikatan yaitu interaksi daripada karang taruna dan masyarakat." rinci Dendi.
Karang Taruna Kelola Program Pemerintah
Sementara ditempat yang sama, dalam sambutannya, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan, Karang Taruna adalah patriot anak bangsa yang bekerja untuk negri dalam rangka membangun daerah Lampung.
Namun demikian, lanjut Gubernur, ada beberapa kebijakan pemerintah pusat yang ada di Kecamatan dan Desa namun sangat sulit dijalankan, karena belum ada sinergitas antara Program dengan pelaksana kegiatan. Meski diakuinya, konsepnya sangat bagus hanya saja belum menyentuh ke masyarakat.
"Sehingga, saya ingin menginisiasi, bahwa Karang Taruna kedepan, mengelola program kegiatan pemerintah provinsi Lampung, karena menurut saya tidak ada anggota karang taruna yang tidak lulus SD, Anggota Karang Taruna adalah lulusan SMA bahkan Perguruan Tinggi. Maka sangat layak untuk diberdayakan di Kecamatan dan Desanya masing-masing" ujar Gubernur.
Pantauan dbfmradio.id BBKT Ke 62 di Tubaba ini juga diwarnai dengan penganugerahaan penghargaan Aditya Karya Mahatva Yodha, kepada 57 Pemuda yang dinilai berjasa dalam kegiatan Karang Taruna.
Aditya Karya Mahatva Yodha merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan Karang Taruna Lampung kepada kader, tokoh masyarakat dan tokoh Pemuda serta pemerintahan yang sudah terbukti dan teruji memberikan perhatian yang nyata dan luar biasa terhadap Karang Taruna.
Salah satu peraih lencana Aditya Karya Mahatva Yodha, dari unsur Pemuda adalah Direktur Utama Radio Dimensi Baru LPPL Lampung Selatan Rudi Suhaemi,SH yang langsung disematkan oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.(db-dcm-aap).