Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive

DBFMRadio Kalianda : Hari kedua Pelatihan Jurnalistik dan Penyiaran di Radio Dimensi Baru Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Lampung Selatan dengan narasumber pemimpin redaksi duajurai.co Juwendra Asdiansyah, berlangsung sangat dinamis.


Mantan Jurnalis Koran Sindo ini yang berkecimpung di dunia jurnalistik sejak dibangku kuliah ini mengaku, jika dihitung waktu, sudah lebih 25 tahun.
"Saya mulai rutin dijurnalistik itu mulai sejak kuliah, sebenarnya dari SMA saya sudah mulai ikut majalah sekolah, nah pas kuliah saya ikut pers kampus itu dari tahun 1995. Jadi sekarang sudah 25 tahun". terang Juwe, demikian lelaki berkacamata minus ini biasa disapa, Rabu (15/1/2020).


Menurut dia, mengawali karirnya sebagai wartawan, melalui Organisasi Pers kampus yaitu pers kampus pilar fakultas ekonomi Unila yang bernama surat kabar mahasiswa teknokrat Unila.
"Jadi saya di jurnalistik itu di organisasi pers kampus, saya ikuti fakultas kemudian pers kampus pilar ekonomi, fakultas ekonomi unila. Masih tingkat universitas namanya surat kabar mahasiswa teknokrat unila. Jadi itu organisasi kampus tapi memang di bidang jurnalistik di bidang pers". Kata Juwendra.

Menurut Juwendra Asdiansyah selama dia menjadi jurnalis banyak sekali manfaat yang di dapatkan dari Jurnalistik yaitu banyaknya kawan yang didapat, pekerjaan, rizky dan juga ilmu, karena semakin banyak orang kita wawancarai maka semakin banyak pula ilmu yang kita dapat.
"Banyak manfaatnya itu banyak teman, banyak pekerjaan, banyak rizky, banyak ilmu jadi banyak tau kan ketemu orang satu orang itu sudah satu ilmu yang saya ketahui, semakin banyak orang yang saya ketahui saya wawancarai makin banyak ilmu saya, saya belajar banyak macam-macam saya belajar nulis, belajar ngomong, belajar foto banyak macem-macem". Jelasnya.


Pemimpin redaksi duajurai.co juga mengatakan bahwa dengan menjadi jurnalis dapat menumbuhkan rasa percaya diri serta peluang pekerjaan yang dia dapatkan menjadi bertambah seperti menjadi moderator, khost Radio dan juga khost TV.
"Setelah menjadi jurnalis saya menjadi lebih percaya diri, jadi biasa ketemu orang, bisa melobi orang, bisa meyakinkan orang. Bahkan banyak pekerjaan-pekerjaan yang saya dapatkan dari pekerjaan saya menjadi jurnalis, saya menjadi moderator, jadi host radio bahkan host TV" tukasnya.

Rasa Keingintahuan. In house Training atau pelatihan dengan materi dasar-dasar jurnalistik, penulisan berita dan teknik wawancara ini, aku Juwe berlangsung sangat dinamis, karena banyaknya rasa ingin tahu dari peserta serta keseriusan dalam mempelajari ilmu jurnalistik dan penyiaran.
"Dari para peserta sendiri responnya bagus, aktif, rasa ingin tahunya tinggi, serius, anaknya juga baik sopan-sopan kerenlah pokoknya". Puji Juwendra.
Menurut Juwe dalam dunia jurnalistik hal pertama yang harus dimiliki yaitu mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi dan tidak pernah bosan untuk terus belajar serta dasar-dasar jurnalistik dan teknik penulisan berita itu sendiri.


"Tentunya yang paling dasar itu 5W+1H, berita, dasar-dasar jurnalistik dan yang lebih penting sebenarnya rasa ingin tahu. Jadi kalo jadi wartawan itu harus mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi, pengen tahu macam-macam jadi dia akhirnya banyak bertanya banyak belajar". Terang Juwendra.


Dia juga berpesan kepada para kru DBFM Radio dan para siswa PKL dari SMKN 1 KALIANDA dan SMKN 2 KALIANDA agar tidak mudah puas dengan apa yang telah dicapai, terus belajar, rendah hati, tidak sombong dalam bersikap, terus semangat, jangan takut, jangan cepat menyerah dan memperluas pergaulan.
"Pesannya ya terus belajar, rendah hati, tidak sombong, perbaiki sikap, semangat, jangan takut, jangan cepat menyerah, jangan cepat berpuas diri, jadi pribadi yang baik, harus memperluas pergaulan, banyak baca semuanya". pungkasnya(db/ptm).

DBFMRadio Kalianda : Hari kedua Pelatihan Jurnalistik dan Penyiaran di Radio Dimensi Baru Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Lampung Selatan dengan narasumber pemimpin redaksi duajurai.co Juwendra Asdiansyah, berlangsung sangat dinamis.


Mantan Jurnalis Koran Sindo ini yang berkecimpung di dunia jurnalistik sejak dibangku kuliah ini mengaku, jika dihitung waktu, sudah lebih 25 tahun.
"Saya mulai rutin dijurnalistik itu mulai sejak kuliah, sebenarnya dari SMA saya sudah mulai ikut majalah sekolah, nah pas kuliah saya ikut pers kampus itu dari tahun 1995. Jadi sekarang sudah 25 tahun". terang Juwe, demikian lelaki berkacamata minus ini biasa disapa, Rabu (15/1/2020).


Menurut dia, mengawali karirnya sebagai wartawan, melalui Organisasi Pers kampus yaitu pers kampus pilar fakultas ekonomi Unila yang bernama surat kabar mahasiswa teknokrat Unila.
"Jadi saya di jurnalistik itu di organisasi pers kampus, saya ikuti fakultas kemudian pers kampus pilar ekonomi, fakultas ekonomi unila. Masih tingkat universitas namanya surat kabar mahasiswa teknokrat unila. Jadi itu organisasi kampus tapi memang di bidang jurnalistik di bidang pers". Kata Juwendra.

Menurut Juwendra Asdiansyah selama dia menjadi jurnalis banyak sekali manfaat yang di dapatkan dari Jurnalistik yaitu banyaknya kawan yang didapat, pekerjaan, rizky dan juga ilmu, karena semakin banyak orang kita wawancarai maka semakin banyak pula ilmu yang kita dapat.
"Banyak manfaatnya itu banyak teman, banyak pekerjaan, banyak rizky, banyak ilmu jadi banyak tau kan ketemu orang satu orang itu sudah satu ilmu yang saya ketahui, semakin banyak orang yang saya ketahui saya wawancarai makin banyak ilmu saya, saya belajar banyak macam-macam saya belajar nulis, belajar ngomong, belajar foto banyak macem-macem". Jelasnya.


Pemimpin redaksi duajurai.co juga mengatakan bahwa dengan menjadi jurnalis dapat menumbuhkan rasa percaya diri serta peluang pekerjaan yang dia dapatkan menjadi bertambah seperti menjadi moderator, khost Radio dan juga khost TV.
"Setelah menjadi jurnalis saya menjadi lebih percaya diri, jadi biasa ketemu orang, bisa melobi orang, bisa meyakinkan orang. Bahkan banyak pekerjaan-pekerjaan yang saya dapatkan dari pekerjaan saya menjadi jurnalis, saya menjadi moderator, jadi host radio bahkan host TV" tukasnya.

Rasa Keingintahuan. In house Training atau pelatihan dengan materi dasar-dasar jurnalistik, penulisan berita dan teknik wawancara ini, aku Juwe berlangsung sangat dinamis, karena banyaknya rasa ingin tahu dari peserta serta keseriusan dalam mempelajari ilmu jurnalistik dan penyiaran.
"Dari para peserta sendiri responnya bagus, aktif, rasa ingin tahunya tinggi, serius, anaknya juga baik sopan-sopan kerenlah pokoknya". Puji Juwendra.
Menurut Juwe dalam dunia jurnalistik hal pertama yang harus dimiliki yaitu mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi dan tidak pernah bosan untuk terus belajar serta dasar-dasar jurnalistik dan teknik penulisan berita itu sendiri.


"Tentunya yang paling dasar itu 5W+1H, berita, dasar-dasar jurnalistik dan yang lebih penting sebenarnya rasa ingin tahu. Jadi kalo jadi wartawan itu harus mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi, pengen tahu macam-macam jadi dia akhirnya banyak bertanya banyak belajar". Terang Juwendra.


Dia juga berpesan kepada para kru DBFM Radio dan para siswa PKL dari SMKN 1 KALIANDA dan SMKN 2 KALIANDA agar tidak mudah puas dengan apa yang telah dicapai, terus belajar, rendah hati, tidak sombong dalam bersikap, terus semangat, jangan takut, jangan cepat menyerah dan memperluas pergaulan.
"Pesannya ya terus belajar, rendah hati, tidak sombong, perbaiki sikap, semangat, jangan takut, jangan cepat menyerah, jangan cepat berpuas diri, jadi pribadi yang baik, harus memperluas pergaulan, banyak baca semuanya". pungkasnya(db/ptm).

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
(19:53:48) DBFMRadio, kalianda: Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Lampung Selatan mengadakan Inhouse Training (Pelatihan) pengelolaan LPPL Radio tentang Jurnalistik dan Penyiaran di Radio DBFM, Selasa (14/01/2020.
Inhouse Training menghadirkan pemateri Pemimpin Redaksi duajurai.co Juwendra Asdiansyah, tentang dasar dasar Jurnalistik dan penulisan berita di ikuti oleh Kru Dbfm Radio dan para siswa PKL dari SMKN 1 Kalianda dan SMKN 2 Kalianda.
Menurut Direktur Radio DBFM Aidil Adrian Pattikraton pelatihan ini diadakan untuk berbagi pengalaman dengan orang yang berkompetensi di bidang tersebut agar para kru DBFM Radio mempunyai pemahaman dasar yang kuat akan tugas pokok dan fungsinya sebagai broadcaster.
"Tentunya pelatihan ini yang pertama bertujuan untuk berbagi pengalaman dengan orang-orang yang memang berkompeten agar nantinya temen-temen DBFM Radio mempunyai pemahaman dasar yang kuat akan tugas pokok dan fungsinya sebagai broadcaster di DBFMRadio ini". Jelas Aidil A Patfrikaton.
Aidil A Pattrikaton juga mengatakan sebagai broadcaster yang bekerja di lembaga penyiaran publik lokal milik pemerintah harus menguasai hal tersebut agar kedepannya informasi yang dihasilkan mempunyai nilai manfaat yaitu informatif dan inspiratif.
"Seorang broadcaster harus mengetahui Jurnalistik dan penyiaran, hal ini sangat penting agar dalam menyampaikan informasi sesuai dengan kaidah jurnalistik" kata dia.
Aidil juga berharap dengan diadakannya pelatihan jurnalistik dan penyiran ini, DBFM Radio bisa menjadi bagian dari solusi atas masalah-masalah yang dihadapi oleh pemerintah daerah dan masyarakat minimal sebagai penyebar informasi yang diketahui masyarakat.
"Harapannya untuk para kru kita jadi bagian dari solusi yang digadapi Pemda dan menyebarkan informasi kepada masyarakat (pendengar), contoh informasi tentang potensi daerah, informasi tentang masalah pekerjaan dan sebagainya". Pungkasnya.(db/ptm).
(19:53:48) DBFMRadio, kalianda: Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Lampung Selatan mengadakan Inhouse Training (Pelatihan) pengelolaan LPPL Radio tentang Jurnalistik dan Penyiaran di Radio DBFM, Selasa (14/01/2020.
Inhouse Training menghadirkan pemateri Pemimpin Redaksi duajurai.co Juwendra Asdiansyah, tentang dasar dasar Jurnalistik dan penulisan berita di ikuti oleh Kru Dbfm Radio dan para siswa PKL dari SMKN 1 Kalianda dan SMKN 2 Kalianda.
Menurut Direktur Radio DBFM Aidil Adrian Pattikraton pelatihan ini diadakan untuk berbagi pengalaman dengan orang yang berkompetensi di bidang tersebut agar para kru DBFM Radio mempunyai pemahaman dasar yang kuat akan tugas pokok dan fungsinya sebagai broadcaster.
"Tentunya pelatihan ini yang pertama bertujuan untuk berbagi pengalaman dengan orang-orang yang memang berkompeten agar nantinya temen-temen DBFM Radio mempunyai pemahaman dasar yang kuat akan tugas pokok dan fungsinya sebagai broadcaster di DBFMRadio ini". Jelas Aidil A Patfrikaton.
Aidil A Pattrikaton juga mengatakan sebagai broadcaster yang bekerja di lembaga penyiaran publik lokal milik pemerintah harus menguasai hal tersebut agar kedepannya informasi yang dihasilkan mempunyai nilai manfaat yaitu informatif dan inspiratif.
"Seorang broadcaster harus mengetahui Jurnalistik dan penyiaran, hal ini sangat penting agar dalam menyampaikan informasi sesuai dengan kaidah jurnalistik" kata dia.
Aidil juga berharap dengan diadakannya pelatihan jurnalistik dan penyiran ini, DBFM Radio bisa menjadi bagian dari solusi atas masalah-masalah yang dihadapi oleh pemerintah daerah dan masyarakat minimal sebagai penyebar informasi yang diketahui masyarakat.
"Harapannya untuk para kru kita jadi bagian dari solusi yang digadapi Pemda dan menyebarkan informasi kepada masyarakat (pendengar), contoh informasi tentang potensi daerah, informasi tentang masalah pekerjaan dan sebagainya". Pungkasnya.(db/ptm).

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
(10:57:08) DBFMRadio, Kalianda : Musim hujan air di mana mana, saat air mulai meninggi apa yang harus anda lakukan? Amankan listrik saat musim hujan. Tahukah anda kalau air adalah penghantar listrik yang baik apabila terjadi banjir dan aliran listrik masih menyala maka aliran listrik dapat dihantarkan melalui air yang kian meninggi, sehingga bisa berakibat fatal inilah mengapa PLN sama dengan masyarakat harus tanggap mematikan listrik saat banjir.
Nah, ada beberapa kondisi yang mengharuskan aliran listrik dipadamkan oleh PLN sementara waktu, agar tidak membahayakan lingkungan sekitar.
1. Apabila ruang pelanggan terendam banjir maka PLN akan langsung mematikan listrik di pemukiman tersebut untuk keselamatan bersama apabila aliran listrik yang masih menyala. Partisipasi masyarakat di area pemukiman tersebut untuk sesegera mungkin melaporkannya melalui kontak center PLN 123.
2. Apabila gardu distribusi terendam air wilayah sekitarnya tidak banjir, maka PLN juga akan segera mematikan listrik di gardu tersebut. Hal ini tentunya menyebabkan pasokan listrik di beberapa lokasi terpaksa terhenti sementara waktu.
Mematikan listrik pada gardu tidak semudah mematikan listrik di rumah. Gardu distribusi dimatikan dengan proses bertahap melalui pemutaran beberapa knop dan tombol, proses ini cukup memakan waktu dan tidak mudah.
Apa yang perlu kita lakukan untuk mengantisipasi bahaya listrik saat banjir?
1. Matikan instalasi listrik di dalam rumah.
2. Segera cabut peralatan listrik di rumah yang masih tersambung dengan stop kontak.
3. Naikkan alat elektronik ke tempat yang lebih tinggi agar tidak terendam banjir.
4. Apabila aliran listrik di lokasi yang terkena banjir belum padam segera hubungi kontak center PLN 123.
5. Mengungsi ke daerah aman sedini mungkin, jika air terus meninggi hubungi instansi yang terkait dengan penanggulangan bencana banjir.
Nah banjir surut PLN memerlukan waktu untuk melakukan pembersihan dan penormalan gardu distribusi pasca banjir, di sisi pelanggan dimohon untuk memastikan semua peralatan elektronik maupun instalasi keadaan kering.
Kita harus sama sama mengetahui juga bahwa instalasi listrik di dalam rumah adalah tanggung jawab pemilik rumah pln berwenang sampe dengan Kwh meter pelanggan setelah semua instalasi di sisi pelanggan dan instalasi PLN sudah dipastikan kering maka proses penormalan listrik dapat segera dilakukan setelah penandatanganan berita acara yang disaksikan Ketua RT/ RW atau tokoh masyarakat tempat.
"Nah yuk, sama sama kita amankan listrik saat musim hujan" (db/ILM).
(10:57:08) DBFMRadio, Kalianda : Musim hujan air di mana mana, saat air mulai meninggi apa yang harus anda lakukan? Amankan listrik saat musim hujan. Tahukah anda kalau air adalah penghantar listrik yang baik apabila terjadi banjir dan aliran listrik masih menyala maka aliran listrik dapat dihantarkan melalui air yang kian meninggi, sehingga bisa berakibat fatal inilah mengapa PLN sama dengan masyarakat harus tanggap mematikan listrik saat banjir.
Nah, ada beberapa kondisi yang mengharuskan aliran listrik dipadamkan oleh PLN sementara waktu, agar tidak membahayakan lingkungan sekitar.
1. Apabila ruang pelanggan terendam banjir maka PLN akan langsung mematikan listrik di pemukiman tersebut untuk keselamatan bersama apabila aliran listrik yang masih menyala. Partisipasi masyarakat di area pemukiman tersebut untuk sesegera mungkin melaporkannya melalui kontak center PLN 123.
2. Apabila gardu distribusi terendam air wilayah sekitarnya tidak banjir, maka PLN juga akan segera mematikan listrik di gardu tersebut. Hal ini tentunya menyebabkan pasokan listrik di beberapa lokasi terpaksa terhenti sementara waktu.
Mematikan listrik pada gardu tidak semudah mematikan listrik di rumah. Gardu distribusi dimatikan dengan proses bertahap melalui pemutaran beberapa knop dan tombol, proses ini cukup memakan waktu dan tidak mudah.
Apa yang perlu kita lakukan untuk mengantisipasi bahaya listrik saat banjir?
1. Matikan instalasi listrik di dalam rumah.
2. Segera cabut peralatan listrik di rumah yang masih tersambung dengan stop kontak.
3. Naikkan alat elektronik ke tempat yang lebih tinggi agar tidak terendam banjir.
4. Apabila aliran listrik di lokasi yang terkena banjir belum padam segera hubungi kontak center PLN 123.
5. Mengungsi ke daerah aman sedini mungkin, jika air terus meninggi hubungi instansi yang terkait dengan penanggulangan bencana banjir.
Nah banjir surut PLN memerlukan waktu untuk melakukan pembersihan dan penormalan gardu distribusi pasca banjir, di sisi pelanggan dimohon untuk memastikan semua peralatan elektronik maupun instalasi keadaan kering.
Kita harus sama sama mengetahui juga bahwa instalasi listrik di dalam rumah adalah tanggung jawab pemilik rumah pln berwenang sampe dengan Kwh meter pelanggan setelah semua instalasi di sisi pelanggan dan instalasi PLN sudah dipastikan kering maka proses penormalan listrik dapat segera dilakukan setelah penandatanganan berita acara yang disaksikan Ketua RT/ RW atau tokoh masyarakat tempat.
"Nah yuk, sama sama kita amankan listrik saat musim hujan" (db/ILM).

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
(16:03:03) DBFMinfo, Bandung : Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Televisi Indonesia, yang secara struktural ada dibawah Kementrian Dalam Negri, dalam melaksanakan kegiatan siarannya harus seuasi tuntutan unformasi global dan tuntuttan pasar, serta bukan pula sebagai corong Pemerintah Daerah, melainkan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat.
Kepala Sub Direktorat Produk Hukum Daerah Dirjen Otonomi Daerah Kementeian Dalam Negri Agus Darminto, pada pertemuan Pengurus Lembaga Penyiaran Publik (LPPL) Radio Televisi Pemerintah Daerah sekaligus Peringatan HUT Ke 1 Asosiasi LPPL Radio Televisi Indonesia, Di Bandung hari ini juga mengatakan, lembaga penyiaran publik membuka ruang publik dengan memberikan hak memperoleh informasi yang bener dan menyampaikan pendapat atau aspirasi bagi masyarakat sehingga menempatkan masyarakat sebagai warga negara.
"Sebagai Lembaga Penyiaran Publik, LPPL Radio Televisi harus benar benar membuka ruang publik, dan memberikan hak masyarakat ubtuk memperoleh informasi yang benar, serta nenyampaikan aspirasinya" kata Agus Darminto, Rabu (9/10/2019).
Menurut Agus Darminto, Lembaga Penyiaran Publik diperlukan oleh negara kesatuan republik yang merupakan negara kepulauan berfungsi sebagai identitas nasional pemersatu bangsa dan membentuk citra positif bangsa di dunia internasional.
"Selain bertugas menyiarkan informasi pendidikan budaya dan hiburan dalam penyelenggaraan otonomi daerah yang saat ini sedang muncul pendewasaan proses demokrasi di indonesia, LPP diharapkan menjadi garda terdepan dalam memberikan informasi dan pelayanan prima untuk terwujudnya kesejahteraan masyarakat" terang dia.
Acara yang dibuka Ketua Dewan Pengawas LPP RRI Mistam yang sekaligas menjadi pemateri, juga diisi dengan penanda tanganan nota kesepahaman antara Asosiasi LPPL RT dengan PT Svara Inovasi Indonesia dalam Program Transformasi Digital Radio Siaran, bagi Radio anggota LPPL, berbasis Platfom SVARA.
Nampak hadir juga, Kepala LPP RRI Bandung Mirza Musa, Dirjen PPI Kemenkominfo Achmad M Ramli dan CEO PT. Svara Inovasi Indonesia Farid Fadhil Hasbi.(db)

(16:03:03) DBFMinfo, Bandung : Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Televisi Indonesia, yang secara struktural ada dibawah Kementrian Dalam Negri, dalam melaksanakan kegiatan siarannya harus seuasi tuntutan unformasi global dan tuntuttan pasar, serta bukan pula sebagai corong Pemerintah Daerah, melainkan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat.
Kepala Sub Direktorat Produk Hukum Daerah Dirjen Otonomi Daerah Kementeian Dalam Negri Agus Darminto, pada pertemuan Pengurus Lembaga Penyiaran Publik (LPPL) Radio Televisi Pemerintah Daerah sekaligus Peringatan HUT Ke 1 Asosiasi LPPL Radio Televisi Indonesia, Di Bandung hari ini juga mengatakan, lembaga penyiaran publik membuka ruang publik dengan memberikan hak memperoleh informasi yang bener dan menyampaikan pendapat atau aspirasi bagi masyarakat sehingga menempatkan masyarakat sebagai warga negara.
"Sebagai Lembaga Penyiaran Publik, LPPL Radio Televisi harus benar benar membuka ruang publik, dan memberikan hak masyarakat ubtuk memperoleh informasi yang benar, serta nenyampaikan aspirasinya" kata Agus Darminto, Rabu (9/10/2019).
Menurut Agus Darminto, Lembaga Penyiaran Publik diperlukan oleh negara kesatuan republik yang merupakan negara kepulauan berfungsi sebagai identitas nasional pemersatu bangsa dan membentuk citra positif bangsa di dunia internasional.
"Selain bertugas menyiarkan informasi pendidikan budaya dan hiburan dalam penyelenggaraan otonomi daerah yang saat ini sedang muncul pendewasaan proses demokrasi di indonesia, LPP diharapkan menjadi garda terdepan dalam memberikan informasi dan pelayanan prima untuk terwujudnya kesejahteraan masyarakat" terang dia.
Acara yang dibuka Ketua Dewan Pengawas LPP RRI Mistam yang sekaligas menjadi pemateri, juga diisi dengan penanda tanganan nota kesepahaman antara Asosiasi LPPL RT dengan PT Svara Inovasi Indonesia dalam Program Transformasi Digital Radio Siaran, bagi Radio anggota LPPL, berbasis Platfom SVARA.
Nampak hadir juga, Kepala LPP RRI Bandung Mirza Musa, Dirjen PPI Kemenkominfo Achmad M Ramli dan CEO PT. Svara Inovasi Indonesia Farid Fadhil Hasbi.(db)

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
(11:34:21) DBFMinfo, Bandung : Lembaga Pwnyiaran Publik Lokal (LPPL) sebagai Lembaga Penyiaran Radio Televisi Pemerintah Daerah Yang Berpesan sebagai media Komunikasi massa di Era digitalisasi untuk menyalurkan gagasan dan informasi pembangunan secara berkesinambungan, akurat, seimbang dan bertanggung jawab.
Ketua Asosiasi LPPL Radio dan Televisi Indonesia Erwin Ibrahim, pada pertemuan anggota asosiasi LPPL radio dan televisi Indonesia, dan anugerah LPPL Award 2019 mengatakan, dalam rangka menjalankan fungsi tersebut, maka LPPL perlu menjalin kerjasama dengan berbagai pihak diantaranya dengan “PT. SVARA INOVASI INDONESIA”,
"Dimana melalui kerjasama ini dapat menjalankan program transformasi digitalisasi radio siaran bagi radio anggota LPPL berbasis platform SVARA" kata Erwin Ibrahim, Rabu (9/10/2019).
Dengan adanya kerjasama ini, lanjut Erwin Ibrahim, diharapkan semakin banyak informasi positif dan valid untuk konsumsi publik.
"Banyak informasi positif dan valid yang dapat disajikan sebagai konsumsi publik sehingga dapat nenjadi bahan pembelajaran masyarakat" terang Erwin Ibrahim lagi.
Sementara Ketua Dewan Pengawas LPP RRI Mistam, sebelum membuka kegiatan ini mengatakan, LPP RRI bersinergi dengan LPPL Radio dan Televisi Indonesia karena, keduanya memiliki tujuan yang sama, salah satunya adalah memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Nah, dalam konteks mencerdaskan kehidupan Bangsa, Kehadiran Asosiasi LPPL Radio dan Televisi Indonesia, nenjadi penting dalam rangka memberikan edukasi kepada masyarakat" jelas Mistam.(db).
(11:34:21) DBFMinfo, Bandung : Lembaga Pwnyiaran Publik Lokal (LPPL) sebagai Lembaga Penyiaran Radio Televisi Pemerintah Daerah Yang Berpesan sebagai media Komunikasi massa di Era digitalisasi untuk menyalurkan gagasan dan informasi pembangunan secara berkesinambungan, akurat, seimbang dan bertanggung jawab.
Ketua Asosiasi LPPL Radio dan Televisi Indonesia Erwin Ibrahim, pada pertemuan anggota asosiasi LPPL radio dan televisi Indonesia, dan anugerah LPPL Award 2019 mengatakan, dalam rangka menjalankan fungsi tersebut, maka LPPL perlu menjalin kerjasama dengan berbagai pihak diantaranya dengan “PT. SVARA INOVASI INDONESIA”,
"Dimana melalui kerjasama ini dapat menjalankan program transformasi digitalisasi radio siaran bagi radio anggota LPPL berbasis platform SVARA" kata Erwin Ibrahim, Rabu (9/10/2019).
Dengan adanya kerjasama ini, lanjut Erwin Ibrahim, diharapkan semakin banyak informasi positif dan valid untuk konsumsi publik.
"Banyak informasi positif dan valid yang dapat disajikan sebagai konsumsi publik sehingga dapat nenjadi bahan pembelajaran masyarakat" terang Erwin Ibrahim lagi.
Sementara Ketua Dewan Pengawas LPP RRI Mistam, sebelum membuka kegiatan ini mengatakan, LPP RRI bersinergi dengan LPPL Radio dan Televisi Indonesia karena, keduanya memiliki tujuan yang sama, salah satunya adalah memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Nah, dalam konteks mencerdaskan kehidupan Bangsa, Kehadiran Asosiasi LPPL Radio dan Televisi Indonesia, nenjadi penting dalam rangka memberikan edukasi kepada masyarakat" jelas Mistam.(db).

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive

(19:53:11) DBFMinfo, Kalianda : Didirikannya Organisasi ke Masyarakatan (Ormas) Arah Baru Lampung Selatan, tidak lebih janya sekedar mengadvokasi masyarakat Lampung Selatan terhadap program pembangunan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan, atau sebaliknya, jika masyarakat ingin menyampaikan aspirasi terhadap program pembangunan tersebut, Ormas Arah Baru akan menjadi penghubung agar aspirasinya sampai ke Pemetintah Ksbupaten Lampung Selatan.
Ketua Umum Ormas Arah Baru Frdaus KH, pada Dialog Khusus di Radio Dimensi Baru Kalianda, Kamis (3/10/2019) juga mengatakan, sesuai visi Arah Baru, membangun Lampung Selatan kearah yang lebih baik, bersama masyarakat membangun Lampung Selatan, menciptakan aksi aksi positif di tahun tahun mrndatang.
"Kita sama sama (masyarakat: red) membangun Lampung Selatan, Kabupaten yang kita cintai ini, kearah yang lebih baik, mungkin ada lompatan-lompatan ditahun tahun mendatang" terang Firdaus, Kamis (3/10/2019).
Menurut Firdaus KH, salah satu program kerja arah baru adalah akan menyerap aspirasi masyarakat Lampung Selatan, untuk Pemerintah Kabupaten, disamping kegiatan sosial kemasyarakatan.
"Yang jelas, kita akan mengadvokasi atau menghimpun aspirasi dari masyarakat, dan kita teruskan ke Pemerintah Daerah, samalah seperti ormas ormas yang lain. Bida langsung ke sekretatiat Arah Baru di Grahs Pena Kalianda atau melaui akun Facebook Arah Baru" kata Firdaus.
Pada bagian lain, Firdaus mengatakan, arah baru terbuka untuk semua kalangan, ASN, Petani, Nelayan termasuk media yang akan bergabung di Ormas Media Baru sangat terbuka, yang ingin mengabdikan untuk Lampung Selatan.
"Kami terbuka untuk semua kalangan apa itu ASN, Petani Nelayan, bahkan Media yang ingin berbhakti tethadap Lampung Selatan, silahkan bergabung dengan Media Baru." kata dia.
Diketahui, Ormas Arah Baru yang berdiri pada 17 Agustus 2019 dan di deklarasikan pada 5 September 2019, ada beberapa elemen penting di Lampung Selatan terlibat dalam Ormas Arah Baru ini, Selain Firdaus KH, yang waktu itu masih menjadi Staff Khusus Plt. Bupati Nanang Ermanto, Edwin Apriandi, jurnalis, serta mantan Wakil Bupati Lamsel, Eky Setyanto, juga menjadi deklarator Arah Baru.(db).
 

(19:53:11) DBFMinfo, Kalianda : Didirikannya Organisasi ke Masyarakatan (Ormas) Arah Baru Lampung Selatan, tidak lebih janya sekedar mengadvokasi masyarakat Lampung Selatan terhadap program pembangunan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan, atau sebaliknya, jika masyarakat ingin menyampaikan aspirasi terhadap program pembangunan tersebut, Ormas Arah Baru akan menjadi penghubung agar aspirasinya sampai ke Pemetintah Ksbupaten Lampung Selatan.
Ketua Umum Ormas Arah Baru Frdaus KH, pada Dialog Khusus di Radio Dimensi Baru Kalianda, Kamis (3/10/2019) juga mengatakan, sesuai visi Arah Baru, membangun Lampung Selatan kearah yang lebih baik, bersama masyarakat membangun Lampung Selatan, menciptakan aksi aksi positif di tahun tahun mrndatang.
"Kita sama sama (masyarakat: red) membangun Lampung Selatan, Kabupaten yang kita cintai ini, kearah yang lebih baik, mungkin ada lompatan-lompatan ditahun tahun mendatang" terang Firdaus, Kamis (3/10/2019).
Menurut Firdaus KH, salah satu program kerja arah baru adalah akan menyerap aspirasi masyarakat Lampung Selatan, untuk Pemerintah Kabupaten, disamping kegiatan sosial kemasyarakatan.
"Yang jelas, kita akan mengadvokasi atau menghimpun aspirasi dari masyarakat, dan kita teruskan ke Pemerintah Daerah, samalah seperti ormas ormas yang lain. Bida langsung ke sekretatiat Arah Baru di Grahs Pena Kalianda atau melaui akun Facebook Arah Baru" kata Firdaus.
Pada bagian lain, Firdaus mengatakan, arah baru terbuka untuk semua kalangan, ASN, Petani, Nelayan termasuk media yang akan bergabung di Ormas Media Baru sangat terbuka, yang ingin mengabdikan untuk Lampung Selatan.
"Kami terbuka untuk semua kalangan apa itu ASN, Petani Nelayan, bahkan Media yang ingin berbhakti tethadap Lampung Selatan, silahkan bergabung dengan Media Baru." kata dia.
Diketahui, Ormas Arah Baru yang berdiri pada 17 Agustus 2019 dan di deklarasikan pada 5 September 2019, ada beberapa elemen penting di Lampung Selatan terlibat dalam Ormas Arah Baru ini, Selain Firdaus KH, yang waktu itu masih menjadi Staff Khusus Plt. Bupati Nanang Ermanto, Edwin Apriandi, jurnalis, serta mantan Wakil Bupati Lamsel, Eky Setyanto, juga menjadi deklarator Arah Baru.(db).
 

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive

(11:27:59) DBFMinfo, Kalianda : Kafe Millenial Kalianda milik Karang Taruana Lampung Selatan, yang Jum'at malam (9/8/2019) menggelar dialog dan pentas seni Karang Taruna Lampung selatan, sekaligus grand lounching,  akan dijadikan sebagai warung ide, warung gagasan untuk generasi millenial, tempat berdiskusi yang diharapkan menghasilkan ide brillian pemuda dan mahasiswa.

Ketua Karang Taruna Lampung Selatan, Erdiyansyah mengatakan, diskusi kaum milenial di kafe millenial ini akan terus dilakukan, diharapkan menghasilkan gagasan konstruktif untuk pembangunan di Lampung Selatan.

"Insyaalah, kita kedepannya bisa menghasilkan gagasan tentunya untuk kemajuan Lampung Selatan. Tidak hanya sekedar kongkow kongkow, namun menghasilkan gagasab baru yang akan direkomendasikan kepada pemerintah daerah, karena Karang Taruna adalah mitra Pemda" jelas Erdiyansyah.

Erdiyansyah yang juga camat Penengahan ini juga menjelaskan, cafe di halaman Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Lamsel yang baru berusia 3 bulan ini, mendapat dukuungan dana dari Disperindag Lamsel, Dekranasda dan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan. Cafe ini sekaligus dujadikan latihan berwira usaha para kaum millenual di Lamsel.

" ya, tentuntunya kami mendapat support dari Pemda, khususnya Disperindag, Dekranasda yang sudah mengijinkan lahannya untuk kami, untuk latihan para pemuda ber bisnis, sebagai laboratorium bisnis" jelaa Erdiyansyah.

Diakui oleh Erdiyansyah, meski di Kalianda banyak fasilitas untuk para pemuda berkreasi seperti di GOR Way Handak dan Dermaga Bom, di Cafe millenial inipun menjadi wadah kreatifitas Pemuda berkesenian, baik Music maupun teater.

"Disamping menyediakan makanan ringan seperti kopi susu kambing, dan kuliner, cafe millenial juga menyajikan kreatifitas anak muda, live music, ada juga teater dan pentas seni lainnya" pungkas dia.(db).

 

(11:27:59) DBFMinfo, Kalianda : Kafe Millenial Kalianda milik Karang Taruana Lampung Selatan, yang Jum'at malam (9/8/2019) menggelar dialog dan pentas seni Karang Taruna Lampung selatan, sekaligus grand lounching,  akan dijadikan sebagai warung ide, warung gagasan untuk generasi millenial, tempat berdiskusi yang diharapkan menghasilkan ide brillian pemuda dan mahasiswa.

Ketua Karang Taruna Lampung Selatan, Erdiyansyah mengatakan, diskusi kaum milenial di kafe millenial ini akan terus dilakukan, diharapkan menghasilkan gagasan konstruktif untuk pembangunan di Lampung Selatan.

"Insyaalah, kita kedepannya bisa menghasilkan gagasan tentunya untuk kemajuan Lampung Selatan. Tidak hanya sekedar kongkow kongkow, namun menghasilkan gagasab baru yang akan direkomendasikan kepada pemerintah daerah, karena Karang Taruna adalah mitra Pemda" jelas Erdiyansyah.

Erdiyansyah yang juga camat Penengahan ini juga menjelaskan, cafe di halaman Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Lamsel yang baru berusia 3 bulan ini, mendapat dukuungan dana dari Disperindag Lamsel, Dekranasda dan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan. Cafe ini sekaligus dujadikan latihan berwira usaha para kaum millenual di Lamsel.

" ya, tentuntunya kami mendapat support dari Pemda, khususnya Disperindag, Dekranasda yang sudah mengijinkan lahannya untuk kami, untuk latihan para pemuda ber bisnis, sebagai laboratorium bisnis" jelaa Erdiyansyah.

Diakui oleh Erdiyansyah, meski di Kalianda banyak fasilitas untuk para pemuda berkreasi seperti di GOR Way Handak dan Dermaga Bom, di Cafe millenial inipun menjadi wadah kreatifitas Pemuda berkesenian, baik Music maupun teater.

"Disamping menyediakan makanan ringan seperti kopi susu kambing, dan kuliner, cafe millenial juga menyajikan kreatifitas anak muda, live music, ada juga teater dan pentas seni lainnya" pungkas dia.(db).

 

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive

DBFMinfo (Kalianda) : Untuk menangani bahkan menghapus Kekerasan Dalam Rumah Tangga ( KDRT) di Lampung Selatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) tidak bisa sendiri, oleh karena itu, harus melibatkan pihak luar dalan hal ini masyarakat.

Sekretaris Dinas P3A Lampung Selatan Wahyuningsih, pada Dialog Jendela Informasi Wanita dan Anak (Jelita) di radio DBFM LPPL Lampung Selatan Selasa sore (6/8/2019) menerangkan, melalui Program Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) Dinas P3A mengajak masyarakat ikut melakukan perlinungan terhadap anak.

"Jadi kalau di dinas kita itu ada yang namanya program PATBM, Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat, yang sedang kita galakkan" terang Wahyuningsih.

Karena, lanjut dia, ternyata kekerasan terhadap anak nantinya akan berdampak kepada anak, kasus yang di tangani, permasalahannya datangnya dari Keluarga.

"untuk urusan penghapusan Kekeasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang kita tangan ini ternyata kalau kita dalami ternyata permasalahan itu datangnya dari masalah keluarga. Keluarga yang tidak harmonis lahirnya jadi dengan seperti itu kita meluncurkan namanya PATBM itu" Lanjut Wahyuningsih.

Pada Dialog Jelita "Melindungi Anak dan Perempuan dengan Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga" ini, Wahyuningsih juga mengatakan, mengapa Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat, karena sangat tidak mungkin jika hanta dilakukan Dinas P3A sendiri. Ada unsur Pemerintah, Aparat desa, tokoh agama dan tokoh mayarakat.

"Karena kalau semua ini harus diselesaikan sendiri oleh Dinas Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, itu mustahil sekali, jumlah penduduk kita Lampung Selatan Ini udah 1 Juta lebih, jadi kita ada unsur pemerintahannya di situ ada unsur aparat desa ada tokoh agama tokoh masyarakat di situ ada pendidik ada teman-teman kita dari medis dan paramedis jadi kerja keroyokanlah" kata Wahyuningsih nenjelaskan.

Dikatakan Wahyuningsih, PATBM merambah semua sektor, semua kegiatan yang ada di desa, melai pengajian, rapat RT atau momen lain yang bisa menyelipkan pesan untuk perlindungan Anak dan Perempuan. Karena sudah mencetak kader PATBM.

"Semua sektorlah, baik itu melalui pengajian kah arisan kah rapat rapat RT atau apa sebisa mungkin kita menyelipkan pesan-pesan untuk Perlindungan Anak kita ini di desa itu sudah kita bentuk kader-kader PATBM" kata dia lagi. (db).

DBFMinfo (Kalianda) : Untuk menangani bahkan menghapus Kekerasan Dalam Rumah Tangga ( KDRT) di Lampung Selatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) tidak bisa sendiri, oleh karena itu, harus melibatkan pihak luar dalan hal ini masyarakat.

Sekretaris Dinas P3A Lampung Selatan Wahyuningsih, pada Dialog Jendela Informasi Wanita dan Anak (Jelita) di radio DBFM LPPL Lampung Selatan Selasa sore (6/8/2019) menerangkan, melalui Program Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) Dinas P3A mengajak masyarakat ikut melakukan perlinungan terhadap anak.

"Jadi kalau di dinas kita itu ada yang namanya program PATBM, Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat, yang sedang kita galakkan" terang Wahyuningsih.

Karena, lanjut dia, ternyata kekerasan terhadap anak nantinya akan berdampak kepada anak, kasus yang di tangani, permasalahannya datangnya dari Keluarga.

"untuk urusan penghapusan Kekeasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang kita tangan ini ternyata kalau kita dalami ternyata permasalahan itu datangnya dari masalah keluarga. Keluarga yang tidak harmonis lahirnya jadi dengan seperti itu kita meluncurkan namanya PATBM itu" Lanjut Wahyuningsih.

Pada Dialog Jelita "Melindungi Anak dan Perempuan dengan Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga" ini, Wahyuningsih juga mengatakan, mengapa Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat, karena sangat tidak mungkin jika hanta dilakukan Dinas P3A sendiri. Ada unsur Pemerintah, Aparat desa, tokoh agama dan tokoh mayarakat.

"Karena kalau semua ini harus diselesaikan sendiri oleh Dinas Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, itu mustahil sekali, jumlah penduduk kita Lampung Selatan Ini udah 1 Juta lebih, jadi kita ada unsur pemerintahannya di situ ada unsur aparat desa ada tokoh agama tokoh masyarakat di situ ada pendidik ada teman-teman kita dari medis dan paramedis jadi kerja keroyokanlah" kata Wahyuningsih nenjelaskan.

Dikatakan Wahyuningsih, PATBM merambah semua sektor, semua kegiatan yang ada di desa, melai pengajian, rapat RT atau momen lain yang bisa menyelipkan pesan untuk perlindungan Anak dan Perempuan. Karena sudah mencetak kader PATBM.

"Semua sektorlah, baik itu melalui pengajian kah arisan kah rapat rapat RT atau apa sebisa mungkin kita menyelipkan pesan-pesan untuk Perlindungan Anak kita ini di desa itu sudah kita bentuk kader-kader PATBM" kata dia lagi. (db).

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive

DBFMinfo (Bandarlampung) : Batik Ikat celup adalah proses membuat motif dan warna pada kain putih polos dengan teknik mengikat dan menutup sebagian kain dengan karet gelang, selanjutnya dicelup pada pewarna kain yang mudah didapat yaitu wantex.

Teknik ikat celup dengan menggunakan berbagai cara pengikatan, bisa menciptakan berbagai pola yang menarik.

Adalah Asnawi, Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) SMP Lampung Selatan, mempraktekkan tehnik ini kepada Siswa SMP Negeri 1 Tanjung Bintang.

Menurut Asnawi, tehnik ini dinamai Tie Die, tehnik ikat kemudian ditetesi tinta atau pewarna dengan media kain atau Kaos. Setelah media diikat, kenudian pewarnanya diteteskan kekain. Dijelaskan Asnawi, ada dua tehnik Batik Tie Die ini.

"Tie Die, Setelah media diikat, kemudian pewarnanya kita teteskan kekain, ada dua tehnik Batik Tie Die ini. Yang pertama tehnik ikat tie die, yang kedua ikat celup" terang Asnawi di arena Pekan Raya Lampung 2019, PKOR Way Halim,  Anjungan Lampung Selatan.

 Kreasi Batik Tie Die ini, lanjut Asnawi masuk dalan mata pelajaran motiv ragam hias di Kelas 7. Tehnik membatik ini, untuk menyederhanakan membatik konvensional, yang memerlukan banyak alat dan bahan, seperti chanting untuk nengukir di kain, kompor untuk menanaskan lilin.

"Untuk SMP sebagai mata pelajaran motiv ragam hias di kelas 7, kalau batik yang konvensional, perlu banyak alat, namun tehnik Tie Die dan celup ini sangat sederhana" terang asnawi lagi.  

Tidak saja itu, Asnawi juga mengajarkan tehnik batik Eco Print, membatik tanpa pewarna buatan, namun alami. Caranya dengan merekatkan daun ke media dan dipukul pukul sehingga menghasilkan cetakan dan warna sesuai daun yang di cetak.

"Kemarin kami tawarkan yang namanya Batik Eco Print, membatik dengan pewarba alami, dengan cara merekatkan daun kemedia, kemudian di pukul2 dan menghasilkab warna sesuai warna daun itu" jelas Asnawi.

Namun demikian, hasil karya anak didik SMP Negeri 1 Tanjung Bintang ini belum dikomersilkan. (db)

DBFMinfo (Bandarlampung) : Batik Ikat celup adalah proses membuat motif dan warna pada kain putih polos dengan teknik mengikat dan menutup sebagian kain dengan karet gelang, selanjutnya dicelup pada pewarna kain yang mudah didapat yaitu wantex.

Teknik ikat celup dengan menggunakan berbagai cara pengikatan, bisa menciptakan berbagai pola yang menarik.

Adalah Asnawi, Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) SMP Lampung Selatan, mempraktekkan tehnik ini kepada Siswa SMP Negeri 1 Tanjung Bintang.

Menurut Asnawi, tehnik ini dinamai Tie Die, tehnik ikat kemudian ditetesi tinta atau pewarna dengan media kain atau Kaos. Setelah media diikat, kenudian pewarnanya diteteskan kekain. Dijelaskan Asnawi, ada dua tehnik Batik Tie Die ini.

"Tie Die, Setelah media diikat, kemudian pewarnanya kita teteskan kekain, ada dua tehnik Batik Tie Die ini. Yang pertama tehnik ikat tie die, yang kedua ikat celup" terang Asnawi di arena Pekan Raya Lampung 2019, PKOR Way Halim,  Anjungan Lampung Selatan.

 Kreasi Batik Tie Die ini, lanjut Asnawi masuk dalan mata pelajaran motiv ragam hias di Kelas 7. Tehnik membatik ini, untuk menyederhanakan membatik konvensional, yang memerlukan banyak alat dan bahan, seperti chanting untuk nengukir di kain, kompor untuk menanaskan lilin.

"Untuk SMP sebagai mata pelajaran motiv ragam hias di kelas 7, kalau batik yang konvensional, perlu banyak alat, namun tehnik Tie Die dan celup ini sangat sederhana" terang asnawi lagi.  

Tidak saja itu, Asnawi juga mengajarkan tehnik batik Eco Print, membatik tanpa pewarna buatan, namun alami. Caranya dengan merekatkan daun ke media dan dipukul pukul sehingga menghasilkan cetakan dan warna sesuai daun yang di cetak.

"Kemarin kami tawarkan yang namanya Batik Eco Print, membatik dengan pewarba alami, dengan cara merekatkan daun kemedia, kemudian di pukul2 dan menghasilkab warna sesuai warna daun itu" jelas Asnawi.

Namun demikian, hasil karya anak didik SMP Negeri 1 Tanjung Bintang ini belum dikomersilkan. (db)

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive

DBFMinfo (Penengahan) : Tidak sulit menemukan Rumah Baca Rumah Akar Raja Baca di Jalan Lama, Desa Kuripan No.26 Rt.01/02 kecamatan penengahan, Lampung Selatan. Sejauh 13 Kilometer Dari Ibukota Kabupaten Lampung Selatan, Kalianda, tidak butuh waktu lama, hanya sekitar 20 menit.

Adalah Khaja Muda dengan nama asli Febrial Adok Khaja Muda (35), menyulap sudut rumah tinggalnya menjadi rumah baca, sekaligus work shop Tukkus, ikat kepala tradisional Lampung Sai Bathin.

Sangat asri, halaman rumah Priya berkumis melintang mirip Pahlawan Nasional asli desa setempat Radin Inten II ini, dengan ornamen tradisional terbuat dari akar, kayu, serta benda fungsional rak buku dan meja terbuat dari kayu.

Ditemui info.dbfmradio.id di rumahnya yang lebih mirip galeri seni, laki-laki yang dikenal sebagai pegiat kesenian Lampung ini mengaku tergerak untuk membuat rumah baca yang kini menjadi tempat berkumpul anak-anak untuk aktivitas membaca dan membuat karya seni. Dibangun untuk memfasilitasi pelajar dan warga yang memerlukan buku. Tidak saja warga Kuripan, dari luar desapun banyak yang berkunjung ke rumah bacanya.

"Ini adalah perpustakaan milik pribadi, saya bangun untuk memfasilitasi pelajar untuk pekerjaan rumah (tugas sekolah: red) dan warga sekedar membaca. Tidak saja warga Kuripan, dari luar desapun banyak yang berkunjung kesini" terang Khaja Muda.

Sementara anak anak lebih sering membaca komik Ilmu Pengetahuan. Diakui pula oleh Khaja Muda, perpustakaannya masih minim judul buku, terlebih bahasa Lampung, karena memang Perpustakaannya menggantungkan dari para donatur dari berbagai daerah. Sedangkan donatur dari Lampung sendiri sangat minim.

"Komik sains, yang diminati anak anak adalah komik sains, mereka banyak belajar dari komik sains. Memang masih minim, apalagi bahasa Lampung, karena memang saya tergantung donatur, banyak dari Jawa dan Kalinantan, sedangkan dari Lampung malah minim" aku Khaja Muda.

Pemilihan nama mini perpustakaan ini, diakui Khaja Muda sangat erat dengan nama Gunung Rajabasa yang tepat berada tak jauh dari Desa Kuripan, yang melahirkan Pahlawan Nasional Radin Inten II yang namanya diabadikan Bandara di Branti Lampung Selatan. (DB).

 

DBFMinfo (Penengahan) : Tidak sulit menemukan Rumah Baca Rumah Akar Raja Baca di Jalan Lama, Desa Kuripan No.26 Rt.01/02 kecamatan penengahan, Lampung Selatan. Sejauh 13 Kilometer Dari Ibukota Kabupaten Lampung Selatan, Kalianda, tidak butuh waktu lama, hanya sekitar 20 menit.

Adalah Khaja Muda dengan nama asli Febrial Adok Khaja Muda (35), menyulap sudut rumah tinggalnya menjadi rumah baca, sekaligus work shop Tukkus, ikat kepala tradisional Lampung Sai Bathin.

Sangat asri, halaman rumah Priya berkumis melintang mirip Pahlawan Nasional asli desa setempat Radin Inten II ini, dengan ornamen tradisional terbuat dari akar, kayu, serta benda fungsional rak buku dan meja terbuat dari kayu.

Ditemui info.dbfmradio.id di rumahnya yang lebih mirip galeri seni, laki-laki yang dikenal sebagai pegiat kesenian Lampung ini mengaku tergerak untuk membuat rumah baca yang kini menjadi tempat berkumpul anak-anak untuk aktivitas membaca dan membuat karya seni. Dibangun untuk memfasilitasi pelajar dan warga yang memerlukan buku. Tidak saja warga Kuripan, dari luar desapun banyak yang berkunjung ke rumah bacanya.

"Ini adalah perpustakaan milik pribadi, saya bangun untuk memfasilitasi pelajar untuk pekerjaan rumah (tugas sekolah: red) dan warga sekedar membaca. Tidak saja warga Kuripan, dari luar desapun banyak yang berkunjung kesini" terang Khaja Muda.

Sementara anak anak lebih sering membaca komik Ilmu Pengetahuan. Diakui pula oleh Khaja Muda, perpustakaannya masih minim judul buku, terlebih bahasa Lampung, karena memang Perpustakaannya menggantungkan dari para donatur dari berbagai daerah. Sedangkan donatur dari Lampung sendiri sangat minim.

"Komik sains, yang diminati anak anak adalah komik sains, mereka banyak belajar dari komik sains. Memang masih minim, apalagi bahasa Lampung, karena memang saya tergantung donatur, banyak dari Jawa dan Kalinantan, sedangkan dari Lampung malah minim" aku Khaja Muda.

Pemilihan nama mini perpustakaan ini, diakui Khaja Muda sangat erat dengan nama Gunung Rajabasa yang tepat berada tak jauh dari Desa Kuripan, yang melahirkan Pahlawan Nasional Radin Inten II yang namanya diabadikan Bandara di Branti Lampung Selatan. (DB).