Libatkan Masyarakat Dalam Penanganan KDRT, Dinas P3A Lamsel Bentuk PATBM

Inspirasi
Tools
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times
Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

DBFMinfo (Kalianda) : Untuk menangani bahkan menghapus Kekerasan Dalam Rumah Tangga ( KDRT) di Lampung Selatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) tidak bisa sendiri, oleh karena itu, harus melibatkan pihak luar dalan hal ini masyarakat.

Sekretaris Dinas P3A Lampung Selatan Wahyuningsih, pada Dialog Jendela Informasi Wanita dan Anak (Jelita) di radio DBFM LPPL Lampung Selatan Selasa sore (6/8/2019) menerangkan, melalui Program Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) Dinas P3A mengajak masyarakat ikut melakukan perlinungan terhadap anak.

"Jadi kalau di dinas kita itu ada yang namanya program PATBM, Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat, yang sedang kita galakkan" terang Wahyuningsih.

Karena, lanjut dia, ternyata kekerasan terhadap anak nantinya akan berdampak kepada anak, kasus yang di tangani, permasalahannya datangnya dari Keluarga.

"untuk urusan penghapusan Kekeasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang kita tangan ini ternyata kalau kita dalami ternyata permasalahan itu datangnya dari masalah keluarga. Keluarga yang tidak harmonis lahirnya jadi dengan seperti itu kita meluncurkan namanya PATBM itu" Lanjut Wahyuningsih.

Pada Dialog Jelita "Melindungi Anak dan Perempuan dengan Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga" ini, Wahyuningsih juga mengatakan, mengapa Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat, karena sangat tidak mungkin jika hanta dilakukan Dinas P3A sendiri. Ada unsur Pemerintah, Aparat desa, tokoh agama dan tokoh mayarakat.

"Karena kalau semua ini harus diselesaikan sendiri oleh Dinas Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, itu mustahil sekali, jumlah penduduk kita Lampung Selatan Ini udah 1 Juta lebih, jadi kita ada unsur pemerintahannya di situ ada unsur aparat desa ada tokoh agama tokoh masyarakat di situ ada pendidik ada teman-teman kita dari medis dan paramedis jadi kerja keroyokanlah" kata Wahyuningsih nenjelaskan.

Dikatakan Wahyuningsih, PATBM merambah semua sektor, semua kegiatan yang ada di desa, melai pengajian, rapat RT atau momen lain yang bisa menyelipkan pesan untuk perlindungan Anak dan Perempuan. Karena sudah mencetak kader PATBM.

"Semua sektorlah, baik itu melalui pengajian kah arisan kah rapat rapat RT atau apa sebisa mungkin kita menyelipkan pesan-pesan untuk Perlindungan Anak kita ini di desa itu sudah kita bentuk kader-kader PATBM" kata dia lagi. (db).