DBFMRadio.id – Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi jenazah seorang nelayan bernama Casmito (50), warga Kampung Nelayan, Kabupaten Pandeglang, Banten, yang ditemukan mengambang di perairan Pulau Sebesi, Kabupaten Lampung Selatan, Selasa (16/9/2025) pagi.


Laporan penemuan jenazah diterima Pos SAR Bakauheni pada pukul 06.45 WIB dari anggota Polisi Air dan Udara (Polairud), Wili. Menindaklanjuti laporan tersebut, Kantor SAR Lampung segera memberangkatkan satu tim rescue Pos SAR Bakauheni menuju lokasi kejadian.


Tim SAR gabungan yang terdiri dari Pos SAR Bakauheni, Polairud Polres Lampung Selatan, Polairud Polda Lampung, dan Pos AL Kalianda tiba di lokasi sekitar pukul 09.35 WIB. Proses evakuasi dilakukan pada koordinat 5° 58.080'S - 105° 30.036'T. Dengan menggunakan RIB 02 Lampung, tim berhasil mengevakuasi jenazah Casmito pada pukul 10.20 WIB. Jenazah kemudian dibawa ke RS Bob Bazar Kalianda untuk penanganan lebih lanjut dan proses identifikasi.


“Dengan telah dievakuasinya korban, maka operasi SAR ini dinyatakan selesai dan diusulkan untuk ditutup,” ujar Restu, Dantim Rescuer Pos SAR Bakauheni mewakili Kepala Kantor SAR Lampung, Deden Ridwansah. Ia juga menyampaikan terima kasih atas sinergi seluruh unsur yang terlibat dalam operasi.


Sementara itu, diketahui Casmito sebelumnya dilaporkan hilang sejak Jumat (12/9/2025). Ia bersama empat nelayan lainnya berlayar menggunakan Kapal Doa Ibu MA 2 di perairan Pasauran, Kabupaten Serang. Namun, kapal mereka diduga ditabrak kapal tongkang hingga menyebabkan kecelakaan di laut. Empat nelayan berhasil selamat, sedangkan Casmito sempat dinyatakan hilang.


Kepala BPBD-PK Pandeglang, Riza Ahmad Kurniawan, membenarkan insiden tersebut. “Menurut keterangan para nelayan yang selamat, kapal mereka diduga ditabrak oleh kapal tongkang. Namun, dugaan ini masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang,” jelasnya.


Dengan ditemukannya Casmito, pencarian resmi dihentikan. Namun, penyebab pasti kematian korban masih dalam penyelidikan aparat kepolisian. (Arya)