DBFMRadio.id — Bantuan pangan berupa beras untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Desa Bumi Restu, Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan sempat menjadi sorotan publik setelah ditemukannya beberapa karung beras yang berkutu. Namun, pihak Bulog bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan dan Dinas Pangan langsung merespons dengan sigap, melakukan klarifikasi dan penggantian beras yang bermasalah, Senin pagi (4/8/2025) di Balai Desa Bumi Restu.


Kegiatan klarifikasi dan penggantian ini dihadiri oleh sejumlah pihak terkait, antara lain Kepala Cabang Bulog Lampung Selatan Fedrial Farhan, perwakilan Dinas Pangan Puji Astuti, Pendamping PKH, serta aparat desa, media, dan juga unsur pengawasan dari Bhabinkamtibmas dan Babinsa.


Tujuan utama dari kegiatan ini adalah menyampaikan fakta yang sebenarnya di lapangan sekaligus menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga kualitas bantuan pangan yang disalurkan kepada masyarakat.


Bantuan beras yang disalurkan ke Desa Bumi Restu merupakan bagian dari program kolaborasi antara Pemkab Lampung Selatan, Badan Pangan Nasional (Bapanas), dan Bulog, dengan total penerima mencapai 890 KPM. Masing-masing keluarga menerima 10 kilogram beras untuk penyaluran bulan Juni dan Juli 2025.


Dari hasil pengecekan, ditemukan 7 karung dari ribuan karung yang memiliki kutu, jumlahnya pun sangat minim, sekitar 1–2 ekor per karung. Meski demikian, Bulog segera mengambil langkah cepat.


“Kami sangat menyesalkan adanya beras berkutu, dan ini langsung kami tindaklanjuti. Hari ini juga sudah dilakukan penggantian dengan beras yang baru dan layak konsumsi,” ujar Fedrial Farhan, Kepala Cabang Bulog Lampung Selatan.


Dalam kesempatan yang sama, perwakilan Dinas Pangan dan Bulog menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan sortir dan pengecekan ulang secara ketat sebelum distribusi ke desa-desa lain. Mereka juga berencana mengadakan sosialisasi kepada pendamping PKH agar lebih proaktif dalam melakukan kontrol mutu di lapangan.


Pihak aparat desa, didampingi Bhabinkamtibmas dan Babinsa, turut memastikan bahwa situasi di lokasi tetap kondusif dan pelayanan publik berlangsung dengan baik.


“Ini adalah bantuan dari negara. Kualitasnya harus baik dan sampai ke warga yang berhak. Jika ditemukan hal mencurigakan, laporkan ke desa atau kami akan bantu tindak lanjuti,” ujar salah satu aparat setempat.


Kegiatan klarifikasi dan penggantian beras ini berjalan dengan terbuka, aman, dan mendapat sambutan positif dari masyarakat. Masyarakat juga diberi ruang untuk menyampaikan pendapat serta keluhan secara langsung kepada petugas yang hadir.


Dengan sinergi yang solid antara pemerintah, aparat, dan masyarakat, diharapkan proses distribusi bantuan pangan ke depan semakin berkualitas, tepat sasaran, dan bebas dari kendala teknis di lapangan. (Arya)