DBFMRadio.id : Kalianda - Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan, mengikuti Forum Nasional Stunting, secara virtual melalui zoom meeting, dari Aula Krakatau Setdakab Setempat, Selasa (14/12/2021),
Hadir mewakili Bupati, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Eka Riantinawati, dan Plt. Kepala dinas Pemberdayaan masyarakat desa (PMD) Erdiyansyah serta beberapa OPD terkait.
Dalam sambutannya, Wakil Presiden RI Prof. Dr. K.H. Ma'ruf Amin mengatakan, satu dari tiga balita Indonesia mengalami stunting. Persoalan ini bukan persoalan bangsa di masa sekarang saja, melainkan menyangkut masa depan bangsa. Karena anak-anak itu adalah generasi penerus.
"Mereka lah masa depan kita. Bagaimana kita bisa mencapai visi Indonesia Emas Tahun 2045 kalau modal dasarnya, yaitu anak-anak bangsa, mengalami stunting, terganggu perkembangan kognitif dan kesehatannya", ujar Ma'ruf Amin
Lanjut Ma'ruf Amin, bahwa pemerintah sangat serius mengupayakan penurunan stunting. Komitmen Pemerintah tidak pernah kendur. Pada Agustus 2021 yang lalu, Presiden telah menandatangani Peraturan Presiden No. 72 tentang Percepatan Penurunan Stunting hingga 14% ditahun 2024. Substansinya mengadopsi Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting 2018-2024.
"Target kita sangat jelas, kita ingin menurunkan prevalensi stunting hingga 14 persen pada tahun 2024. Pada tahun 2030, sesuai dengan target Sustainable Development Goals (SDGs), kita harap prevalensi stunting sudah 0 (nol) di negara kita", jelasnya
Selain itu, lanjut Ma'ruf Amin, kita harus berinvestasi pada intervensi gizi sejak sekarang. Investasi ini adalah kunci yang akan membentuk masa depan bangsa kita. Satu dolar yang diinvestasikan pada program gizi, dapat menghasilkan keuntungan berpuluh kali lipat.
Sebaliknya, studi Bank Dunia menunjukkan bahwa kerugian akibat stunting dan kekurangan gizi akan berdampak pada pengurangan sedikitnya 3 persen Produk Domestik Bruto (PDB) sebuah negara.
Adapun 2 pokok hal menjadi pengingat, Pertama, percepatan penurunan stunting memerlukan komitmen yang kuat dari kita semua. Kedua, kolaborasi kerja berbagai pihak menjadi kunci untuk memastikan konvergensi antar program hingga ke tingkat desa/kelurahan untuk menurunkan stunting.
Ma'ruf Amin juga mengatakan, saat ini prevalensi stunting di Indonesia masih tercatat sekitar 27 persen. Artinya, untuk mencapai target 14 persen pada 2024.
"kita hanya punya waktu kurang dari tiga tahun lagi. Target yang cukup ambisius dalam sisa waktu yang sangat singkat ini, adalah tantangan besar namun harus kita hadapi bersama", kata Ma'ruf Amin
Ma'ruf Amin juga meminta kepada kepala BKKBN, kementerian dan lembaga, BAPPENAS, Gubernur, bupati dan walikota, akademisi, lembaga swadaya masyarakat, swasta, mitra pembangunan dan media untuk komitmen menjadi pilar pertama dalam stranas stunting.
"masa depan kita tergantung pada aksi dan langkah kolaboratif yang kita lakukan sekarang. Dalam menyongsong masa depan, kita harus optimis namun tidak boleh lengah. Anak-anak bangsa adalah bagian dari masa kini dan masa depan. Sekarang kita rawat mereka, kelak mereka yang merawat bangsa", tandasnya.(db-bngpsp-aap).