DBFMRadio.id : Jakarta - Menteri Pendidikan Kebudayaan dan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengapresiasi Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Kemendikbudristek atas komitmennya dalam mengembangkan portal rumah belajar selama 10 tahun terakhir.
"Rumah belajar ini telah menjadi salah satu produk layanan unggulan dari sampai hari ini tercatat sudah lebih dari 217 juta kunjungan ke situs rumah belajar dan produk-produk portal rumah belajar telah lebih dari 20 juta pengguna" ujar Mendikbudristek Nadim Anwar Makarim saat membuka Webinar Kiprah Rumah Belajar dalam Mensukseskan Rumah Belajar, di Akun YouTube Televisi Edukasi Kemendikbudristek, Kamis (15/7/2021).
Selama pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), lanjut dia, portal rumah belajar telah membantu memastikan anak mendapatkan pendidikan. Di tengah berbagai tantangan mereka memanfaatkan layanan gerakan Merdeka belajar.
Rumah belajar menyediakan lebih dari 5000 konten pembelajaran, dalam pembelajaran audio, pembelajaran multimedia, pembelajaran interaktif, game edukasi, simulasi laboratorium, bank soal, buku sekolah elektronik, peta budaya dan karya sastra." Rinci Mas Menteri Nadiem menjelaskan.
Pada bagian lain sambutannya, Nadiem Makarim juga menjelaskan, rumah belajar memiliki duta RB yakni guru guru terbaik dan sejak 2017 sampai tahun ini rumah belajar telah memiliki 142 juta duta RB.
Semakin dibutuhkannya pemanfaatan teknologi dalam pendidikan, Mendikbudristek harus berkolaborasi untuk mengakselerasi program digitalisasi sekolah dan menghadirkan rumah yang nyaman untuk guru.
"Pada peringatan ulang tahun portal Rumah Belajar hari ini, saya berharap kita terus belajar dan juga menghadirkan rumah yang nyaman bagi para guru untuk mengembangkan pembelajaran yang relevan bagi generasi penerus bangsa." harap Nadiem.
Perlu Bangun Paradigma Merdeka Belajar
Dalam forum yang sama Praktisi Pendidikan Bukik Setiawan, mengatakan dalam konsep yang lebih modern merdeka belajar adalah belajar yang diatur dan dikelola sendiri, tujuan cara belajarnya tidak tergantung pada pihak lain. Untuk mewujudkan merdeka belajar, ada syarat yang harus dipenuhi, diantaranya cara berpikir yang otonom.
"syarat agar dapat mewujudkan merdeka belajar perlu membangun paradigma yang potensial untuk menyebarkan paradigma Merdeka belajar karena ada kemauan dan kebutuhan dengan memilih dari berbagai teknologi." Jelas Bukik Setiawan dalam materi webinarnya.
Rumah belajar lanjut Bukik, mampu mendorong Merdeka belajar menjadi jauh lebih maju dari awal mulanya terjadi karena miskonsepsi belajar baik yang dialami murid, guru maupun Kepala Sekolah.
"Karena dalam merdeka belajar, ada tiga miskonsepsi awal, belajar karena sebuah keharusan, belajar tergantung pada pihak eksternal murid dan belajar berhasil ketika dapat mengalahkan orang lain." tandasnya.
Selain Bukik Setiawan, Webinar yang dibuka Mas Menteri Nadiem ini, juga menghadirkan Sekjen Kemendikbudristek Ainun Na'im, Dirjen Vokasi Kemendikbudristek dan Plt Kapusdatin M. Hasan Chabibie.(db-tveytb-aap).