DBFMRadio.id, LAMPUNG SELATAN - Untuk menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), terutama dari bidang sektor Pariwisata, yang memang menjadi sorotan dalam Pemerintahan Bupati Egi-Syaiful.


Ihwal tersebut bukan tak beralasan, pasalnya Istri dari Bupati Lamsel Radityo Egi Pratama yakni Zita Anjani sekarang menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata.


Perlu diketahui, destinasi wisata yang dibawah naungan Dinas Pariwisata Lamsel adalah di Pulau Sebesi dan Pemandian Way Belerang yang berada di Kalianda.


Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Lamsel Kurnia Oktaviani S.Sos., M.M menyebut bahwa masyarakat Lamsel patut bersyukur dengan adanya Way Belerang tersebut.


“Sudah bertahun-tahun, beberapa bangunan mangkrak. seperti penginapan, panggung, menara pandang. tidak banyak orang yang menginap juga, jadinya mangkrak,” ungkapnya


Meski bersukur, namun sudah puluhan tahun terakhir nampaknya wisata Way Belerang justru mengalami penurunan peminat wisatawan, bahkan bangunan nampak tak terurus.


“Udah beberapa Bupati pada masanya membawa investor kesini namun belum ada yang tertarik untuk mengelola destinasi ini, pada saat zaman pak Riko udah pernah, pada saat zaman Nanang pernah menurunkan el john, dan mereka belum tertarik untuk mengelola Belerang ini,” terang Kadis saat berbincang di lokasi Way Belerang, Kalianda.


Terkait penumpukan sampah yang ada tepat disamping pemandian Way Belerang itu, Kurnia Oktaviani S.Sos., M.M mengatakan, “itu sampah baju, bukan sampah plastik. Jadi yang ke Belerang itu ada mitos, bahwa setelah berendam buang baju, agar penyakit hilang, mereka buang kesana. Tahun lalu, itu bersih. pernah kita gerot wisata bareng P2WLS. Tahun ini InsyaaAllah kita gerotkan lagi,” ucapnya.


Lanjutnya, “jadi solusinya harus ada ketegasan dari penjaga, secepatnya saya kumpulkan semua, para pedagang dan penjaga di sini untuk lebih tegas ke pengunjung untuk tidak membuang baju sembarangan. Pernah kita sediakan tempat juga,” tegasnya.

Dan terkait harga tiket, “harga tiket ini kita sudah ditentukan sudah ada penentuannya, parkir juga sudah ada ketentuannya. Memang harus di pihakketigakan, konsepnya sudah pernah di bikin sama Brida yang luar biasa, cuma kan berapa dana, investor yang berani untuk merenov ini. Karena ini kan konsepnya kolam, namanya Belerang untuk pengobatan, alternatif buat kesehatan, konsepnya bukan kolam berenang, hots pring itu natural batu bambu, kayu, bukan seperti ini, ini salah konsep menurut aku, di Jepang itu namanya Onsen,” katanya.

Serta terkait para investor yang enggan, diperkiraan keberatan yang angkanya mencapai 240 hingga 270 juta pertahun.

“Kalau yang menentukan target PAD itu kan bukan kita, itu ada rapat lagi, nanti akan kita rapatkan lagi, dengan keadaan seperti ini kayaknya tidak akan mencukupi, di 240 sampai 270 juta dengan kondisi seperti ini itu tidak akan mencukupi, karena pada saat itu beberapa tahun yang lalu PAD yang waktu itu lagi bagus-bagusnya kalau gak salah direnov di tahun 2015,” jelasnya lagi.

Lanjutnya, “perawatan hanya 20 juta untuk di dua tempat di Sebesi dan Belerang, makanya perawatan cuma buat ngecat, benerin kamar mandi, nguras-nguras itu, dan buat beli apa-apa,” imbuhnya.

Ia berharap, “biar cepat ada pihak ketiga yang mau, investor.” Tandasnya. (ran-swd)