DBFMRadio.id - Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia yang jatuh pada 9 Desember menjadi momentum penting bagi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) untuk kembali menegaskan komitmen perusahaan dalam menghadirkan layanan publik yang bersih, terpercaya, dan berlandaskan integritas. Bagi ASDP, integritas bukan sekadar jargon, melainkan prinsip fundamental yang menuntun seluruh proses layanan agar berjalan transparan, akuntabel, dan bebas dari penyimpangan.


Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Heru Widodo, menegaskan bahwa komitmen antikorupsi merupakan bagian esensial dari tugas perusahaan sebagai badan usaha milik negara yang mengemban amanah publik. Menurutnya, setiap aktivitas dan proses kerja di ASDP harus mencerminkan nilai kejujuran dan tanggung jawab.


“Sebagai perusahaan yang melayani kepentingan masyarakat luas, kami memastikan setiap proses berjalan tanpa korupsi dan berpijak pada nilai transparansi serta akuntabilitas. Integritas harus tercermin dalam tindakan, bukan sekadar dokumen,” ujar Heru. Ia menambahkan, integritas hanya dapat terwujud apabila menjadi budaya yang hidup dan dijalankan secara konsisten oleh seluruh insan perusahaan.


Pada tahun buku 2024, ASDP memperkuat fondasi tata kelola perusahaan melalui penerapan Good Corporate Governance (GCG) dengan mengacu pada parameter ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS). Standar tata kelola regional tersebut menekankan keterbukaan informasi, pengelolaan risiko yang sistematis, kepatuhan terhadap hukum dan regulasi, serta perlindungan terhadap kepentingan pemangku kepentingan.


Implementasi ACGS menjadi langkah strategis dalam memperkuat kredibilitas perusahaan sekaligus meningkatkan kualitas pengawasan internal dan pengambilan keputusan yang berorientasi pada kepentingan publik. Penerapan ini menegaskan komitmen ASDP untuk bergerak menuju tata kelola perusahaan yang lebih modern, adaptif, dan berkelas internasional.


Komitmen tersebut diperkuat dengan penerapan Sistem Manajemen Anti Penyuapan ISO 37001:2025 yang menjadi acuan di seluruh unit kerja ASDP. Melalui standar internasional ini, setiap proses—mulai dari pelayanan, operasional, hingga pengadaan—dijalankan secara disiplin dengan prinsip kehati-hatian, menghindari konflik kepentingan, serta menutup celah potensi penyuapan.


Standar ISO ini juga berfungsi sebagai instrumen pencegahan dan deteksi dini terhadap praktik penyuapan, sekaligus meningkatkan kredibilitas ASDP dalam menjalankan mandat sebagai BUMN yang bersih dan bertanggung jawab.


Perkuat Sinergi dengan KPK


Upaya memperkuat integritas perusahaan juga diwujudkan melalui kolaborasi strategis dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pada Oktober 2025, ASDP menjadi BUMN pertama yang mengikuti Sosialisasi Pencegahan Korupsi pada Badan Usaha yang diselenggarakan oleh KPK.


Pelaksana Tugas Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring KPK, Aminudin, menyampaikan bahwa langkah ASDP dalam memperkuat tata kelola perlu terus diarahkan pada perbaikan sistem yang berkelanjutan.


“Kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat pelaksanaan perbaikan sistem yang sedang berjalan di ASDP agar tidak menemui kendala. Pada akhir tahun akan dilakukan evaluasi untuk menilai apakah langkah-langkah tersebut sudah memadai atau masih perlu ditingkatkan,” ujarnya.


Aminudin menambahkan, keberhasilan ASDP dalam membangun sistem pencegahan korupsi yang efektif diharapkan dapat menjadi rujukan bagi BUMN lain. Menurutnya, pencegahan korupsi hanya dapat dicapai melalui sistem yang kuat dan pengawasan yang konsisten.


“Kami fokus pada sektor prioritas dan lembaga yang memiliki potensi risiko tinggi. Tujuannya jelas, agar tidak terjadi lagi tindak pidana korupsi yang berulang. Karena itu, kolaborasi dengan ASDP menjadi sangat penting untuk menutup celah penyimpangan,” tegasnya.


Di tingkat internal, ASDP terus menanamkan budaya integritas melalui penegakan prinsip kerja yang tegas, antara lain pelarangan pemberian dan penerimaan suap, penolakan gratifikasi yang berpotensi memengaruhi objektivitas, serta pencegahan komisi atau imbalan tidak sah. Nilai-nilai tersebut diwujudkan dalam disiplin kerja sehari-hari dan menjadi bagian dari karakter profesional seluruh insan ASDP.


Selain itu, transformasi digital juga menjadi pilar penting dalam memperkuat akuntabilitas layanan. Digitalisasi pada proses pengadaan armada, ship management, hingga sistem manifest kapal dilakukan untuk menciptakan jejak audit yang jelas, meminimalkan intervensi manual, serta mempersempit ruang terjadinya penyimpangan.


Heru Widodo menegaskan bahwa keberhasilan pemberantasan korupsi hanya dapat dicapai melalui keterlibatan seluruh pemangku kepentingan.


“Tema Satukan Aksi, Basmi Korupsi hanya dapat diwujudkan apabila seluruh lini perusahaan dan mitra eksternal bergerak bersama. Kami berharap komitmen ini semakin memperkuat kepercayaan masyarakat dan berkontribusi nyata dalam menciptakan ekosistem layanan publik yang bersih,” ujarnya.


Dengan komitmen yang konsisten terhadap integritas dan tata kelola yang baik, ASDP bertekad terus meningkatkan kualitas layanan, menjaga kepercayaan publik, serta memperkuat perannya dalam mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan. (Jasmin)