DBFMRadio.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan terus memperkuat komitmennya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pembinaan terhadap Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) dan Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK). Upaya ini diwujudkan melalui kegiatan pembinaan yang digelar di Aula Krakatau, Kantor Bupati Lampung Selatan, Kamis (11/12/2025).


Kegiatan tersebut dibuka oleh Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Pembangunan (Ekobang) dan Kemasyarakatan, Yanny Munawarty, mewakili Bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama. Turut hadir Kepala Disnakertrans Lampung Selatan Badruzzaman, Kepala UPTD BLK Kalianda, Ketua DPC HILLSI Lampung Selatan, perwakilan STIE Muhammadiyah Kalianda, serta narasumber dari Disnakertrans Provinsi Lampung, Disnakertrans Lampung Selatan, dan DPMPTSP Lampung Selatan.


Kepala Disnakertrans Lampung Selatan, Badruzzaman, dalam laporannya menyampaikan bahwa pembinaan dilakukan untuk memperkuat kualitas lembaga pelatihan agar mampu menghasilkan tenaga kerja yang lebih kompeten dan siap bersaing.


Ia mencatat, jumlah angkatan kerja di Lampung Selatan pada tahun 2024 mencapai 559.609 orang, dengan dukungan 42 LPKS, 14 BLKK, dan satu BLK milik Pemerintah Provinsi Lampung.


“Angka pengangguran di Lampung Selatan menurun setiap tahun, tetapi masih perlu percepatan. Pemerintah daerah ingin terus bergerak,” ujarnya.


Badruzzaman menegaskan pentingnya peningkatan mutu, akreditasi lembaga, serta penguatan ekosistem pelatihan sebagai fondasi pengembangan SDM berkelanjutan.


Dalam sambutannya, Yanny Munawarty menekankan bahwa pembinaan tersebut merupakan langkah strategis dalam pembangunan SDM Lampung Selatan, terutama di tengah perubahan global yang terjadi sangat cepat.


Menurutnya, perkembangan teknologi seperti otomatisasi dan kecerdasan buatan akan mengubah lebih dari 60 persen jenis pekerjaan dalam satu dekade mendatang.


“Hanya SDM yang terampil, berkarakter kuat, dan punya kemauan belajar tinggi yang mampu bertahan. Karena itu, peran LPKS dan BLKK menjadi sangat strategis,” tegas Yanny.


Ia juga menyoroti sejumlah tantangan yang masih dihadapi, seperti kualitas pelatihan yang belum merata, minimnya kolaborasi antara lembaga pelatihan dan industri, serta kebutuhan peningkatan sarana dan prasarana.


Tantangan tersebut, kata Yanny, hanya dapat dijawab melalui kerja bersama antara pemerintah, lembaga pelatihan, dunia usaha, dan masyarakat.


“Jika SDM kita kuat, Lampung Selatan akan berdiri tegak menghadapi arus globalisasi. Industri akan datang, investasi tumbuh, dan kesejahteraan masyarakat meningkat,” ujarnya.


Yanny menutup sambutannya dengan ajakan kepada seluruh pengelola LPKS dan BLKK untuk bekerja lebih profesional, berbasis ilmu, adaptif terhadap perubahan, dan berkomitmen mencetak lulusan yang kompeten.


Kegiatan pembinaan ini diharapkan menjadi momentum memperkuat kesiapan angkatan kerja Lampung Selatan dalam menghadapi dinamika pasar tenaga kerja yang semakin kompetitif, sekaligus membuka ruang kolaborasi yang lebih luas antara lembaga pelatihan dan sektor industri. (Jasmin)