DBFMRadio.id — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) kerja sama pemanfaatan, pengelolaan, serta pembagian tugas operasi dan pemeliharaan penyediaan air baku Way Andeng. Kesepakatan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat ketahanan air, mendukung sektor pertanian, sekaligus pengendalian banjir di Kabupaten Lampung Selatan.
Penandatanganan MoU dilakukan langsung oleh Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama, bersama Kepala BBWS Mesuji Sekampung, Elroy Koyari, di Ruang Kerja Bupati Lampung Selatan, Senin (22/12/2025). Kerja sama tersebut mencakup skema role sharing dan clear cut dalam operasional serta pemeliharaan infrastruktur sumber daya air.
Selain penandatanganan MoU, pertemuan tersebut juga dirangkaikan dengan audiensi yang membahas sejumlah isu strategis, khususnya persoalan pertanian dan pengendalian banjir yang kerap terjadi saat musim penghujan.
Bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama mengungkapkan bahwa kondisi di lapangan masih menunjukkan luasnya lahan persawahan yang terdampak genangan banjir. Beberapa kecamatan yang dinilai rawan banjir di antaranya Kecamatan Candipuro, Sragi, dan Palas.
Di Kecamatan Palas, tepatnya di hamparan Pulau Jaya dan Bumi Restu, sekitar 700 hektare lahan persawahan dilaporkan terendam banjir. Sementara itu, di wilayah Tanjung Jaya, sekitar 320 hektare sawah juga mulai tergenang.
“Sekitar hampir 80 persen wilayah Lampung Selatan merupakan kawasan pertanian, baik sawah maupun non-sawah. Namun persoalan tanggul di lahan persawahan masih menjadi masalah yang hampir terjadi setiap tahun. Yang paling memprihatinkan, banjir sering datang saat petani mendekati masa panen,” ujar Bupati Egi.
Meski demikian, Bupati Egi menyampaikan bahwa di sejumlah wilayah Lampung Selatan telah berhasil meningkatkan indeks pertanaman dari IP 200 menjadi IP 300. Namun, kawasan tersebut masih tergolong rawan banjir sehingga memerlukan penanganan yang berkelanjutan dan terintegrasi.
Sebagai solusi jangka panjang, Bupati Egi menilai kawasan eks rawa Sragi memiliki potensi besar untuk mengatasi persoalan banjir di wilayah hilir. Namun keterbatasan fiskal daerah menjadi tantangan tersendiri, sehingga diperlukan dukungan dan kolaborasi dengan pemerintah pusat melalui BBWS Mesuji Sekampung.
“Harapannya, ini bisa menjadi bagian dari incoming project BBWS untuk menyelesaikan persoalan banjir di wilayah hilir,” katanya.
Sementara itu, Kepala BBWS Mesuji Sekampung, Elroy Koyari, memaparkan sejumlah program yang telah dilaksanakan sepanjang tahun 2025 serta rencana kegiatan pada tahun 2026. Ia menegaskan kesiapan BBWS untuk melakukan penanganan awal terhadap kondisi-kondisi mendesak sesuai dengan ketersediaan anggaran.
“Yang terpenting adalah koordinasi bersama. Nanti tolong diprioritaskan mana yang paling urgent,” ujar Elroy.
Terkait wilayah yang berpotensi meningkatkan indeks pertanaman dari IP 200 ke IP 300, Elroy menyatakan BBWS Mesuji Sekampung siap memberikan dukungan penuh sebagai bagian dari kontribusi terhadap program swasembada pangan nasional.
“Kami siap berada di garis depan dan berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan untuk memperkuat sinergi pengelolaan sumber daya air,” pungkasnya. (Arya)