DBFMRadio.id, Lampung Selatan – Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Bob Bazar Kalianda, dr Djohardi Johan, tidak menampik adanya keterbatasan kapasitas tempat tidur pasien di rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan tersebut. Kondisi ini membuat pelayanan perawatan pasien, terutama di saat lonjakan pasien terjadi, harus dilakukan secara antre.
dr Djohardi menjelaskan bahwa saat ini RSUD Bob Bazar hanya memiliki sekitar 166 tempat tidur yang tersebar di berbagai kelas, mulai dari kelas III hingga ruang perawatan VIP.
"Memang ada keterbatasan kapasitas tempat tidur. Ketika terjadi lonjakan, tidak bisa dihindari adanya antrean pasien. Tapi kami selalu mengedepankan penanganan terhadap pasien yang berada dalam kondisi kritis atau membutuhkan tindakan medis darurat," ungkap dr Djohardi.
Sebagai langkah cepat mengatasi kondisi tersebut, pihak RSUD telah melakukan penyisiran dan penyesuaian internal terhadap distribusi tempat tidur. Ruang-ruang perawatan yang memiliki tempat tidur kosong disesuaikan dengan kebutuhan ruangan yang kekurangan.
“Tadi sudah kita sisir sejumlah ruangan perawatan, kita lihat mana tempat tidur pasien yang tidak terisi, kita atur ulang dan rotasi ke ruang perawatan yang kekurangan tempat tidur,” ujarnya.
Tak hanya itu, dr Djohardi juga mengungkapkan adanya rencana jangka pendek untuk mengatasi keterbatasan tersebut, yakni dengan menginventarisir ruang non-perawatan yang memungkinkan untuk dialihfungsikan sebagai ruang rawat inap tambahan.
Dalam kesempatan itu, dr Djohardi juga menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat yang telah memberikan masukan, kritik, dan saran terhadap pelayanan RSUD Bob Bazar. Menurutnya, kontribusi tersebut adalah bentuk kepedulian nyata dari masyarakat.
“Alhamdulillah, saya justru respect dengan kawan-kawan, dengan masyarakat yang masih mau peduli dengan rumah sakit kita ini. Selama itu untuk kebaikan bersama, kami di RS Bob Bazar insyaallah selalu terbuka atas kritik, saran, dan masukannya,” katanya.
dr Djohardi menegaskan bahwa masukan dari masyarakat menjadi motivasi penting bagi pihak rumah sakit dalam meningkatkan kualitas pelayanan, serta membantu mengidentifikasi kelemahan yang harus segera diperbaiki.
Sebagai penutup, dirinya berkomitmen bahwa penambahan tempat tidur di ruang perawatan akan menjadi salah satu prioritas utama dalam program kerjanya ke depan.
“Penambahan kapasitas tempat tidur pasien akan jadi salah satu fokus kami, agar pelayanan terhadap masyarakat bisa semakin baik dan maksimal,” tutup dr Djohardi. (Indah/Siska)