DBFMRadio.id, LAMPUNG SELATAN — PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) melalui Cabang Bakauheni mengambil langkah strategis untuk memperkuat sistem pengelolaan air di kawasan Pelabuhan Bakauheni dengan membangun kolam retensi, Jumat, (20/06/2025). Fasilitas ini dirancang untuk mempercepat penyerapan air hujan dan mengantisipasi potensi genangan, demi menjaga kelancaran dan kestabilan operasional pelabuhan.
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menyatakan bahwa pembangunan kolam retensi merupakan bagian dari upaya komprehensif perusahaan dalam mengatasi permasalahan drainase yang muncul menyusul insiden genangan setinggi 10 cm pada Mei lalu akibat curah hujan tinggi.
“Investigasi menunjukkan bahwa sistem drainase eksisting tidak mampu menampung debit air yang meningkat. Untuk itu, kami bangun kolam retensi sebagai jalur pengendali aliran air, agar tidak meluap ke area pelabuhan,” jelas Shelvy.
Selain membangun kolam retensi, ASDP juga akan memperlebar saluran air untuk meningkatkan kapasitas dan distribusi aliran, sekaligus mendorong infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Upaya ini tidak hanya mereduksi risiko banjir, tetapi juga mendukung konservasi cadangan air tanah dan menjaga keseimbangan lingkungan pelabuhan.
Dalam menyusun solusi jangka panjang, ASDP menggandeng akademisi dari Institut Teknologi Sumatera (Itera), khususnya Fakultas Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan (FTIK) yang dipimpin oleh Arif Rohman. Kolaborasi ini akan menghasilkan kajian berbasis data spasial dan hidrologi kawasan pelabuhan.
“Tim Itera akan mengumpulkan data melalui citra udara, analisis kontur lahan, jalur air, dan pola hidrologi. Kajian lintas program studi akan dilakukan untuk mendapatkan gambaran holistik risiko banjir, termasuk oleh grup riset Research in Flood,” imbuh Shelvy.
ASDP menyambut baik sinergi dengan kalangan akademik sebagai bentuk integrasi ilmu pengetahuan dalam manajemen infrastruktur pelabuhan. Riset ini diharapkan mampu menghasilkan rekomendasi konkret dalam penanganan risiko banjir dan mendukung keberlanjutan layanan penyeberangan.
“Kami berharap riset ini bisa menghasilkan solusi konkret untuk mencegah banjir dan menjaga kelancaran layanan penyeberangan ke depan,” tambahnya.
Dengan pembangunan kolam retensi dan peningkatan sistem drainase, ASDP menegaskan komitmennya dalam menghadirkan layanan transportasi ferry yang aman, andal, dan ramah lingkungan. Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa keberlangsungan operasional pelabuhan tak lepas dari perhatian terhadap aspek lingkungan dan adaptasi terhadap perubahan iklim. (Siska/Indah)