DBFMinfo (Kaluanda) : Program Inovasi Desa (PID) dirancang untuk mendorong dan memfasilitasi penguatan kapasitas desa yang diorientasikan untuk memenuhi pencapaian target Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), dan program prioritas Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT).
Agar sebuah desa bisa mandiri, harus banyak hal yang diperbaiki dan ditingkatkan, misalnya yang terpenting adalah infrastruktur serta beraneka ragam sarana dan fasilitas di desa tersebut. Meskipun baru bergulir 3 tahun, manfaat dana desa tentunya sudah mulai bisa dirasakan oleh masyarakat. Namun demikian, dana desa merupakan satu hal yang baru untuk dikelola oleh para perangkat desa.
Camat Sragi Bibit Purwanto pada Dialog Warta Desa di Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Lampung Selatan Radio Dinensi Baru FM 93.0 MHz, Rabu (7/8/2019) mengatakan, Melalui program inovasi Desa, pada saat musrenbang Kecamatan menyerap asprasi dari Pemerintah Desa dan 10 Desa yang ada di Kecamatan Sragi untuk dapat menggali potensinya, apa saja yang dapat di danai dari dana desa tersebut. Di Kecamatan Sragi juga memiliki Program Inovasi Desa (PID)
"Kalau program khususnya, untuk menggali potensi kita kan di Sragi ada Program Inovasi Desa (PID) saya minta semua desa untuk untuk menggali potensinya, sehingga apa sih yang bisa kita wujudkan kalau bisa didanai dari Dana Desa jika tidak kita mengajukan ke Pemerintah Kabupaten atau ke pemerintah Provinsi bahkan ke pusat (Keentrian Desa PDTT: Red).” Terang Bibit Purwanto.
Pada bagian lain Bibit Purwanto menjeaskan, di Sragi juga banyak Home Indstri yang dikerjakan Kelompok Wanita Tani (KWI) dan memperoleh bantuan dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikltura Lampung selatan. Seperti di Desa Sumber Sari, Home Industri pengolahan Beras Analog (Tiwul) dan Home Industri Pembuatan anyam jala di Desa Kuala Sekampung.
“Home Industri ya, yang dikerjakan kelompok wanita tani, yang ada di Sragi untuk home industri kayak contohnya di Sumbersari itu ada pengolahan beras analog di Desa Sumber Sari yang mendapat bantuandari Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Lampung Selatan. Juga ada Industri anyaman jala didesa Kuala sekampung” terang Bibit Purwanto.
Ditambahkan Bibit Purwanto, di Kecamatan Sragi juga banyak home industri untuk kebutuhan rumah tangga, di desa Margajaya juga itu ada Pabrik konveksi hanya menyediakan tenaga kerjanya dan untuk bahan-bahannya didatangkan dari luar daerah, dan keluar Sragi sudah dalam bentuk pakaian jadi, hem dan Kaos.
“Perusahaan konveksi juga ada, namun hanya tenaganya saja, bahan dari luar daerah jadi dari luar daerah masuk bahan keluar sudah jadi pakaian dan tenaganya tidak saja dari Desa margajaya” tambah Bibit. (db).