DBFMRadio.id - Jakarta : Yang harus dipahami terhadap Corona Virus Disiese (COVID) 19 adalah penyakit menular, dari orang terpapar virus kepada orang yang rentan tertular.
Untuk itu, upaya paling aman agar tidak tertular dan menjadi pandemik adalah, mencegah jangan sampai tertular. Demikian dikatakan Juru Bicara Pemerintah Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid (GTPPC) 19 Achmad Yurianto dalan Telepresconverence, di Media Center GTPPC Graha BNPB, Jakarta Timur Minggu (7/6/2020).
Disamping itu, Achmad Yurianto menjelaskan, GTPPC secara bersama sama mencari sumber penularnya dan melakukan isolasi, merawat carier covid 19 dan yang tertular, dengan upaya bisa sembuh, dan negatif Covid 19.
"Secara bersama sama kita akan mencari sumber penularnya, dan kemudia melakukan isolasi, memberikan rawatan yang terbaik sehingga bisa sembuh dan didalam tubuhnta tidak ada lagi virus yang ditularkan ke orang lain" jelas Achmad Yurianto.
Virus corona, pada dasarnya berada didinding saluran pernafasan, secara medis penyakit ini termasuk inveksi saluran pernafasan yang berada diselaput lendir didinding pernafasan, dari rongga hidung, mulut dan seteeusnya hingga ke paru paru.
Oleh karena itu, tegas Achmad Yurianto, akan mudah lepas, yang kemudian menyebar kesekitarnya, pada saat carier covid 19 ini bathuk, bersin atau bahkan hanya sekedar berbicara.
"Sangat mudah menyebar disekitar penyandang covid 19, melaui bathuk, bersin bahkan berbicara, dengan radius sekitar 1 meter" tegas dia.
Untuk itulah, menjaga jarak (Physical Distancing) dari siapapun, pada jarak lebih dari 1 meter adalah cara yang paling aman, agar kita bisa terhindar melalui penularan langsung.
"Namun, bukan berarti menjaga jarak adalah satu2nya cara, namun kita harus melindungi diri kita dengan cara menggunakan masker, karena kita tidak pernah tau siapa carier Covid 19 ini" katanya lagi.
Dari data yang ada di GTPPC 19, hampir 80 persen dari penelusuran Covid 19, ditemukan kasus pisitiv pada Orang Tanpa Gejala, celakanya, yang bersangkutan tidak menyadari dirinya membawa penyakit pandemik ini.
Sementara mengenai perkembangan kasus Covid 19, Achmad Yurianto menyebut, hingga pukul 12.00 hari ini, telah melakukan pemeriksaan 11.924 spesimen, baik dengan menggunakan PCR maupun dengan menggunakan Test Cepat Molekuler. Sehingga sampai hari ini, telah memeriksa 405.992 spesimen.
"Dari pemeriksaan ini, kita dapatkan kasus konfirmasi positf naik 672 , sehingga menjadi 31.186 orang dengan rincian, DKI Jakarta 163 kasus baru dan 294 sembuh, Jawa Timur tambah 113 kasus positif dan 48 sembuh, lalu Sulawesi Selatan 64 kasus, Papua 59 kasus dan Jawa Tengah 51 Kasus" rinci Achmad Yurianto.
Dari seluruh provinsi, data per 7 Juni 2020, ada 21 Provinsi kasus positif kurang dari 10 Kasus dan 8 diantaranya tanpa kasus positif Kalimantan Tengah misalnya, tidak ada kasus baru, 11 kasus sembuh, selanjutnya ada 10 Provinsi kenaikannya dibawah 5 kasus, diantaranya Sultra, 2 Kasus baru positif, dan sembuh 10 kasus. Sementara Sulbar dan Kepri hanya 1 Kasus, dan 5 sembuh.
Untuk total sembuh, lanjut Achmad Yurianto, naik 591 orang sehingga menjadi 10.498 orang. Meninggal 50 orang menjadi 1.851 orang. Dengan 442 Kabupaten/Kota di 34 provinsi terdampak, pemantaun ODP 40. 370 orang, dan 14. 197 PDP. (fmb9-aap).