(DBFMRadio.id) : Kalianda - COVID-19 (Corona Virus Disease - 2019) adalah nama resmi yang dikeluarkan oleh World Health Organization (WHO) untuk virus yang pertama kali teridentifikasi menyebar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China pada Desember 2019.
COVID-19 adalah jenis virus corona baru yang dapat menginfeksi manusia dan menular dari manusia. Virus corona ini merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Berdasarkan data dari WHO kasus COVID-19 masih secara cepat terus bertambah tidak saja di China namun terdeteksi di beberapa negara lain.
Secara global tercatat 71.429 kasus wabah penyakit akibat COVID-19 hingga tanggal 17 Februari 2020 kemarin. Di China terdapat 70.635 kasus, sedangkan 794 kasus lainnya tersebar di beberapa negara di luar China. Sampai saat ini korban yang meninggal akibat COVID-19 ini terdapat 1.772 orang di China dan 3 orang lainnya di Filipina, Jepang dan Prancis.
Demikian disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan, Kristi Endarwati pada Talkshow Kabar Pemkab di DBFM Radio, Selasa (18/2/2020).
Menurut Kristi Endarwati, dilihat dari perbandingan keganasan yang dapat menyebabkan kematian akibat gangguan pernapasan akut seperti penyakit MERS dan SARS, keganasan wabah penyakit akibat COVID-19 masih dibawah keduanya. Namun begitu penyebaran kasus wabah penyakit COVID-19 jauh lebih cepat.
Hal inilah yang menyebabkan COVID-19 menjadi ancaman berbahaya secara global. Lebih lanjut Kristi Endarwati mengatakan bahwa WHO belum mengeluarkan penjelasan secara resmi darimana sebenarnya asal dari COVID-19 ini.
Hasil penelitian awal, disinyalir penyebaran COVID-19 berasal dari hewan ke manusia hingga akhirnya menyebar antar manusia, Adalah Pasar Seafood Huanan di Kota Wuhan yang diduga sebagai lokasi di mana pertama kali COVID-19 ini menyebar.
"Kalau untuk awalnya berasal dari kelelawar atau bukan, itu kita sementara belum dapat informasi yang pasti. Tapi kalau di kelelawar sendiri itu memang hidup virus corona, untuk jenisnya itu yang belum kita ketahui. Apakah (memang) di dalam kelelawar ini ada virus jenis baru seperti COVID-19, ini belum ada rilis (resmi) dari WHO. Untuk penyebarannya memang awalnya dari hewan ke manusia hingga akhirnya manusia ke manusia," terang Kristi Endarwati.
Virus COVID-19 dapat menular melalui kontak langsung, percikan dahak dari batuk dan bersin dari manusia yang terifeksi, dan juga jika menyentuh permukaan yang terkontaminasi oleh virus ini.
"Penyebaran COVID-19 ini, apabila ada yang terinveksi virus ini kemudian dia batuk atau bersin, maka virusnya akan menyebar yang jangkauannya satu hingga dua meter.
Jadi jika ada orang yang berdekatan dengan orang yang terinveksi dan mengirup udara yang sudah tersebar virus tentunya akan berpotensi tertular penyakit COVID-19 tersebut," ujarnya.
(Atau) kemudian ketika orang yang terkena COVID-19 bersin, kemudian dia menutup mulut atau hidungnya dengan tangan dan (orang tersebut) tidak cuci tangan. Maka bila dia bersalaman dengan orang lain (yang sehat), kemudian orang yang sehat tadi tidak sengaja mengusap bagian wajah dan terkena mata, mulut atau hidung dengan tangan yang sudah terkena virus tersebut, maka artinya dia akan menularkan virus tersebut ke orang lain," jelasnya lebih lanjut.
Kristi Endarwati menjelaskan bahwa perlu memperhatikan beberapa gejala yang ditimbulkan akibat COVID-19 ini yang pertama adalah demam lebih dari 38 derajat celcius, batuk pilek, sesak nafas, sakit tenggorokan.
Sebagai pencegahan, sebaiknya tidak melakukan kontak langsung dengan orang yang (diduga) terkena COVID-19 atau yang terpenting adalah (mereka) yang mempunyai riwayat perjalanan dari atau ke negara terjangkit, terutama dari Kota Wuhan, China.
Sebagai penutup, Kristi Endarwati mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya di Lampung Selatan agar terus menjaga kesehatan, terus waspada, menjaga perilaku hidup bersih dan sehat serta tidak perlu bersikap berlebihan dalam mensikapi virus ini.
"Untuk penyebarannya yang lebih harus diwaspadai dari manusia ke manusia, namun kita tidak boleh takut berlebihan dan harus tetap waspada," pungkasnya. (db/ptm).