DBFMinfo (Kalianda) : Sanitasi Total Berbasis Masyarakat atau STBM, sebagal salah satu upaya pemerintah dalam mendukung upaya percepatan peningkatan Akses Universal di Indonesia telah ditetapkan sebagai pendekatan pembangunan sanitasi nasional sejak tahun 2008.
Berdasarkan data sekretanat STBM Nasional, hingga Januan 2017 sebanyak 15.821.194 atau 23,01 % penduduk Indonesia masih melakukan praktik Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
Direktur Mitra Bentala lampung. Mashabi, pada dialog Interaktif di Radio Dimensi Baru LPPL Lampung Selatan, hari ini juga mengatakan, Provinsi Lampung yang memillki jumlah 15 Kabupaten / Kota masih sangat rendah kabupaten kota yang telah mendeklarasikan sebagai kabupaten/kota Open Defecanon Free (0DF).
Sampai saat ini, lanjut Mashabi, baru dua kabupaten yaitu kabupaten Pringsewu dan Kab.Waykanan. Hal ini terjadi, lebih karena Pimpinan Daerah baik Bupati maupun walikota kurang memahami Peraturan Presiden No. 185/2014 tentang Percepatan Penyediaan Air Mmum dan Sanitasl. Namun hanya beberapa Pimpinan Daerahnya yang menterjemahkan Perpres 165/2014 menjadi Peraturan Bupati/Walikota atau bahkan Peraturan Daerah (Perda),
“Hanya beberapa bupati dan walikota yang menterjemahkan Perpres itu menjadi sebuah Perbub atau perda dan lampung selatan beruntung telah memiliki Perbub akses penyediaan air minum dan sanitasi” terang Masabi, Senin (5/8/2019).
Sementara Kepala Dinas Kesehatan lampung selatan Jimy Hutape mengatakan, kondisi sanitasi di Lampung selatan terkait 4 hal, yakni airminum yang layak, akses sanitasi yang layak, pengelolaan sampah dan pengelolaan air limba.
Untuk air minum yang layak hingga saat ini baru 75% masyarakat yang mendapatkan air minum layak, dan tahun ini ditargetkan 100%.
“Untuk kondisi sanitasi umum di Kabupaten Lampung Selatan, dapat kami sampaikan ada 4 hal, kalau kita bicara tentang kondisi umum sanitasi yang pertama yaiutu terkait dengan air mium yang layak, yang kedua akses sdanitasi yang layak, ketiga, hal pengelolaan sampah dan yang keempat adalah pengelolaan air limbah. Untuk air minum yang layak hingga saat ini baru 75% masyarakat yang mendapatkan air minum layak, dan tahun ini ditargetkan 100%.” jelas Jimy Hutapea.
Selain Direktur Mitra Bentala Lampug dan Kepala Dinas Kesehatan Lampung selatan, dialog bertajuk “Sanitasi Sehat untuk Lingkungan Yang sehat” ini juga menghadirkan Narasumber Kepala Badan Perencanaan dan pembangunan daerah (BAPPEDA) Lampung selatan Wahidin Amin.(db).