(DBFMRadio.id) : Kalianda - Daun bawang merupakan salah satu komoditi pertanian potensial yang di miliki oleh Desa Sukamarga Kecamatan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan.
Ide budidaya daun bawang ini muncul dari para petani Desa Sukamarga ketika dilanda musim kemarau panjang di tahun 2018 lalu.
Budidaya daun bawang yang awalnya dijadikan sebagai alternatif di musim kemarau, ternyata membuahkan hasil diluar perkiraan petani setempat.
Untuk lebih mengenal potensi budidaya daun bawang Desa Sukamarga, maka DBFM Radio mengangkat tema ini dalam Program Dialog Publik Warta Desa pada Rabu (26/2/2020).
Program Warta Desa kali ini menghadirkan Kepala Desa Sukamarga, Siadiantori, A.Md, sebagai narasumber.
Pada kesempatan ini Siadiantori menguraikan liku budidaya daun bawang yang sudah di geluti oleh para petani Desa Sukamarga selama setahun belakangan ini.
Siadiantori menerangkan untuk luasan lahan budidaya sekitar satu hektar untuk 1,5 ton bibit dapat menghasilkan sekitar 12 ton hasil panen.
”jadi gini, biasanya mereka untuk satu kali panen satu hektarnya akan menghasilkan 12 Ton, nah untuk bibit bisa menghabiskan sekitar 1,5 Ton. Jadi, untuk hasil segitu saya kira sudah memadai untuk bibit sebanyak itu. intinya sudah rata-ratalah," jelasnya.
Siadiantori juga menjelaskan bahwa daun bawang dijual dengan harga Rp. 8.000,- per kilogram ini tidak hanya dipasarkan di dalam daerah namun juga sudah dipasarkan hingga ke Kota Bandar Lampung.
Untuk masalah pemasaran Sidiantori mengatakan kedepannya akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Hal ini dinaksudka agar penjualan dapat lebih tertib dan persaingan antar tengkulak dapat teratasi.
“Terutama nanti akan kami lihat pemasarannya dulu, kita lihat juga kebutuhannya apa, jika memang pasar nya bagus lalu permintaannya juga banyak, nah itu nanti yang akan kami ambil,” terang orang nomor satu di desa Sukamarga ini.
Menurut Siadiantori, Pelaksana tugas (Plt) Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto juga turut mendukung dan mengapresiasi budidaya daun bawang ini.
Dukungan tersebut menjadi motivasi dan masukan agar para petani menjadi lebih giat untuk berinovasi di bidang pertanian.
Untuk itu Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan akan membantu alat pertanian berupa dua unit hand traktor serta bantuan sumur bor untuk membantu peningkatan produktifitas hasilnya.
Rencananya bantuan tersebut akan direalisasikan di tahun 2020 ini. (db/ptm).