13:41:48 DBFMRadio.id : Kalianda - Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan mengikuti Rapat Virtual Persiapan Pendataan dan Penanganan Anak Yatim, Piatu dan Yatim Piatu yang salah satu dan kedua Orangtuanya Meninggal Karena Covid-19 secara virtual dari Aula Rajabasa Kantor Bupati setempat, Jum'at (03/09/2021).
Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim mengatakan, tingkat kematian Covid-19 cukup tinggi di Lampung cukup tinggi dan menghasilkan anak yatim, piatu dan yatim piatu atau ibu rumah tangga yang kehilangan kepala rumah tangga atau anak dimasa pertumbuhan kehilangan orang tua.
"Provinsi Lampung di bulan Juni-Agustus dimana Rumah Sakit penuh serta mengalami kelangkaan-kelangkaan oksigen, obat-obatan dan tumbangnya para tenaga kesehatan", ungkap Chusnunia.
Namun demikian, hasil rapat bersama Dinas PPPA Provinsi Lampung dan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung menunjukkan, kasus Covid-19 sudah mulai menurun, Chusnunia meminta kepada seluruh Pemerintah Kabupaten dan Kota untuk melakukan pemetaan dan pendataan anak yatim, piatu dan yatim piatu akibat pandemi Covid-19.
" Kami akan melakukan analisis interpensi jangka pendek, yakni pola pengasuhan, menyediakan pendidikan, kesehatan dan administrasi kependudukan." lanjut Wagub yang akrab disapa Mbak Nunik.
Hal itu akan ditindak lanjuti dengan interpensi jangka menengah dan panjang, yakni pelatihan , mendapatkan program keluarga harapan, program kerja transosial anak dan mengupayakan mendapatkan beasiswa.
Sementara, dari Aula Rajabasa Kantor Bupati Lampung Selatan Kepala Dinas Sosial Dulkahar, mengatakan, telah selesai melakukan pendataan dan sudah ditindaklanjuti ke kementerian sosial, kemudian sudah memenuhi anggaran untuk memberi santunan kematian sebesar Rp.5 juta.
"Disamping juga menganggarkan untuk isoman (isolasi mandiri) Covid-19 sebesar 10 ribu rupiah perhari per jiwa kali 14 hari, dengan maksimal 4 jiwa per keluarga" terang dia.(db-bngpsp-aap).