DBFMRadio.id Jakarta - Libur panjang akhir tahun 2020, berdampak tidak hanya pada peningkatan angka kasus positif, namun juga pada dinamika kebijakan penanganan Covid-19.
"Agar percepatan penanganan Covid-19 tercapai, pemerintah mengambil langkah kebijakan secara menyeluruh, mulai dari tingkat hulu, hingga hilir." ujar dr. Lula Kamal saat memandu dialog tangguh "COVID-19 Dalam Angka : Evaluasi Perkembangan Kasus Pada PPKM Tahap II" di media center Satgas Penanganan Covid 19, Graha BNPB Jakarta, Rabu (10/2/2021).
Hal ini, terus dr. Lula, bertujuan agar pelaksanaan kebijakan berjalan efektif hingga lingkup terkecil, dan perubahan perilaku masyarakat dapat terlaksana, sehingga angka penularan dapat ditekan dengan optimal.
Sementara menurut Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19 Doktor Dewi Nur Aisyah dimasa Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro tahap 3, Satgas Covid-19 akan banyak fokus ke fluktuasi data dalam 4 pekan terakhir, dimana telah diberlakukan PPKM tahap 1 dan 2.
"Kita akan lihat ada time pointya, sebelum PPKM kondisi kita bagaimana dan saat PPKM 1dan 2 yang sudah 2 minggu berjalan kondisinya seperti apa, dan ketika diperpanjang 2 minggu lagi total 4 Minggu bagaimana kondisinya." terang Doktor Dewi Nur Aisyah.
Berdasarkan data, lanjut Doktor Dewi Nur Aisyah, penambahan kasus aktif harian dari September - 10 Februari, 2 hari setelah PPKM tahap 2 mulai diberlakukan, jumlah kasus aktif ada di angka 122.000 (14,84%), hingga ke akhir PPKM tahap pertama bertambah menjadi 161.000.
Melihat data tersebut, kata Dr. Dewi, ada penambahan sekitar 38000 kasus dalam waktu 2 minggu, namun di akhir PPKM tahap 2 tercatat 171.000 bertambah 9.000 kasus aktif. Artinya, kalau akan mengevaluasi, PPKM minimal perlu waktu 4 pekan.
"Yang harus diingat meskipun kasus positif covid 19 kecenderungan menurun, tetap masih diperlukan komitmen bersama mulai dari pemerintah daerah dan pusat untuk tetap melakukan 3 T, Tracing, Tracking Treatment dan masyarakat patuh dengan 3 M, Menjaga jarak, Memakai masker Mencuci Tangan". Ujar Dr. Dewi.(db-fbbnpb-aap).