DBFMRadio.id, LAMPUNG SELATAN - Bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Hj. Zita Anjani melakukan kunjungan ke kediaman orang tua Muhammad Egi Syaiful di Desa Betung, Kecamatan Rajabasa, pada Jumat (18/4/2025). Kehadiran keduanya merupakan bagian dari momen istimewa Tasyakuran Aqiqah anak asuh mereka, Muhammad Egi Syaiful.


Suasana penuh kebersamaan dan kental dengan nuansa budaya lokal tampak mewarnai acara tersebut. Tradisi saweran atau "gaburan" dalam bahasa Lampung menjadi sorotan utama dan menciptakan suasana haru serta kebahagiaan di tengah masyarakat yang hadir. Ratusan warga dari berbagai desa turut hadir, antusias menyambut dan memeriahkan acara yang berlangsung di hari penuh berkah itu.


Dalam sambutannya di hadapan Camat Rajabasa, kepala desa se-Kecamatan Rajabasa, serta tokoh adat dan masyarakat, Bupati Radityo Egi Pratama mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan yang diberikan untuk menjadi orang tua asuh bagi Muhammad Egi Syaiful.


"Hari ini bertepatan dengan Tasyakuran Aqiqah Muhammad Egi Syaiful. Saya sangat bersyukur bersama istri bisa mendapatkan kesempatan dari Allah SWT untuk menjadi orang tua asuh dari anak ini," ujar Bupati Egi dengan penuh haru.


Ia juga menyampaikan harapan agar kelak Muhammad Egi Syaiful tumbuh menjadi pribadi yang berguna bagi keluarga, masyarakat, dan bahkan mampu melanjutkan estafet kepemimpinan di Lampung Selatan.


"Kami mohon doa dari bapak ibu semua, semoga anak ini kelak menjadi penyejuk hati, bermanfaat bagi bangsa dan agama, dan insyaallah bisa meneruskan saya sebagai Bupati Lampung Selatan di masa depan," tambahnya.


Pada kesempatan yang sama, Bupati Egi juga menitipkan amanah kepada Camat Rajabasa yang baru dilantik, Firdaus, untuk menjaga dan menata wilayah Rajabasa dengan sebaik-baiknya.

"Saya titip betul wilayah Rajabasa ini, jaga kebersihannya, perhatikan masyarakatnya, dan layani mereka dengan sepenuh hati," pesan Bupati.

Mengakhiri sambutannya, Bupati muda tersebut juga menyampaikan pesan religius yang menyentuh hati, mengajak masyarakat untuk senantiasa bersyukur dan tidak berburuk sangka terhadap segala ujian hidup.

"Kita tidak tahu rahasia dan skenario Allah. Apa yang mungkin terlihat memalukan di mata manusia, bisa jadi justru menjadi jalan Allah mengangkat derajat seseorang," tutupnya.

Acara yang sarat makna ini tidak hanya mempererat ikatan antara pemimpin dan masyarakat, tetapi juga menjadi simbol kekuatan nilai-nilai sosial, budaya, dan spiritual yang terus hidup di tengah-tengah masyarakat Lampung Selatan. (ran-swd)