DBFMRadio.id, LAMPUNG SELATAN – Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama, menghadiri secara langsung upacara penutupan Diklat Bimbingan Teknis (Bimtek) Bela Negara “Amanat Nusantara” Gelombang V Tahun 2025 yang digelar di SMA Kebangsaan, Kecamatan Penengahan, pada Jumat (20/6/2025).


Kegiatan ini menandai berakhirnya rangkaian pelatihan selama empat hari yang dimulai sejak 17 Juni 2025, dengan total 388 peserta dari berbagai provinsi di Indonesia.


Acara penutupan berlangsung meriah dan khidmat, dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, termasuk Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono, Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) sekaligus Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata, Zita Anjani, para pimpinan DPK DPRD dari berbagai daerah, petinggi partai politik, alumni diklat, serta para undangan lainnya.


Dalam laporan panitia, peserta diklat terdiri dari 330 laki-laki dan 58 perempuan yang berasal dari 11 provinsi, yakni Banten, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, dan Nanggroe Aceh Darussalam.


Diklat berlangsung selama 40 jam pelajaran dengan metode tatap muka berdasarkan silabus resmi BATIK dari Kementerian Pertahanan. Materi disampaikan oleh berbagai tokoh nasional, di antaranya Menteri Perdagangan RI, Wakil Menteri Dalam Negeri, dan Wakil Ketua MPR RI.


Dari total 388 peserta, sebanyak 366 dinyatakan lulus dan berhak menerima sertifikat Bela Negara. Sementara itu, 22 peserta belum memenuhi kriteria kelulusan.


Dalam amanatnya, Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono, memberikan apresiasi atas partisipasi generasi muda, terutama dari wilayah pesisir dan kepulauan, yang dinilainya sebagai cerminan semangat nasionalisme yang merata di seluruh penjuru negeri.


“Semangat bela negara tidak hanya penting dalam konteks pertahanan, tetapi juga dalam menjaga kedaulatan sumber daya laut dan memperkuat ketahanan pangan maritim,” tegas Trenggono.


Ia juga menyoroti pentingnya kehadiran nyata wakil rakyat di tengah masyarakat. Dalam pesannya, ia mengangkat kisah seorang petani dari Lampung Timur bernama Junaedi, yang menginginkan harga gabah yang adil dan pendidikan yang layak bagi anak-anaknya.


“Menjadi anggota DPRD dari PAN bukan soal gelar, tapi tentang sumpah dan ikrar. Rakyat tidak butuh janji, mereka butuh kehadiran nyata,” ujarnya lantang.


Trenggono menekankan bahwa tanggung jawab bela negara bukan hanya milik aparat keamanan, melainkan menjadi kewajiban seluruh warga negara, termasuk kader partai politik. Ia mengajak seluruh peserta untuk terus menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan konstitusi dalam kehidupan berbangsa dan berpolitik.


Sebagai penutup acara, Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama, bersama Zita Anjani memberikan penghargaan kepada tiga peserta terbaik Diklat Bela Negara:


  • Peringkat I: Dede Rohana Putra
  • Peringkat II: Mukhlas Ali Wahyudi
  • Peringkat III: Mursidah


Acara ditutup dengan penuh semangat nasionalisme dan harapan agar semangat bela negara yang ditanamkan selama diklat dapat terus menyala dan menjadi bekal dalam membangun Indonesia yang tangguh dan berdaya saing di masa depan. (Siska)