DBFMRadio.id – Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama, meninjau langsung progres pembangunan infrastruktur jalan di Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Kamis (27/11/2025). Peninjauan tersebut dilakukan untuk memastikan kualitas pengerjaan sekaligus merespons keluhan warga yang telah bertahun-tahun menanti perbaikan akses jalan.
Dalam kunjungannya, Bupati Egi meninjau sejumlah titik strategis, mulai dari Ruas Jalan Pasuruan–Gandri hingga Ruas Jalan Pasuruan menuju Jalan Pasar Desa. Ia memastikan pekerjaan berjalan sesuai spesifikasi teknis dan benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat.
Saat ini, ruas jalan kabupaten Pasuruan–Gandri tengah ditangani menggunakan rabat beton sepanjang 2.120 meter dengan lebar 4 meter dan tebal 20 sentimeter. Sementara untuk Jalan Pasuruan hingga Jalan Pasar Desa, total penanganan mencapai 993 meter, terdiri dari rabat beton sepanjang 417 meter dan hotmix sepanjang 576 meter. Selain itu, dilakukan pula pelebaran bahu jalan menggunakan rabat beton sepanjang 218 meter.
Perbaikan jalan tersebut disambut antusias oleh warga setempat. Markamah (67), salah satu warga Desa Pasuruan, mengaku bersyukur karena perbaikan jalan yang dinanti hampir satu dekade akhirnya terealisasi.
“Alhamdulillah sekarang sudah diperbaiki. Terima kasih kepada Pak Bupati,” ujarnya.
Warga lainnya juga menyampaikan apresiasi meskipun perbaikan hotmix belum menjangkau wilayah Klaten. Mereka tetap berterima kasih atas terealisasinya rabat beton sepanjang 120 meter yang dinilai sangat membantu aktivitas warga.
Menanggapi aspirasi tersebut, Bupati Egi menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan dalam mempercepat penanganan infrastruktur jalan.
“Kerusakan jalan tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Jika tak segera ditangani, bisa membahayakan pengguna,” tegasnya.
Usai melakukan peninjauan lapangan, Bupati Egi menggelar sarasehan bersama para kepala desa se-Kecamatan Penengahan yang berlangsung di kediaman Kepala Desa Pasuruan. Dalam pertemuan tersebut, para kepala desa memaparkan berbagai potensi lokal di wilayahnya masing-masing.
Beberapa potensi yang disampaikan antara lain UMKM pengrajin ikat kepala Tukus, serta potensi wisata religi dan sejarah seperti makam Radin Inten, Ratu Menangsi, dan Ratu Darah Putih.
Pada kesempatan itu, Bupati Egi kembali menekankan pentingnya pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Lampung Selatan.
“Tujuh belas kecamatan harus merata. Kriterianya jelas, yakni jalan berstatus kabupaten, aktivitas kendaraan tinggi, dan belum pernah ditangani sebelumnya,” jelasnya.
Ia juga mengakui bahwa tantangan terbesar pembangunan infrastruktur adalah keterbatasan anggaran. Menurutnya, kebutuhan dana untuk membenahi seluruh ruas jalan di Kabupaten Lampung Selatan mencapai angka yang sangat besar.
“Untuk membenahi seluruh jalan di Kabupaten Lampung Selatan, kebutuhannya kurang lebih mencapai Rp3 triliun,” ungkapnya.
Menutup rangkaian kegiatan sarasehan, Bupati Egi menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan tidak bisa dicapai secara individual, melainkan melalui kerja bersama seluruh elemen.
“Sukses ini bukan karena seorang bupati, tetapi karena kolaborasi kita semua. Intinya, kita upayakan semaksimal mungkin menangani kondisi di lapangan,” tandasnya.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Ketua BPH Yayasan Battuta Bangun Negeri Universitas Indonesia Mandiri (UIM) Ir. Toto Priyana, Anggota Komisi II DPRD Lampung Selatan Widodo, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Camat Penengahan, serta unsur Forkopimcam setempat. (Arya)