DBFMRadio.id – Badan Kerja Sama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, melaksanakan kegiatan studi tiru ke Desa Suak, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan, Rabu (3/12/2025).
Kegiatan ini dipusatkan di Aula Meeting Room Pantai Muara Indah, Desa Suak, dan diikuti lebih dari 50 peserta yang berasal dari berbagai desa di Kecamatan Sekernan.
Rombongan BKAD disambut hangat oleh Kepala Desa Suak beserta jajaran perangkat desa, Direktur BUMDes Jejama Jaya, serta pengelola wisata setempat. Sebelum memasuki sesi formal, para peserta diajak menikmati panorama Pantai Muara Indah sembari disuguhi kelapa muda (degan), salah satu hasil bumi unggulan Desa Suak yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Dalam sesi pemaparan, Kepala Desa Suak, Juli Wahyudin, menyampaikan ucapan selamat datang dan terima kasih atas kunjungan rombongan BKAD Kecamatan Sekernan. Ia menjelaskan bahwa capaian Desa Suak sebagai Desa Wisata Tematik Ramah Lingkungan tingkat nasional versi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) tahun 2025 merupakan buah dari kolaborasi yang solid antara pemerintah desa, BUMDes, dan masyarakat.
“Desa Suak tidak hanya mengembangkan wisata yang ramah keluarga, anak, dan penyandang disabilitas, tetapi juga terus menguatkan sektor lingkungan dan ekonomi warga melalui berbagai potensi desa yang ada,” ujar Juli Wahyudin.
Ia memaparkan, Pantai Muara Indah saat ini telah dilengkapi dengan sejumlah fasilitas pendukung, mulai dari gazebo, musala, kafe desa, homestay, meeting room, wahana permainan anak, jalur kursi roda, gazebo difabel, toilet umum, hingga sarana penunjang lainnya yang mendukung kenyamanan wisatawan.
Selain sektor pariwisata, Desa Suak juga mengembangkan berbagai unit usaha berbasis potensi lokal, seperti bank sampah, sentra tepung pisang, pengolahan gula kelapa, serta pengolahan rumput laut. Adapun komoditas unggulan desa meliputi pisang, kelapa, jagung, gula merah, ikan, dan rumput laut jenis sargassum.
Sementara itu, Direktur BUMDes Jejama Jaya, Encep Supriadi, menjelaskan bahwa pengelolaan Pantai Muara Indah dilakukan secara kolaboratif antara BUMDes dan Kelompok Masyarakat (Pokmas). Skema ini dinilai mampu memperkuat rasa memiliki masyarakat terhadap pengembangan wisata desa.
“Pengelolaannya melibatkan saham BUMDes dan saham Pokmas, dengan sembilan orang pengurus inti serta 45 warga yang terlibat langsung sebagai pengelola wahana, penjaga pantai, petugas kebersihan, pengelola kios UMKM, hingga penyedia jasa wisata lainnya. Seluruhnya berasal dari warga Desa Suak, dan khusus warga Desa Suak, pengunjung dapat menikmati Pantai Muara Indah secara gratis,” jelas Encep.
Ia juga mengungkapkan bahwa dukungan fasilitas dari pemerintah dan pihak ketiga, seperti PT Pelindo dan Bank Indonesia, turut berperan besar dalam pengembangan destinasi wisata tersebut. Dukungan tersebut antara lain berupa pembangunan homestay, meeting room, kafe desa, penerangan jalan menuju lokasi wisata, hingga fasilitas tempat wudu.
Ketua BKAD Kecamatan Sekernan, Datuk, menyampaikan bahwa kegiatan studi tiru ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus sarana berbagi pengalaman antar desa dalam mengelola potensi desa dan BUMDes secara berkelanjutan.
“Semoga keberhasilan Desa Suak dapat menjadi inspirasi dan pemacu semangat bagi desa-desa di Kecamatan Sekernan, sehingga ke depan desa-desa kami dapat semakin maju, mandiri, dan sukses,” ujarnya.
Kegiatan studi tiru ditutup dengan diskusi dan sesi tanya jawab, yang dimanfaatkan para peserta untuk menggali lebih dalam praktik-praktik terbaik pengelolaan desa wisata dan penguatan ekonomi berbasis masyarakat. (Arya)