DBFMRadio.id : Banjarmasin- Sebagian besar wilayah yang terdampak banjir di Kalimantan Selatan sudah mulai surut, sehingga berapa daerah saat ini fokus pada pembersihan sisa banjir, dan selesai pembersihan diharapkan pengungsi dapat kembali ke rumahnya masing-masing.
Komandan Korem (Danrem) 101/Antasari Kolonel Inf Firmansyah mengatakan, untuk kebutuhan korban banjir pun berubah dari makanan siap saji dari dapur umum, beralih ke sembako.
"Sebelumnya lebih banyak kepada makanan siap saji, namun sekarang sudah mulai beralih kepada sembako yang akan mereka oleh sendiri. Kemudian juga akan terjadi perubahan kebutuhan nanti lebih banyak kepada pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang terdampak." kata Firmansyah dalam virtual konferensi pers yang disiarkan akun Facebook BNPB, Jum'at (22/1/2021).
Sementara untuk bantuan kemanusiaan dari Mabes TNI Angkatan Darat berupa Kapal ADRI 50 telah tiba di pelabuhan Trisakti, Banjarmasin kemarin pada 17.25 WITA, dan sudah sudah bongkar untuk selanjutnya akan dibangun dapur lapangan.
"Dapur lapangan ini dibangun untuk membantu masyarakat terdampak, bantuan kesehatan dan bantuan pembangunan jembatan, apabila masih ada jembatan yang putus, kemudian sudah tiba bantuan kemanusiaan dari Kepala Staff Angkatan Udara, dan juga sudah bongkar di lanud Syamsudin Noor." terang Kolonel Inf Firmansyah.
Sementara Pj Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kalsel, Roy Rizali Anwar mengatakan, untuk kebutuhan dasar untuk lansia wanita dan anak-anak yang sangat dibutuhkan saat ini, berdasarkan laporan dari Kabupaten terdampak, juga minta distribusi BBM, untuk daerah yang transportasi nya terputus. "beberapa laporan dari kabupaten kota yang memang membutuhkan distribusi BBM di beberapa lokasi yang terputus akibat dari jembatan yang putus, juga sekarang sedang terjadi antrian di SPBU yang bisa beroperasi." Jelas Roy Rizali Anwar. Selanjutnya, untuk jaringan listrik, beberapa gardu induk PLN masih di lakukan pemadaman, sehingga beberapa wilayah terdampak masih belum bisa menikmati penerangan. "Karena kondisi air yang masih tinggi, kemudian ada beberapa lokasi gardu induk belum bisa diperbaiki, akses ke lokasi terputus." Kata Sekda lagi.(db-facebookbnpb-aap).