13:15:23 DBFMRadio.id : Jakarta - Pasca Bom Bunuh diri di depan Gereja Katedral Makasar, Minggu pagi, Badan Intelijen Negara -BIN- terus melakukan pengejaran dan monitoring pergerakan teroris baik di Poso maupun di Sulawesi Tengah karena mereka tergabung dalam kelompok Militan Indonesia Timur - MIT-.


"Kelompok MIT secara terang-terangan mengancam saat pemindahan 20 teroris Jawa Timur, mereka bertekad untuk melakukan serangan." kata Deputy 7 BIN - WAWAN HARI PURWANTO kepada CNN Indonesia, Senin (29/3/2021).


Wawan mengatakan, pelaku Bom bunuh diri Katedral Makasar ini dalam pengejaran bekerjasama dengan Kementerian - Lembaga terkait disamping juga mengharapkan informasi dari masyarakat terkait keberadaan atau gerakan yang mencurigakan di lingkungannya.



Jokowi Kutuk Keras


Aksi teror di Gereja Katedral Makassar ini mendapat tanggapan dari Presiden Joko Widodo, melalui kanal YouTube sekretariat presiden Minggu 28 Maret.


Presiden Jokowi mengutuk keras aksi teror ini dan telah memerintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas jaringan pelaku teror
sampai ke akarnya.

"aksi teror ini tidak terkait dengan agama apapun hal ini lantaran seluruh agama mengajarkan soal kebaikan serta menolak terorisme." tegas Presiden.


Dalam pada itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengutuk keras aksi Bom bunuh diri ini. Menteri juga berharap kepada seluruh pemuka agama menekankan kepada umat dan Jemaah nya tidak ada agama apapun yang membenarkan umatnya untuk melakukan kekerasan atas alasan apapun.


"Saya berharap kepada seluruh pemuka agama apapun agamanya untuk kembali menekankan kepada umatnya pada jema'ah nya, tidak ada agama yang membenarkan umatnya untuk melakukan kekerasan, membenarkan umatnya untuk melakukan tindakan tindakan teror atas alasan apapun." tegas Gus Yaqut.


Menurutnya, agama selalu mengajarkan kasih sayang mengajarkan kedamaian dan mengajarkan untuk saling mencintai sesama manusia.


Seperti diketahui, peristiwa bom bunuh diri di pintu gerbang Gereja Katedral Makassar minggu 28 Maret sekira pukul 10.30 Waktu Indonesia Tengah terjadi saat pergantian ibadah, dengan terduga pelaku diperkirakan 2 orang, dan dinyatakan tewas serta 19 orang mengalami luka ringan dan berat.(db-cnnindonesia-aap).