DBFMRadio.id, LAMPUNG SELATAN — Wakil Ketua I DPRD Lampung Selatan, Merik Havit, SH, MH, melontarkan kritik tajam terhadap keberadaan ambulans laut milik Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung Selatan yang hingga kini tidak dimanfaatkan secara optimal. Dalam rapat pembahasan anggaran perubahan bersama Komisi IV DPRD, Senin (16/6/2025), Merik menyampaikan usulan agar kapal tersebut dihibahkan atau dipinjam pakaikan ke Desa Tejang, Pulau Sebesi.


Menurutnya, kapal ambulans laut yang sejatinya diperuntukkan bagi kebutuhan layanan kesehatan warga kepulauan justru mangkrak tanpa memberikan manfaat berarti. Padahal, warga Pulau Sebesi sangat membutuhkan fasilitas transportasi medis yang memadai, terutama dalam kondisi darurat.


“Bapak-Ibu tahu nggak, selama ini saya sering bawa pasien bahkan jenazah dari Pulau Sebesi. Bahkan jam 02.00 WIB dini hari saya yang ditelepon warga kalau ada yang sakit. Kemana ambulans laut milik Dinkes Lamsel? Kalau memang tidak ada anggaran operasional, hibahkan saja ke Desa Tejang,” tegas Merik.


Ia menilai, keberadaan ambulans laut yang dibeli dengan nilai miliaran rupiah tersebut sangat disayangkan jika hanya dibiarkan rusak begitu saja tanpa perawatan dan pemanfaatan.


“Kalau dipinjamkan ke Desa Tejang, nanti mereka bisa anggarkan biaya operasionalnya dari Dana Desa. Jadi kapal itu bisa berguna sesuai tujuannya,” sambungnya.


Selain persoalan ambulans laut, Merik yang juga Koordinator Komisi IV DPRD Lamsel turut menyoroti minimnya fasilitas pengobatan untuk penderita Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Ia meminta Dinkes Lampung Selatan untuk menyediakan stok obat-obatan ODGJ di puskesmas-puskesmas.


“Selama ini kami sering antar pasien ODGJ ke Kurungan Nyawa, Pesawaran, hanya untuk nebus obat. Jarak jauh dan biayanya besar. Kami mohon agar puskesmas kita bisa dilengkapi obat untuk penderita ODGJ. Ini menyangkut kemanusiaan,” ujarnya penuh keprihatinan.


Menanggapi kritikan dan saran tersebut, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Lampung Selatan, Sumantri, menyatakan akan menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan legislatif. Ia mengakui bahwa selama ini operasional ambulans laut memang terkendala anggaran.


“Ya, saran dari Pak Dewan akan kami tindaklanjuti. Memang dulu pernah kita anggarkan untuk operasionalnya, tapi tidak tahu terealisasi atau tidak. Soal hibah atau pinjam pakai, kita akan pelajari dulu regulasinya,” ujar Sumantri singkat.


Rapat tersebut menjadi momentum penting untuk mendorong optimalisasi aset daerah agar benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terutama yang tinggal di wilayah terluar seperti Pulau Sebesi. (Indah/Nurul)