DBFMRadio.id – Wakil Bupati (Wabup) Lampung Selatan, M. Syaiful Anwar, menghadiri acara Doa Bersama 1 Muharam 1447 Hijriah, Bersih Desa, dan Pagelaran Wayang Kulit yang digelar oleh Pemerintah Desa Sukadamai, Kecamatan Natar, pada Rabu malam (16/7/2025).
Kegiatan yang dipusatkan di kediaman Kepala Desa Sukadamai, Eko Setiabudi, ini berlangsung meriah dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Warga tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian acara sebagai bentuk syukur dan penghormatan terhadap nilai-nilai budaya serta keagamaan.
Dalam sambutannya, Wabup Syaiful menekankan bahwa peringatan Tahun Baru Islam bukanlah sekadar pergantian angka dalam kalender, melainkan momen penting untuk melakukan refleksi diri (muhasabah), memperbaiki akhlak, serta meningkatkan kualitas hidup secara lahir dan batin.
“Tahun Baru Islam adalah saat yang tepat bagi kita untuk memperbaiki diri, memperkuat keimanan, dan membangun semangat gotong royong,” ujar Wabup Syaiful.
Ia juga mengapresiasi upaya Pemerintah Desa Sukadamai yang berhasil menggabungkan unsur keagamaan dan pelestarian budaya dalam satu rangkaian kegiatan. Menurutnya, pelaksanaan doa bersama, bersih desa, dan pagelaran wayang kulit semalam suntuk merupakan bentuk nyata kecintaan masyarakat terhadap nilai-nilai luhur budaya dan Islam.
“Ini bukan sekadar seremoni. Ini bukti nyata bahwa masyarakat Sukadamai menjaga tradisi sekaligus menghidupkan spiritualitas,” tambahnya.
Wabup Syaiful turut mengajak masyarakat untuk terus memperkuat semangat kebersamaan dalam membangun desa. Ia menyampaikan harapan agar Desa Sukadamai bisa menjadi desa yang mandiri, religius, dan inovatif.
“Saya mengajak kita semua bersama-sama mewujudkan Sukadamai sebagai desa yang maju, penuh inovasi, dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai agama serta budaya,” katanya.
Selain itu, Wabup juga memberikan pesan khusus kepada para tokoh agama dan masyarakat agar senantiasa menjadi contoh bagi lingkungan sekitar. Ia pun mengajak generasi muda untuk terus berkarya dan memberi kontribusi positif.
“Kepada generasi muda, jadilah pribadi yang membanggakan keluarga, desa, dan daerah. Terus berkarya dan jangan pernah lelah mencintai budaya dan agama,” pungkasnya.
Acara malam itu ditutup dengan pagelaran wayang kulit yang menghadirkan dalang lokal ternama, dan menjadi hiburan rakyat yang mengikat kembali rasa persatuan dan kecintaan terhadap tradisi leluhur. (Arya)