13:22:47 DBFMRadio.id : Jakarta - Setelah varian Delta muncul, kini menyusul varian baru  OMICRON pertama ditemukan di Afrika Selatan,  konon mengandung 50 mutasi  yang dapat mempengaruhi kecepatan penularan dan kemampuan virus untuk menghindari antibodi,  yang dibentuk oleh vaksin ataupun antibodi yang dihasilkan secara natural akibat infeksi covid-19 varian sebelumnya.


"Mencermati mutasi tersebut Organisasi Kesehatan Dunia -WHO-  telah meningkatkan status OMICRON menjadi variabel konstanta dan menamai varian baru ini Omicron B 11529." Kata Koordinator Kebijakan  Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat -PPKM- Luhut Binsar Panjaitan, dalam keterangan persnya Minggu (28/11/2021) Sore, seraya menjelaskan,  hingga saat ini, ada 13 negara sudah mendeteksi varian omicron B 11529, seperti,  Jerman,  Belgia,  Inggris,  Israel,  Australia dan Hongkong.


"Untuk menyikapi perkembangan tersebut Pemerintah mengambil kebijakan  pelarangan masuk untuk WNA  yang memiliki riwayat perjalanan selama 14 Hari terakhir ke negara-negara Afrika bagian Selatan,  Boswana, Nabibia,  Zimbagwe,  Lesotho,  Mozambik,  Eswateini melalui Angola,  Zambia dan Hongkong,  kebijakan ini berlaku mulai Senin,  29 November 2021." terang Luhut lagi.



Sementara Untuk WNI yang pulang ke Indonesia dan memiliki riwayat perjalanan dari negara-negara terdeteksi Omicron B11529, lanjut Luhut Binsar Panjaitan akan dikarantina selama 14 Hari.  Pemerintah juga akan meningkatkan waktu karantina bagi WNA dan WNI yang dari luar negeri di luar negara-negara penemu Varian Omicron menjadi 7 hari dari sebelumnya 3 hari.


Dari kanal YouTube kemenkomarves diketahui, sebagai antisipasi tehnis kemungkinan Omicron masuk ke Indonesia,
Kementerian Kesehatan meningkatkan tindakan genome spencing untuk mengetahui pola distribusi virus sehingga bermanfaat untuk penanggulangan dan pencegahan infeksi,  terutama dari kasus-kasus positif  dari riwayat perjalanan ke luar negeri untuk mendeteksi varian Omicron ini.


Omicron Varian Under Investigation


Pada kesempatan yang sama, Mentri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menerangkan, Varian omicron pertama teridentifikasi (9/11/2021) menjadi varian  under investigation oleh WHO tanggal  (24/11/2021)  langsung ditingkatkan menjadi variant of consent pada  (26/11/2021), melonjak melampaui level yang namanya variant of interest.


Menurut Menkes, dunia dan Indonesia sekarang sudah jauh lebih cepat dan lebih canggih mengidentifikasi varian-varian baru,  karena varian baru inilah yang menyebabkan lonjakan.


"jadi setiap ada alfa, beta dan varian baru selalu terjadi lonjakan,  kenapa ini menjadi  konsen cepat,  karena dia (Omicron:red) mutasi sangat banyak dan mutasi mutasi yang berbahaya dari varian-varian sebelumnya ada di Omicron." terangnya.


Mengenai mutasi Omicron, Budi Gunadi Sadikin menyebut,  sekitar 50,  diantaranya 30 ada di protein atau mahkota Corona, dari 30 mutasi ini,  dan  50 mutasi totalnya banyak mutasi yang ada di varian Alfa, Beta, Delta dan Gama." terangnya.(db-youtbmarves-aap).