(17:12:06) DBFMinfo, Kalianda : Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Lampung Selatan yang terbentuk tahun 2017, setelah dua tahun, hingga kini masih merintis sementara banyak Kabupaten di provinsi lampung yang masih bergabung di bappeda yakni bidang penelitian dan pengembangan.
Badan Penelitian dan PengembanganLampung Selatan merupakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dibutuhkan oleh pemerintah daerah yang mempunyai banyak program. Kepala Balitbang Lampung Selatan Syahlani mengatakan, ke depan Balitbang Kabupaten Lampung Selatan mengutamakan bentuk kajian, survey dan analisa untuk program pembangunan di Lampung Selatan.
"Kami (Balitbang) merencanakan program melalui survey kajian dan analisa terhadap apa yang akan dibangun di kabupaten lampung selatan ini." jelas Syahlani, Selasa (12/11/2019).
Pada dialog Kabar Pemkab di Radio DBFM Lampung Selatan Selasa, Syahlani juga mengatakan, program pembangunan di Lampung Selatan membutuhkan kajian awal agar tidak menyimpang dengan cara memperhatikan struktur wilayah Lampung Selatan.
"Kita akan melihat struktur wilayah kita sendiri seperti itu nah perlu program yang kita tawarkan di samping program perkantoran itu memang sudah rutinitas nah kedua kita program yang paling pokok itu bagaimana peningkatan kapasitas sumber daya aparatur kita dahulu" terangnya lagi.
Meskipun demikian, Syahlani mengakui, Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Lampung Selatan ini Sumber Daya Manusianya masih rendah, karena belum memilki tenaga peneliti. Karena, bagaimana akan melakukan penelitian, jika belum punya tenaga peneliti. Oleh karena itu banyak kajian yang dilakukan Balitbang, selama dua tahum ini bekerjasama dengan, Perguruan tinggi, seperti Unila dan ITTERA.
Syahlani juga menambahkan, di Lampung Selatan saat ini di lalui Jalan Toll, Balitbang akan mengamati dampak dari Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) ini, baik dari segi ekonomi maupun sosial, disamping juga akibat Tsunami yang menerjang sebagian besar wilyah pesisir Lampung Selatan.
K" Kita ini memiliki Jalan Toll, Balitbang akan mengamati dampaknya, baik dari segi ekonomi maupun sosial. Masyarakat bisa membuka usaha disana (Rest Area : red) dan dampak sosialnya, khususnya sektor pariwisata, bagaimana para pengguna Jalan Toll bisa singgah di Kalianda dan sekitarnya untuk berwisata, sebelum melanjutkan perjalanan ke daearahnya." pungkas Syahlani. (db).