DBFMRadio, Jakarta : Kasus Kejahatan selama diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tengah pandemi Corona Virus Disiese (COVID) 19, periode Maret - April, mengalami penurunan 19,90 % dengan 19.128 Kasus dibulan Maret, turun menjadi 15.322 di bulan April.


Selanjutnya pada minggu ke 16 dan 17 turun 1.34 % dengan rincian pada minggu ke 16 sebanyak 3.587 sedangkan untuk minggu ke 17 turun menjadi 3.579 atau turun  48 kasus.


Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Argo Yuwono, mengatakan kenaikan angka kejahatan jalanan secara kuantitas dan kualitas terjadi pada jambret, perampokan, curanmor dan pembobolan minimarket, untuk itu, Polri memberdayakan petugas keamanan.


"Ini mulai mengalami kenaikan jadi dengan adanya kenaikan modus kriminalitas kita berdayakan petugas keamanan di setiap perumahan atau kawasan setempat" terang Brigjen Argo Yuwono, pada Live Teleprersconfrence di Media Centre GTPPC 19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Utan Kayu Jakarta Timur, Rabu (6/5/2020).


Disamping itu, lanjut mantan Kapolda Metro Jaya ini, Polri juga melakukan patroli bersama dengan TNI untuk mempersempit ruang gerak pelaku kejahatan, baik diwilayah Kota besar maupun di daerah.


Argo Yuwono juga mengatakan, selama pemberlakuan PSBB pihaknya telah menggelar operasi ketupat yang biasanya dugelar pada H - 7 Idhul Fitri hingga H+7 Idhul Fitri, namun terkait dengan kebijakan larangan mudik bagi masyarakat, sehingga Operasi Ketupat 2020 dimajukan sejak 24 April hingga H + 7 Idhul Fitri 1447 Hijryah.


"Adanya larangan mudik sehingga operasi ketupat kita majukan 24 April dan berakhir pada H + 7 Lebaran" Kata Argo lagi.


Untuk membendung para pemudik nekat, lanjut Argo, dalam Operasi Ketupat ini, dilakukan beberapa penyekatan atau chek point disepanjang pulau jawa ada 58 titik penyekatan dari Banten hingga Surabaya.


"Berdasarkan catatan hingga hari kesembilan puasa atau tanggal 2 mei ada 23.405 kendaraan yang diminta kembali ke daerahnya, meski juga ditemukan modus mudik baru, yakni dengan menggunakan jalan arteri atau jalan tikus" terang Argo Yuwono.


Sementara itu, informasi yang dihimpun dbfmradio.id, dari Media Centre GTPPC 19, jumlah specimen yang telah diperiksa dengan menggunakan real time PCR, 128.383 specimen dari 93.976 orang.


Sedangkan untuk konfirmasi positif bertambah 367 orang, sehingga menjadi 12.438 orang. Namun demikian untuk Konfirmasi positif sembuh ada 120 orang sehingga menjadi 2.317 orang.


Sementara kasus konfirmasi positif COVID 19 meninggal, bertambah 23 orang, menjadi 40.726 orang. Untuk PDP 26.932 orang, dan sudah 350 Kabupaten/ Kota yang terdampak di 34 Provinsi. (FMB9/db-aap).