DBFMRadio.id – Universitas Muhammadiyah Kalianda (UMK) resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, Malaysia. Penandatanganan berlangsung di Nilai Spring Resort, Negeri Sembilan, pada Selasa (9/9/2025), bersama dengan 103 perguruan tinggi lainnya di Indonesia.


MoU ini menjadi langkah strategis dalam mendukung penyelesaian persoalan pendidikan bagi anak-anak pekerja migran Indonesia di Malaysia. Acara dihadiri langsung oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Malaysia, Dato’ Indera Hermono.


Dalam sambutannya, Dato’ Hermono menekankan pentingnya sinergi antara perguruan tinggi dan KBRI Kuala Lumpur untuk mengatasi keterbatasan akses pendidikan bagi anak-anak pekerja migran. Ia menyebut jumlah Sanggar Belajar di Malaysia meningkat drastis dari hanya lima titik menjadi 77 sejak pandemi Covid-19, sebagai solusi sementara untuk menjangkau anak-anak yang belum terlayani pendidikan formal.


“Masalah utama kita adalah masih banyak anak-anak pekerja migran yang belum mendapat akses pendidikan yang layak. Jika ini dibiarkan, akan tercipta lingkaran kebodohan struktural yang sulit diputus,” tegas Dato’ Hermono.


Ia mendorong perguruan tinggi untuk mendukung pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Program Pengalaman Lapangan (PPL) internasional di Malaysia. Kehadiran mahasiswa di lapangan diharapkan menjadi jembatan penting dalam mendampingi anak-anak migran di berbagai daerah.


Rektor UMK, Susilawati, S.Sos., M.IP., M.M., yang hadir langsung dalam acara tersebut, menyampaikan apresiasinya atas kesempatan ini. UMK, katanya, mendapat amanah menjadi salah satu perguruan tinggi yang menandatangani nota kesepahaman tersebut.


“Melalui pengiriman mahasiswa UMKal untuk membantu proses pendidikan anak-anak pekerja migran di Malaysia,” ujar Susilawati.


Ia menambahkan, keikutsertaan UMK dalam kerja sama internasional ini merupakan bagian dari komitmen universitas untuk memperluas pengabdian masyarakat, sejalan dengan visinya sebagai kampus yang Berkemajuan dan Mencerahkan.


Penandatanganan MoU ini diharapkan menjadi awal terbentuknya sistem pendidikan alternatif yang lebih terstruktur bagi anak-anak migran Indonesia di Malaysia, sekaligus memperkuat kontribusi UMK dalam pengembangan sumber daya manusia di tingkat global.