DBFMRadio.id, Jakarta : Pemulihan daerah menuju kondisi produktif dan aman dari Covid 19, menggunakan beberapa indikator yang diadopsi dari World Health Organitation (WHO), yakni epidemilogi, surveylence kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan.


Menurut Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid 19 Prof.Wiku Adisasmito, pemulihan ini juga berdasarkan data laju kasus positif, ODP dan PDP disamping juga menggunakan pendekatan tingkat kesembuhan dan mortalitas (kematian) serta pemeriksaan spesimen dan jumlah tempat tidur di Rumah Sakit rujukan.


"Kami juga melihat data laju kasus positif, ODP, PDP, tingkat kesembuhan, kematian yang dikombain dengan pemeriksaan spesimen dan jumlah tempat tidur di Rumah Sakit rujukan" terang Prof. Wiku Adisasmito, Kamis (6/6/2020).


Wiku Adisasmito juga mengatakan, untuk pembobotan, dilakukan disetiap katagori merupakan hasil kalkulasi untuk tiap daerah sedangkan sumber datanya dari data surveylence dan data base rumah sakit se Indonesia, yang dihimpun Kementrian Kesehatan.


"Data yang dihimpun merupakan data komulatif mingguan kemudian dianalisis, sedangkan status resiko suatu daerah ajan di up date secara berkala tiap minggu per Kabupaten/Kota dan kolektif Provinsi." terus Prof Wiku.


Tingkat resiko masing2 daerah, lanjutnya dibagi Zonasi, Hijau, Kuning, Oranye dan Merah. Zonasi ini dapat di akses oleh pimpinan daerah, untuk mengetahui kondisi daerahnya dan kepentingan pengambilan kebijakan.


Untuk diketahui, Zona hijau menunjukkan belum ada kasus positif covid 19, sedangkan Zona Kuning (resiko rendah) sudah ditemukan kasus dan perlu penelusuran kontak dari kasus positif, ODP dan PDP serta resiko kenaikan kasusnya relatif rendah.


Untuk zona oranye, resiko sedang ditemukan kasus pisitif, dan memiliki resiko kenaikan kasusnya sedang sementara zona merah, daerah ini memiliki resiko yang paling tinggi jumlah kenaikan kasusnya.


Untuk itulah, Prof Wiku Adisasmito mengingatkan, kita semua harus berusaha untuk mentransformasi zona sesuai tingkatannya, Merah ke Orange, Orange ke Kuning dan Kuning ke Hijau.


"Kita semua hendaknya berusaha mentransformasi zona, merah kita upayakan menjadi orange, zona orange kita transformasi ke zona kuning, dan zona kuning untuk menjadi hijau, meski yang hijau juga memiliki resiko dan tetap mengikuti protokol kesehatan, agar perubahan zona ini semakin membaik" pungkasnya (db/fmb9-aap).