DBFMRadio.id, Jakarta : Bermodalkan 4 laboratorium diawal tugas dibulan Maret 2020, setelah 3 bulan Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid -GTPPC- 19 melaksanakan tugasnya kini sudah memiliki 139 Laboratorium PCR.


Menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) RI Doktor Abdul Kadir, Ke -4 Laboratorium itu, Lab Litbangkes, Eikmen, Lab Unair Surabaya dan Lab Microbiologi UI memang hanya untuk detteksi awal Covid 19.


Namun, dalam perkembangannya eskalasi penularan Corona virus ini begitu cepat, maka bertambah menjadi 44 Laboratorium.


"Dalam perkembangan ternyata eskalasi peningkatan penularan ini lebih cepat sehingga Menteri Kesehatan mengeluarkan lagi instruksi dan pada saat itu ditunjuk sebanyak 44 Laboratorium" kata Doktor Abdulkadir, Selasa (16/6/2020).



Meskipun demikian, lanjut Abdul Kadir, ternyata belum mampu menangani semua spesimen dan permintaan pemeriksaan laboratorium, sehingga akhirnya terbit Surat Edaran Nomor 234 tahun 2020 yang memberikan kesempatan dan izin kepada semua Lab instansi pemerintah kementerian dan lembaga Lab Rumah Sakit, termasuk Lab Swasta untuk membuka layanan pemeriksaan Laboratorium covid 19.



"Sampai hari ini yang tercatat melakukan pemeriksaan itu sebanyak 139 Laboratorium di seluruh Indonesia" terangnya lagi.


Hanya dengan 44 Lab, saat itu dalam satu hari hanya mampu mendeteksi 3000-an spesimen perhari, karena memang waktu itu kegiatan untuk melakukan kontak tracing sekaligus untuk pemeriksa spesimen itu memang masih sangat terbatas, dan dengan 139 Lab, kini bisa memeriksa 19.100 Spesimen perhari.


"Pada saat ini dengan jumlah laboratorium 139 itu kelihatan bahwa kemampuan kita memeriksa sudah mencapai 19.100 spesimen perhari" katanya.


Namun demikian, sangat fluktuatif karena tergantung daripada jumlah spesimen yang masuk dan di hari Minggu ada beberapa laboratorium yang tutup, saat dipublikasikan dihari Senin oleh Jubir GTPPC 19 Achmad Yurianto, sehingga terkesan jumlah Spesimen itu turun.


Untuk saat ini, lanjut Abdul Kadir sudah bisa mencapai 10 ribu perhari dan itu diharapkan meningkat menjadi 20.000 perhari. Untuk meningkatkan pemeriksaan 20.000 perhari ini tentunya tidak boleh tinggal diam, strategi pertama tentunya adalah penguatan dari Laboratoriumnya sendiri.


"Jadi mungkin kalau sekarang ini 139 laboratorium pada saat kita coba saja menghitung kapasitas maksimal, ternyata kita sudah mampu memeriksa sampai 30.100 spesimen per hari" jelasnya seraya menambahkan, realisasinya Masih sekitar 19 ribu artinya apa masih ada 11000 potensi kemampuan kita memeriksa yang belum optimal.


Oleh karena itu salah satu cara untuk meningkatkan kapasitas mencapai 30 ribu ini adalah optimalisasi Lab yang sudah ada dengan memperpanjang jam kerja yang hanya 6 jam perhari, karena keterbatasan Sumber Daya Manusia, menjadu 12 Jam perhari.


"Agar bisa mencapai 30.000 Itu pertama adalah lipat gandakan jam kerja dari 6 jam menjadi 12 jam perhari. Namun demikian implikasinya harus menambag SDM tidak mungkin para dokter-dokter ahli mikrobiologi klinik dipaksakan bekerja overtime, akan rentan terinfeksi, kelelahan dan dengan sendirinya mereka juga dapat tertular" pungkasnya. (fmb9-db-aap).