20:28:08 DBFMRadio.id : Jakarta - Kementerian Kesehatan telah menyusun Strategi Transformasi Sistem Kesehatan  Indonesia (STSKI), dimana STSKI ini terurai menjadi 6 pilar utama transformasi.


Transformasi pertama adalah sistem kesehatan primer,  seperti  Puskesmas, posyandu, laboratorium kesehatan masyarakat dan  stunting, termasuk vaksinasi.


"kemudian transformasi yang kedua adalah transformasi sistem kesehatan sekunder di rumah sakit,  yang ketiga adalah transformasi sistem ketahanan kesehatan,  alat kesehatan,  obat-obatan. Kemudian tenaga kesehatan cadangan untuk menghadapi pandemi berikutnya." terang Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada konferensi pers virtual Program Bea Siswa Dokter Spesialis, Dokter Gigi Spesialis dan Dokter Sub Spesialis, Kamis (2/6/2022) sore.


Selanjutnya,  transformasi yang kelima adalah sumber daya manusia kesehatan dan transformasi keenam adalah transformasi sistem teknologi Kesehatan baik itu teknologi informasi maupun bioteknologi.


Pada bagian lain keterangannya, Budi Gunadi Sadikin juga menerangkan,  dalam pilar transformasi kelima,  mengenai sumber daya manusia kesehatan, Kemenkes sedang menyusun program peningkatan SDM, bekerja sama dengan Kemendikbudristek untuk memperbanyak program studi spesialis di fakultas kedokteran.



"Untuk memastikan semua fakultas kedokteran yang ada itu memiliki prodi spesialis yang cukup dan tersebar merata di seluruh Fakultas Kedokteran. Kita juga memikirkan Bagaimana kita bisa ada program untuk membuka rumah sakit pendidikan lebih banyak,  karena dokter spesialis selain belajar di kelas  juga harus belajar klinis di rumah sakit, dengan program akademik asistensi" rincinya.


Lain dari itu, Menkes Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, kerjasama dengan Kemendikbudristek tersebut juga ada program beasiswa dokter spesialis dan dokter spesialis dan sub spesialis serta beasiswa untuk dokter gigi spesialis.


"Nah, kenapa program beasiswa ini penting,  karena kita melihat beberapa fakta di lapangan bahwa penyakit yang paling membebani masyarakat adalah penyakit jantung disamping beban biaya juga beban psikologis, karena berakibat kematian." tutup dia.(db-ytb kemenkes-aap).