DBFMinfo (Bandarlampung) : Aliansi Peduli Masyarakat Miskin (APMM) menyayangkan pernyataan Kepala Dinas Sosial (Kadissos) Provinsi Lampung Sumarju Saini, yang menyebut Bulog sebagai "ayam sayur" dalam menjalankan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari pemerintah pusat.


Pernyataan tersebut disampaikan Kadinsos Lampung pada sesi diskusi dalam acara Rapat Koordinasi (Rakor) 'Penanganan Fakir Miskin wilayah I yang mencakup Provinsi Kepulauan Riau. Sumatera Barat. Bengkulu. Sumatera Selatan, Jambi. dan Lampung. di Hotel Aston Bekasi. Kamis (1/8/2019).


Ketua APMM Sumirta Adi Jaya , dalam rilisnya menyebut, pada acara yang dihadiri perwakilan dari Bulog. Kemensos. dan Kepala Dinas dari enam provinsi in, menurut Sumitra, Kadissos Lampung menyampaikan ketidak puasannya terhadap kinerja Bulog dalam penyaluran BPNT di wilayahnya.


"saat itu Pak Sumarju Saini menyampaikan ketidak puasannya terhadap kinerja Bulog dalam penyaluran BPNT di Lampung" jelas Sumirta Adi Jaya.


Ketika di konfirmasi info.dbdmradio.id Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung Sumarju Saini membenarkan hal tersebut, namun menurut dia, dirinya sudah minta maaf atas pernyataannya itu , dan tidak perlu diperpanjang.


"Saya sudah minta maaf. Hal tersebut terlontar karena saya bersemangat untuk memberikan support kepada karyawan Bulog didaerah untuk lebih bersemangat bekerja" ujar Sumarju Saini melalui WhatsApp mesenger, Sabtu (3/8/2019).


Sumarju saini juga meminta hal itu tidak dibesar besarkan, dikhawatirkan akan ditafsirkan macam macam. Faktanya Dinsos Lampung setuju Bulog terlibat langsung menangani BPNT.


"Sudahlah gak usah dibesar-besarkan lagi nanti malah ditafsirkan macam2 lagi. Faktanya dalam perumusan kesepakatan peserta Rakor, Dinsos Lampung sangat setuju kalau Bulog terlibat langsung menangani BPNT, bahkan sebagai Manager Suplayer yang akan mengkoordinir pengusaha beras dan telor lokal untuk sebagi pemasok BPNT" Terang Sumarju Saini mengklarifikasi.


Karena, lanjut dia Pengusaha beras dan telor lokal, dibawah kendali Bulog. Dan Bulog mengatur distribusi Beras dan Telor kemana saja.


"Mereka (pengusaha beras dan telur :red) dibawah kendali Bulog, mau memasok kesiapa diatur oleh Bulog" tutup Sumarju Saini.(db). "