DBFMRadio.id : Jakarta -Berdasarkan data di Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19, 31 Januari merupakan bulan dengan jumlah kumulatif bulanan tertinggi dengan jumlah kematian sebesar 7.590.


Selama 12 pekan berturut-turut sejak pekan ke-2 November 2020 tren jumlah kasus aktif terus bertambah. Oleh karena itu, pemerintah melakukan berbagai langkah responsif untuk menekan laju penularan, seperti memberlakukan PPKM tahap ke-2 serta mendorong pembentukan dan penguatan pos komando tanggap Covid-19 di tingkat desa/kelurahan.


Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid 19 Nasional Brigjen TNI (Purn) dr. Alexander K. Ginting, Sp.P (K), mengatakan, jumlah kasus positif Covid 19 per 4 Februari masih tetap tinggi, sudah menembus 1.123.000.


"Sampai dengan 4 Februari, angka positifnya sudah tembus satu juta lebih, artinya rantai penularan di hulu masih berlangsung, sehingga ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama tidak hanya untuk sektor kesehatan tapi juga untuk seluruh sektor yang ada." terang dr. Alexander K. Ginting, pada dialog Strategi Pemerintah Kota/Kabupaten menekan laju covid-19 disiarkan langsung akun Facebook BNPB  dari media center Satgas covid 19 Graha BNPB Jakarta, Jumat (5/2/2021).


Menurut dr. Alexander K. Ginting, faktor lain pemicu tingginya angka Kasus Covid19 ini adalah intervensi multisektor kemudian diperparah lagi dengan angka kematian yang bertambah 231 dari satu hari sebelumnya sehingga jumlah yang meninggal 31.000 dan angka kematian 2,76%.



Pada dialog yang dipandu host Egiet Hapsari, dr. Alexander juga mengungkap, hal ini menjadi beban Rumah sakit artinya yang datang ke rumah sakit itu semua dalam keadaan sudah fase 2 & 3, sehingga beban bertambah. Oleh karenanya, dihulu harus dibersihkan, agar di hilir bebannya lebih ringan, hulu adalah berbasiskan Desa atau puskesmas.


" Mengapa demikian, karena sejak Maret 2020 dan sudah bulan ke-11 yang awalnya cluster kemudian transmisi antara kantor atau antara cluster, sekarang sudah terjadi transmisi di komunitas dan keluarga. Sehingga, intervensi kita sampai tingkat paling bawah, dan dibentuklah PPKM berskala mikro" terang dr. Alexander.



Sementara Bupati Temanggung H. Muhammad Al Khadzig mengatakan, Kabupaten Temanggung kasus covid 19 sangat fluktuatif yang dipengaruhi oleh banyak faktor.


"Karakter Kabupaten Temanggung, secara geografis merupakan daerah pegunungan dengan jarak antar desa yang cukup jauh, sehingga perkembangan kasus covid 19 relatif lebih terkondisi dan kami membentuk Jaga tangga"  katanya.


Namun demikian, lanjut Muhammad Al Khadzig, faktanya penularan Covid19 relatif tinggi. Sampai hari ini (5/2/2021) paling tidak sudah konfirmasi 3.500 lebih, sembuh 3.200, dan pasien dirawat 12.


Kampung Siaga Covid Berbasis RW



Pada forum yang sama, Kadishub /Ketua Satgas Penanganan covid 19 Kota Depok Dadang Wihana menyebut, tren kasus konfirmasi covid 19 di Depok masih cukup tinggi, karena Depok sebagai aglomerasi Jabodetabek, satu daerah berpengaruh dengan daerah lainnya.


"karena kita (Kota Depok:red) aglomerasi jadi satu daerah berpengaruh kepada yang lainnya demikian pula sebaliknya, dalam sebulan kasus Januari ini memang sedang tinggi, ada 11. 000 kasus dalam satu bulan terjadi di Depok. Untuk total mencapai 28.589 dengan kasus aktif 4.385." rincinya.


Sedangkan strategi Kota Depok untuk menekan kasus positif Covid 19, secara hulu dan hilir, dihulu sebagai ujung tombak sebagai pencegahan, dengan melakukan pendekatan ditingkatk RT/RW.


"Pada April 2020, kita sudah bentuk Kampung Siaga Covid (KSC) berbasis RW jadi inilah yang merupakan ujung tombak kita yang terdapat dalam rangka pencegahan" terang dia.


Untuk penanganan, lanjut Dadang Wihana, sejak Mei 2020 pihaknya sudah mencoba memisahkan yang positif dengan negatif untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) dan BNPB memfasilitasi ruang isolasi Mandiri (Isman) di Wisma Makara dan di Pusat Study Jepang Universitas Indonesia dengan kapasitas 160 tempat tidur.(db-fbbnpb-aap).