DBFMRadio.id, LAMPUNG SELATAN — Sore itu, Lapangan Sri Katon di Desa Jati Baru, Kecamatan Tanjung Bintang, berubah menjadi panggung semangat dan persaudaraan. Ratusan pasang mata menyaksikan pertandingan persahabatan antara Bandar Lampung FC (BLFC) Tanjung Bintang dan tim tamu bergengsi dari Sumatera Selatan, Sriwijaya FC Elite Pro Academy (EPA) U-20.
Riuh sorak sorai penonton dan semangat yang membuncah di udara membuat suasana berbeda dari biasanya. Lebih dari sekadar pertandingan, laga ini menjelma menjadi ajang silaturahmi, selebrasi olahraga, dan ruang unjuk bakat para pemain muda.
Acara ini pun terasa istimewa dengan kehadiran Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama (Egi), yang tak hanya membuka pertandingan secara resmi, tetapi juga ikut turun merumput bersama para pemain. Aksi Bupati muda ini disambut antusias oleh masyarakat dan menjadi simbol kedekatan pemimpin dengan rakyat.
“Kita bukan hanya menonton pertandingan, tapi merayakan lahirnya semangat baru, tampilnya talenta muda, serta terbangunnya solidaritas dan persatuan antar daerah,” ujar Bupati Egi dalam sambutannya, Sabtu, (07/06/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Egi menyampaikan apresiasi kepada tim Sriwijaya FC EPA U-20 atas kehadiran mereka dan semangat kompetisi sehat yang dibawa ke Lampung Selatan. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada pengurus BLFC Tanjung Bintang atas kerja keras mereka dalam menyelenggarakan pertandingan ini dengan sukses.
“Ini bukan soal siapa yang menang atau mencetak gol terbanyak, tapi tentang membangun semangat, sportivitas, dan solidaritas,” tambahnya dengan penuh semangat.
Lebih dari pertandingan, momen ini menjadi etalase potensi Tanjung Bintang, baik dalam sektor pariwisata maupun pembinaan generasi muda melalui olahraga. Laga ini menjadi sarana strategis untuk memperkenalkan potensi lokal, mempererat hubungan antar klub, serta memperluas jangkauan eksistensi para pemain muda Lampung Selatan.
Pertandingan antara BLFC Tanjung Bintang dan Sriwijaya FC EPA U-20 membuktikan bahwa sepak bola bukan hanya tentang skor, tetapi tentang harapan, kebersamaan, dan mimpi besar yang dimulai dari lapangan kecil di desa. (Siska/Indah)