12:21:15 DBFMRadio.id : Bogor Menyikapi tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur, usai laga Liga 1 Indonesia, Arema FC Versus Persebaya Surabaya yang berakhir dengan 2-3, Presiden Joko Widodo menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas meninggalnya 129 Suporter dan ratusan luka-luka yang berdesakan keluar dari Stadion.
"Saya menyampaikan dukacita yang mendalam atas meninggalnya 129 orang saudara-saudara kita dalam tragedi sepak bola di Kanjuruhan Malang Jawa Timur. Saya telah meminta menteri kesehatan dan Gubernur Jawa Timur untuk memonitor khusus pelayanan medis bagi korban yang sedang dirawat di rumah sakit agar mendapatkan pelayanan terbaik" ucap Presiden dalam keterangan persnya di Istana Bogor, disiarkan dikanal YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (2/10/2022).
Lain dari itu, Presiden juga telah memerintahkan Menpora Zainuddin Amali dan Ketua Umum PSSI Mohammad Iriawan, untuk mengevaluasi Liga 1 dan prosedur pengamanannya, dan menghentikan sementara liga .
"Khusus kepada Kapolri Saya minta melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini Untuk itu saya juga memerintahkan PSSI Untuk menghentikan sementara liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan." tegas Jokowi.
Pada bagian lain pernyataannya, Kepala Negara juga menyesalkan terjadinya tragedi ini dan berharap ini adalah tragedi terakhir sepak bola di tanah air.
Untuk diketahui, Kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, bermula saat ribuan suporter Aremania masuk ke area lapangan setelah Arema FC kalah, Sabtu (1/10/2022) malam.
Pemain Persebaya langsung meninggalkan lapangan dan Stadion Kanjuruhan menggunakan empat mobil Polri, barracuda. Sementara beberapa pemain Arema FC yang masih di lapangan lantas diserbu pemain.
Kerusuhan tersebut semakin membesar dimana sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter dan menyemprotkan gas air mata.
Kontan ribuan suporter kocar-kacir menghindari gas air mata dan keluar dari stadion melalui pintu selebar 4 meter, diduga mereka yang meninggal karena sesak nafas dan atau terinjak-injak.(db-ytbspres/nett-aap).