DBFMRadio.id : Kalianda - Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto Pada Acara Sosialisasi  Mahasiswa Peduli Stunting Tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan Penandatanganan Kesepakatan Program Bangga Kencana Tahun 2021, di Aula Rajabasa Setdakab Lampung Selatan, Jum'at (22/10/2021),  mengatakan, sangat mengapresiasi  kegiatan ini yang menunjukkan bahwa program/gerakan swasembada gizi berjalan dengan baik.


"Mengingat Lampung Selatan masih di angka 29% di tahun 2019 dan saat ini di angka 2,6% untuk stunting. Ini menunjukkan keseriusan kita bagaimana menangani swasembada gizi terutama masalah stunting", kata Nanang Ermanto


Kemudian, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan sejak tahun 2019 telah mencanangkan gerakan swasembada gizi sebagai gerakan bersama.


"Bahwa ini bukan hanya peran BKKBN saja, tetapi peran kita semua bersama-sama, bergotong royong untuk mengatasi suatu persoalan ini", katanya


Lebih lanjut, Nanang Ermanto mengatakan, Pemerintah Daerah berupaya agar vaksinisasi dapat mencapai target dengan terus mensosialisasikan kepada masyarakat.


"Kalau tidak tercapai yang akan rugi adalah kita juga,  Begitu juga penanganan stunting 1000 hari pertama kehidupan yang membutuhkan kerjasama semua pihak", tandasnya


Nanang Ermanto berharap dengan adanya sosialisasi gerakan swasembada gizi dapat mencegah dan menangani balita stunting.


"Mudah-mudahan dengan adanya sosialisasi mahasiswa peduli stunting dan 1000 hari pertama kehidupan, semoga kedepan tidak ada lagi Stunting" tutup Nanang Ermanto.


Pendampingan  Keluarga Beresiko Stanting


Sementara sebelumnya, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Eka Riantinawati, S.KM., M.Kes dalam laporannya  mengatakan, pemerintah melalui BKKBN meluncurkan program mahasiswa peduli stunting (mahasiswa penting), dalam bentuk pendampingan kepada keluarga beresiko stunting.



Lanjut Eka Riantinawati, Peran dan keterlibatan mahasiswa di perguruan tinggi memiliki potensi sebagai agen perubahan, agen sosialisasi sebagai role model serta membantu kader dan tim pendamping keluarga sebagai influenzer dalam melakukan perubahan agar terbentuk kemandirian masyarakat.


"Untuk itu dinas kependudukan dan keluarga berencana kabupaten Lampung Selatan menginisiasi kegiatan tersebut untuk meningkatkan kapasitas mahasiswa dengan mengadakan sosialisasi", ujarnya.


Adapun tujuan kegiatan tersebut yakni untuk mendukung kegiatan pencegahan dan penanganan stunting yang masih ada di kabupaten Lampung Selatan, dengan cara menggandeng mahasiswa agar ikut berpartisipasi dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting khususnya Lampung Selatan.


Kemudian, dilanjutkan dengan penandatangan kesepakatan antara jajaran pemerintah daerah, forkopimda, akademisi dan organisasi sosial/kemasyarakatan dalam rangka pencegahan dan penanganan stunting serta penyelenggaraan program keluarga berencana.


Untuk diketahui, sosialisasi diikuti oleh 150 orang, terdiri dari para pimpinan perguruan tinggi, dosen dan mahasiswa, ketua NKKS SMA/SMK/MA se-Lampung Selatan, kepala sekolah, guru BK dan siswa perwakilan SMA/SMK/MA dan perguruan tinggi serta para koordinator penyuluh.(db-bngpsp-aap).