DBFMRadio.id : Kalianda - Topik “Mewujudkan Ketahanan Pangan di Lampung Selatan” menjadi bahasan di ruang dialog DBFM Radio dengan narasumber, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lampung Selatan, Hilmiyati Kamis (16/2/2023).


Dalam keterangannya, Hilmiyati menjelaskan bahwa Ketahanan pangan sesuai undang-undang No.18 Tahun 2012 tentang pangan yaitu terpenuhinya pangan bagi negara sampai masyarakat yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah, mutu, aman, beragam, bergizi merata, terjangkau dan tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, serta budaya masyarakat agar masyarakat hidup sehat, aktif produktif dan berkelanjutan.


Di Kabupaten Lampung Selatan, produksi ketahanan pangan pokok seperti padi, beras, jagung, ubi, cabe sudah cukup. Akan tetapi ada beberapa pangan yang tidak di produksi seperti susu, gula pasir, minyak goreng, kedelai dan bawang putih. Dinas Ketahanan pangan berkewajiban memantau ketersedian termasuk harga nya.


Dinas Ketahanan Pangan setiap tahun nya melakukan penghitungan pola harapan konsumsi pangan agar mengetahui kondisi pangan nya sudah cukup baik.


"Ditahun 2022 analisis konsumsi nya cukup baik dengan mencapai angka 91, 2 % . Jika ingin mencapai angka 100% , masih ada beberapa hal yang masih belum tercapai, antara lain mengkonsumsi ubi-ubi an dan protein hewani." Jelasnya.


Di terangkan juga, tupoksi Dinas Ketahanan Pangan memiliki 4 bidang antara lain Bidang Ketersedian Pangan, Bidang Diatribusi Pangan, Bidang Konsumsi Pangan, Bidang Mutu dan Keamanan Pangan .


Sebagaimana yang menjadi tugas pokok bidang ketersedian yaitu menyajikan data, neraca bahan makanan, dan penyusunan prognosa kebutuhan pangan.


"Bidang ketersedian pangan ini memberikan bantuan pangan untuk rumah tangga yang rentan rawan pangan yang di kategorikan miskin atau stunting yang bersifat stimulus. Bidang ini juga berperan dalam berbagai kegiatan promosi dan pameran." terang Hilmiyati.


Selanjutnya pada Bidang Distribusi Pangan, yang setiap tahun di lakukan yaitu gelar pangan murah seperti pada acara musrenbang di 17 kecamatan, hibah gabah kepada kelompok untuk pengisian umum pangan, dan sosialisasi dalam berbagai fasilitas distribusi pangan.


Untuk Bidang Konsumsi Pangan, selain menyusun pola harapan, di bidang ini terdapat pelatihan dapur pangan beragam,bergizi, seimbang dan aman. Kita berharap masyarakat melalui kelompok wanita tani (KWT) membuat pangan yang bahan dasar lokal dengan cara memanfaatkan bahan yang ada di sekitar kita. Bisa di kategorikan pangan cukup berdasarkan hitungan asupan kalori , protein dan lemak.


Disamping itu, Dinas Ketahanan Pangan memberi bantuan alat untuk pengembangan UMKM Lokal di bidang pangan. Akan tetapi Kelompok Wanita Tani (KWT) tersebut harus mengajukan proposal serta memenuhi persyaratan.


Pada Bidang Mutu dan Keamanan Pangan, di bidang ini menggalakkan bahan pangan organik karna berupaya pencegahan yang perlu di perhatikan agar menghasilkan pangan yang aman dan bermutu bagi kesehatan.


Selanjutnya di sampaikan juga, di seluruh wilayah saat ini mengalami kenaikan harga beras. Pada Bulan Januari pemerintah pusat Badan Pangan Nasional sudah mengeluarkan cadangan beras nasional untuk di salurkan di seluruh Indonesia yang disalurkan melalui BULOG.


"Di Lampung selatan pun sudah mendapatkan beras tersebut yang di namakan beras SPHP (Stabilitasi Pasokan Harga Pangan) dengan hett di Provinsi Lampung Rp. 9.450 per kg dan di kemas khusus 5 kg."


Di akhir dialog, Hilmiyati mengimbau serta mensosialisasikan agar masyarakat bisa membeli beras SPHP dengan harga Rp. 9.450 per kg di MITRA BULOG yang menyediakan beras tersebut guna mendapatkan harga yang relatif stabil.


"Untuk itu saya imbau masyarakat agar membeli beras SPHP dimitra Bulog" tutup dia.(db-dwa).