11:46:23 DBFMRadio.id : Kendari - Dalam 2 tahun terakhir, industri pers nasional mengalami tekanan yang demikian berat akibat pandemi, disisi lain tekanan disrupsi digital dan tekanan dari berbagai platform asing yang menggerus potensi ekonomi dan pengaruh media arus utama, juga menerpa industri pers Nasional.
Perubahan drastis landscap persaingan media, melahirkan berbagai persoalan yang pelik dan munculnya sumber-sumber informasi alternatif. Tumbuh suburnya tren informasi yang semata mengejar viewer, serta massivenya informasi yang menyesatkan, sehingga menimbulkan kebingungan dan bahkan perpecahan.
Foto: Capture Youtube Setpres
Untuk itulah Presiden Joko Widodo, dalam sambutan virtualnya pada Puncak Peringatan Hari Pers Nasional -HPN-2022 di Kendari Rabu (9/2/2023) minta insan pers dituntut semakin inovatif meningkatkan teknologi untuk mengakselerasi pertumbuhan yang sehat membanjiri kanal dan platfom dengan berita yang mencerdaskan.
"Dalam kondisi yang penuh tekanan ini media media mainstream media media arus utama harus secepatnya bertransformasi harus semakin inovatif untuk mengakselerasi pertumbuhan yang sehat membanjiri karena kalah dan plafon plafon dengan berita-berita mencerdaskan dan mengisi konten-konten yang berkualitas dan menjadikan kepercayaan dan integritas sebagai modal untuk merebut peluang yang ada" ujar Presiden.
Sementara sebelumnya diforum yang sama, Penjab HPN 2022 yang juga Ketua PWI Pusat Atal S Depari dalam laporannya menyebut, jangan sampai kita besar hanya sebagai pasar produk-produk teknologi informasi asing.
Foto: Capture youtube setpres
Oleh karenanya, membangun kedaulatan pikiran digital dan kemandirian, harus menjadi perhatian bersama. Pers harus bisa menempatkan diri.
"Kita harus menempatkan diri secara baik dalam peta digitalisasi global, untuk kepentingan nasional dan dalam rangka membangun kedaulatan digital ini pula regulasi Publiserright menjadi sangat penting." tegas mantan Ketua SIWO PWI Pusat ini.
Dari kanal YouTube Sekretariat Presiden diketahui, puncak peringatan HPN 2022 juga diwarnai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman Wartawan Indonesia dengan beberapa Kementerian, Polri dan Swasta terkait keterlibatan Pers dalam menyelesaikan segala persoalan yang dihadapi Pemerintah.(db- @Ng).