09:51:26 DBFMRadio.id : Kalianda : Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto dan  jajaran Pemkab Lampung Selatan mengikuti Rapat Kordinasi Nasional (Rakornas) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Tahun 2022 melalui aplikasi zoom meeting dari aula Krakatau kantor bupati setempat, Senin (5/9/2022).


Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam arahannya, meminta para kepala daerah di seluruh Indonesia untuk melakukan optimalisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk mengendalikan inflasi yang terjadi di daerah.


"Untuk menjaga ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga pangan, daya beli masyarakat, dan mendukung kelancaran distribusi serta stabilitas perekonomian di daerah, dibutuhkan dukungan dan langkah-langkah strategis dari seluruh kepala daerah,” jelas Tito Karnavian saat membuka Rakornas, seperti dikutip lampungselatankab.go.id


Dirinya menyebut, kenaikan BBM bersubsidi tentunya berdampak pada semua sektor kehidupan. Sehingga, isu pengendalian inflasi harus dijadikan isu prioritas dan Sinergi semua stakeholder seperti saat penanganan pandemi covid 19.


“Pemerintah Daerah agar menyiapkan bantuan sosial bagi masyarakat guna mengantisipasi dampak yang terjadi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi,” terangnya.


Lebih lanjut Mendagri memaparkan, solusi dalam penanganan inflasi dibutuhkan dukungan dan langkah-langkah strategis dari seluruh instansi pusat hingga daerah.



Gangguan di bidang ekonomi yang akhirnya menimbulkan efek domino ke krisis sosial, pengangguran, kenaikan  harga berbagai komoditi,  penduduk yang makin miskin serta merambah ke krisis keamanan dan bahkan akhirnya krisis politik yang membuat jatuhnya pemerintah seperti dalam kasus Sri Lanka.


"Kita tidak menginginkan efek domino efek tersebut terjadi karena bila terjadi krisis sosial keamanan dan politik itu akan membuat negara menjadi mundur" ingat Tito.


Kendalikan Bahan Makan & Energi


Sementara Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menerangkan, sampai dengan bulan inflasi, cukup tinggi meskipun pada level moderat jika dibandingkan dengan negaralain.


"Pada bulan Juli ini sudah mencapai 4,94% dan kalau dilihat komponen penting yang juga perlu Kita waspadai adalah inflasi bahan makanan dan inflasi energi,  keduanya itu sudah cukup tinggi ya sampai bulan Juli ini year on year 10,88% dan energi 5,02%" terangnya.


Menurut Margo Yuwono, issue utamanya adalah  bagaimana mengendalikan bahan makanan dan juga energi.


"Kalau kita lihat, ini yang menjadi catatan bahwa sepanjang Januari sampai dengan Juli, kalau kita lihat, yang memberikan andil  kepada inflasi terbesar yaitu berasal dari cabe merah,  bawang merah, tarif angkutan udara,  bahan bakar rumah tangga dan Bahkan Bakar Minyak (BBM)." rinci dia.


Dari kanal YouTube Kemendagri diketahui  mengikuti Rakor secara Virtual Mensos Tri Rismaharini, Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar, Menaker Ida Fauziah,  Kepala BPS Margo Yuwono, Jaksa Agung St. Burhanuddin serta hadir di Sasana Bhakti Praja Kemendagri, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kepala BPKP - M. Yusuf Ateh dan Wamenkeu Suahasil Nazara.(aap-db).