18:44:10 DBFMRadio.id : Trimulyo - Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi Pembangunan (Ekobang) dan Kemasyarakatan Lampung Selatan, Yespi Cory S.H., M.M menghadiri GerakanTanam Cabai di Desa Trimulyo Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran, Selasa (15/11/2022).


Gerakan Tanam Cabai ini salah satu upaya untuk merealisasikan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) tahun 2022 , Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung, dan kabupaten/kota.

Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona mengatakan, Kabupaten Pesawaran, hari ini mendapatkan kepercayaan menjadi lokasi GNPIP yang dimotori Bank Indonesia.


Dimana gerakan ini sangat bermanfaat bagi Kabupaten Pesawaran yang lahannya tidak begitu luas namun lahannya produktif, dan petaninya kreatif yang dapat menghasilkan produk pertanian tanaman pangan, yang mampu menopang ketahanan pangan di provinsi Lampung.



"Hal ini juga dapat membantu mengendalikan inflasi di Provinsi Lampung, karena salah satu upaya mengendalikan inflasi daerah adalah menanam cabai" terangnya.


Dendi juga meminta kepada Gubernur Arinal untuk mendekatkan para petani di Pesawaran, kepada para off taker dan terus melanjutkan program Kartu Petani Berjaya (KPB). Karena, program tersebut sangat terasa manfaatnya di masyarakat.


Jembatani Petani Dengan Pembeli


Ditempat yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Lampung, Budiyono mengatakan, cabai merupakan salah satu pemicu inflasi dan beberapa bulan terakhir ini 5 komoditas yang menyebabkan kenaikan harga dan  naiknya inflasi, adalah cabai, bawang merah, minyak goreng, beras dan telur.


"Hari ini, kita kolaborasi dengan Gapoktan di Desa Trimulyo, sebagai wujud upaya kita untuk  mencukupi kebutuhan cabai dan menekan inflasi. Namun, tidak hanya memproduksi (cabai) saja, kita juga menjembatani petani dengan pembeli (pasar)." Kata Budiyono.



Hal ini dilakukan, jika saat panen raya nanti harganya tidak anjlok karena sudah ada ikatan harga. Bank Indonesia juga memikirkan hilirisasi bagaimana agar bisa mendirikan industri kecil di Desa Trimulyo atau di daerah lain di Lampung yang bisa mengolah, sehingga saat produksi melimpah , bisa dijadikan olahan Cabai.


Menurutnya, implementasi GNPIP ini merupakan kegiatan lanjutan yang sudah dicanangkan pada Agustus 2022 lalu.


Budiyono menyatakan, telah banyak langkah yang dilakukan BI Lampung. Salah satunya, kolabarosi dengan Disperindag membantu dana transportasi cabai, agar sampai ke pasar-pasar di Kota Bandar Lampung dengan harga yang lebih kompetitif.


Dukungan Finansial Melalui CSR


Sementara Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menjelaskan cabai dimasukkan kelompok komoditas pangan utama, karena ketersediaan dan harganya sangat berpengaruh pada inflasi dan perekonomian Nasional.


Peningkatan kebutuhan masyarakat akan cabai, tentunya harus diimbangi dengan produksi agar tidak terjadi kelangkaan atau kenaikan harga yang sangat tinggi.


"Oleh karena itu, kita ajak Bank Indonesia untuk memberikan daya dukung finansial melalui CSR (Corporate social responsibility/kepedulian sosial perusahaan : red), bisa diberikan kepada wilayah wilayah yang kita harapkan, seperti desa Trimulyo ini."


Gubernur Arinal Djunaidi juga berharap BI dan perbankan lainnya tidak saja mendukung finansial di komoditi cabai, namun komoditi tanaman pangan lainnya. Karena  45 % Kebutuhan tanaman pangan Provinsi DKI Jakarta didatangkan dari Lampung.


"Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik), tambah Gubenur Arinal, pada bulan Oktober 2022 Lampung mengalami deflasi 0,474. Tetapi secara kumulatif tahunan, inflasi provinsi Lampung tercatat sebesar 4,844, yang artinya masih di atas target inflasi tahun 2022 yang ditetapkan pada kisaran 2-44." Jelas Arinal.


Gubernur Arinal  juga menyampaikan komitmen Pemerintah Provinsi Lampung yang tetap konsisten membangun ekonomi berbasis kerakyatan.(db-aap).