DBFMRadio.id - Wakil Bupati (Wabup) Lampung Selatan, M. Syaiful Anwar, menghadiri peringatan Tahun Baru Islam 1447 Hijriah yang dirangkaikan dengan Hari Ulang Tahun ke-25 Desa Panca Tunggal, Kecamatan Merbau Mataram, pada Senin malam (21/7/2025). Kegiatan yang digelar di Aula Balai Desa tersebut berlangsung penuh khidmat dan semarak, dihadiri oleh ratusan warga dari berbagai kalangan.


Acara dimulai dengan doa bersama, sebagai bentuk refleksi dan rasa syukur menyambut tahun baru Hijriah. Sebagai puncak perayaan, digelar pula pagelaran wayang kulit yang menampilkan lakon sarat makna dan filosofi kehidupan.


Dalam sambutannya, Wabup Syaiful yang hadir mewakili Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama, menyampaikan apresiasi atas kekompakan dan antusiasme masyarakat Desa Panca Tunggal dalam merayakan dua momentum penting tersebut.


“Malam ini penuh berkah dan makna. Kita merayakan Tahun Baru Islam sekaligus HUT Desa ke-25. Ini bukti bahwa masyarakat di sini sangat solid, guyub, dan cinta tradisi,” ujar Wabup Syaiful di hadapan warga yang memadati aula desa.


Ia juga mengajak masyarakat menjadikan momen Tahun Baru Islam sebagai titik awal hijrah menuju kehidupan yang lebih baik, tidak hanya dalam aspek spiritual, tetapi juga sosial dan pribadi. Semangat hijrah, menurutnya, perlu diwujudkan dalam bentuk kerja keras, gotong royong, dan rasa persatuan.


“Tahun baru ini mari kita jadikan awal perubahan dari kebiasaan lama menuju semangat baru yang lebih produktif dan bermanfaat,” imbuhnya.


Wabup Syaiful tak lupa mengucapkan selamat atas ulang tahun ke-25 Desa Panca Tunggal. Menurutnya, usia tersebut mencerminkan kematangan desa dalam menjalani proses pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.


“Semoga Desa Panca Tunggal semakin maju, mandiri, dan sejahtera. Pemerintah daerah akan terus mendukung program-program desa yang pro-rakyat,” tegasnya.


Di sisi lain, Wabup juga menekankan pentingnya melestarikan kesenian tradisional seperti wayang kulit. Ia menyebut wayang bukan sekadar hiburan, tetapi sarana pendidikan yang penuh dengan nilai-nilai moral dan spiritual.


“Wayang kulit adalah warisan budaya luhur. Melalui pertunjukan ini kita belajar tentang kebaikan, kebijaksanaan, dan makna kehidupan. Mari kita jaga bersama tradisi ini,” katanya.


Acara berlangsung meriah hingga larut malam, memperlihatkan antusiasme dan semangat kebersamaan warga Desa Panca Tunggal. Momen ini diharapkan menjadi pemicu semangat baru dalam membangun desa yang harmonis dan berdaya saing tinggi menuju Lampung Selatan yang lebih baik. (Arya)