DBFMRadio.id — Seorang penumpang pria berusia sekitar 27–30 tahun dilaporkan melompat ke laut dari KMP Dorothy saat kapal tengah melintas di perairan Pulau Sangiang, alur penyeberangan Merak–Bakauheni, Jumat (5/12/2025) sekitar pukul 11.15 WIB. Hingga berita ini diturunkan, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian intensif terhadap korban.


Peristiwa tersebut diketahui berdasarkan rekaman kamera pengawas (CCTV) KMP Dorothy. Dalam rekaman terlihat seorang penumpang bus Dua Putra meloncat ke sisi lambung kapal, tidak lama setelah kapal bertolak dari Dermaga 3 Pelabuhan Bakauheni pada pukul 10.31 WIB.


Mengetahui kejadian itu, pihak kapal segera melakukan manuver putar balik dan penyisiran di sekitar titik dugaan jatuhnya korban dengan radius sekitar satu hingga dua mil. Upaya pencarian oleh kru kapal berlangsung hingga pukul 12.30 WIB sebelum kapal melanjutkan pelayaran menuju Pelabuhan Merak.


Setelah menerima laporan resmi dari pihak kapal, Satuan Polisi Perairan (Sat Polair) Polres Lampung Selatan bersama Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Lampung serta Basarnas Wilayah Bakauheni langsung bergerak ke lokasi kejadian. Tim SAR gabungan menuju titik koordinat 05°54'228" LS – 105°50'931" BT.


Kasat Polair Polres Lampung Selatan, IPTU Panpan Hermayadi, mengatakan pencarian dilakukan menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) 02 milik Basarnas dengan pola penyisiran melingkar, menyesuaikan arah arus permukaan dan kecepatan angin.


“Kami menerima informasi adanya penumpang yang terjun ke laut dari KMP Dorothy. Saat ini Sat Polair bersama unsur SAR gabungan masih melakukan pencarian di lokasi. Faktor arus dan kecepatan angin cukup berpengaruh, sehingga area pencarian kami perluas,” ujar IPTU Panpan.


Ia menegaskan, koordinasi dengan pihak kapal, Basarnas, serta unsur navigasi ASDP terus dilakukan secara real-time untuk memastikan pencarian dilakukan secara tepat sasaran.


Menurutnya, pola pencarian mengacu pada standar operasional SAR dengan memperhitungkan arus laut, jarak hanyut korban, serta kondisi gelombang di sekitar perairan Pulau Sangiang yang dikenal cukup dinamis.


“Kami tetap berupaya maksimal. Setiap informasi tambahan, baik dari saksi, awak kapal, maupun rekaman CCTV, kami jadikan acuan untuk memperkuat dugaan posisi terakhir korban,” jelasnya.


Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat, khususnya pengguna jasa penyeberangan dan nelayan yang melintas di sekitar perairan Pulau Sangiang, agar segera melapor kepada petugas jika melihat tanda-tanda keberadaan korban.


“Apabila ada masyarakat yang melihat sesuatu di perairan sekitar Sangiang, segera informasikan ke petugas. Informasi sekecil apa pun sangat membantu proses pencarian,” kata IPTU Panpan.


Hingga sore hari, proses pencarian masih terus berlangsung dan akan disesuaikan dengan kondisi cuaca serta keselamatan personel di lapangan. Polisi memastikan perkembangan terbaru akan disampaikan setelah ada informasi resmi dari tim SAR gabungan. (Arya)