DBFMRadio.id - Pemerintah Provinsi Lampung secara resmi meluncurkan Kapal Motor Penumpang (KMP) Dalom 1, kapal pertama yang dimiliki Pemerintah Provinsi Lampung, sekaligus moda transportasi baru untuk lintas penyeberangan Sumatra–Jawa. Peresmian berlangsung di Dermaga Eksekutif Bakauheni, Lampung Selatan, Jumat (14/11/2025).


Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal meresmikan langsung pengoperasian kapal dengan penandatanganan prasasti, dilanjutkan prosesi adat Hitar Lawok di Dermaga 4. Dalam tradisi tersebut, Gubernur memecahkan kendi di depan ramdoor kapal sebagai simbol keberkahan dan keselamatan pelayaran.


KMP Dalom 1 menjadi langkah besar bagi Lampung karena merupakan kapal perdana milik daerah. Kapal ini akan dikelola PT Lampung Jasa Utama (LJU), BUMD Pemerintah Provinsi Lampung, bekerja sama dengan PT Damai Lautan Nusantara.


Perkuat Konektivitas Sumatra–Jawa


Dalam sambutannya, Gubernur Mirza menegaskan pentingnya kehadiran kapal daerah dalam mendukung jalur Bakauheni–Merak yang menjadi pintu gerbang utama Pulau Sumatra.


“Lampung telah menjadi pintu gerbang Sumatra selama ratusan tahun. Jalur penyeberangan ini bukan hanya menghubungkan pulau, tetapi juga menghubungkan cerita, pekerjaan, perdagangan, dan masa depan masyarakat,” ujarnya.


Gubernur menjelaskan bahwa penyeberangan Sumatra–Jawa telah dimulai sejak 1912 dan berkembang menjadi salah satu rute tersibuk di Indonesia sejak 1981. Kini, sekitar 65 kapal beroperasi di lintasan tersebut.


“Dari 65 kapal yang beroperasi, kami bersyukur bisa menghadirkan satu kapal untuk masyarakat Lampung. Meski hanya satu, komitmen kami adalah menghadirkan pelayanan terbaik,” kata Mirza.


Ia menambahkan bahwa pembangunan layanan ini merupakan wujud kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, BUMN, dan swasta, serta tidak membebani keuangan daerah sehingga diharapkan dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD).


Gubernur Mirza berharap KMP Dalom 1 menjadi bagian dari modernisasi sistem logistik nasional, integrasi transportasi darat–laut–udara, sekaligus meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pelayaran.


Kapal Baru, Terbesar ke-3 di Lintas Merak–Bakauheni


Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampung Bambang Sumbogo melaporkan bahwa KMP Dalom 1 merupakan kapal baru yang dibuat di Provinsi Fuso, China, sejak Januari 2024 hingga April 2025.


Dengan panjang 114,75 meter dan lebar 6,75 meter, kapal ini menjadi kapal terbesar ketiga di lintasan penyeberangan Merak–Bakauheni.


Kapasitasnya pun cukup besar:


  • 270 penumpang,
  • 200 unit kendaraan campuran,


dilengkapi berbagai fasilitas modern, seperti:


  • family room,
  • VIP lounge,
  • co-working space,
  • ruang lesehan,
  • ruang disabilitas,
  • ruang pengobatan,
  • ruang menyusui,
  • ruang bermain anak,
  • mushola, dan fasilitas pendukung lainnya.


Bambang menambahkan bahwa interior kapal mengusung nuansa khas Lampung dengan motif tapis, ukiran tradisional, dan corak budaya lokal. Hal ini tidak hanya memperindah tampilan, tetapi menjadi representasi kearifan lokal Lampung di moda transportasi modern.


Simbol Kemajuan Baru Transportasi Laut Lampung


Direktur PT Dalom Lintas Berjaya, Charda Damanik, menyampaikan bahwa KMP Dalom 1 bukan hanya sarana angkutan, melainkan simbol kemajuan sistem transportasi laut Lampung.


“Kapal ini diharapkan dapat berkembang dan menjadi tonggak kemajuan transportasi laut di Lampung,” ujarnya.


Ia menambahkan bahwa keberadaan KMP Dalom 1 membawa manfaat bagi pemerintah daerah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan.


Dihadiri Pejabat Pusat dan Daerah


Acara peresmian turut dihadiri:


  • Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela,
  • Ketua TP PKK Provinsi Lampung Purnama Wulan Sari,
  • Jajaran Forkopimda Provinsi Lampung,
  • Perwakilan Kementerian Perhubungan,
  • Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan,
  • Perwakilan ASDP, dan instansi terkait lainnya.


Tingkatkan Layanan, Logistik, dan Pariwisata


Hadirnya KMP Dalom 1 diharapkan memperkuat konektivitas antarwilayah, memperlancar arus logistik, meningkatkan pelayanan transportasi laut, dan menjadi pendorong pariwisata di kawasan Bakauheni dan wilayah Lampung lainnya.


Kapal ini menandai babak baru perjalanan transportasi laut Lampung, memperkuat posisi provinsi sebagai gerbang utama Sumatra sekaligus pusat pergerakan ekonomi dan mobilitas masyarakat. (Arya)