DBFMRadio.id : Jakarta - Secara umum Pemilu bertujuan memilih pemimpin negara, pemimpin daerah, dan legislatif, yang dipilih masyarakat , dengan harapan suaranya dapat memberikan perubahan, jika benar, berarti dapat dikatakan pemilih cerdas.


Direktur Eksekutif Perkumpulan utuk Pemilu dan Demokrasi - Perludem- Khoirunnisa Nur Agustyati pada Evaluasi Program & Sosialisasi Pendidikan Pemilih & Partisipasi Masyarakat Pada Pemilihan Serentak 2020, Selasa 2 Februari, mengatakan, karena dalam pemilu juga sebagai ajang reward dan punishment, jika suka dengan kinerja pemerintahan sebelumnya akan dipilih kembali, jika tidak suka tidak akan dipilih kembali dan akan beralih ke calon lainnya.



Pada Evaluasi Pemilihan Serentak 2020, yang digelar secara virtual ini, Khoirunnisa juga mengatakan, peristiwa pemilu memang diharapkan sebisa mungkin masyarakat berpartisipasi secara luas, menggunakan hak politiknya.


"Peristiwa Pemilu itu diharapkan kita mungkin masyarakat kita berpartisipasi secara luas di sana gitu yang memberikan suaranya memberikan haknya tentu kita tidak bahwa yang namanya partisipasi hanya ketika pemilih datang ke TPS untuk yang kita harapkan kita lebih luas daripada itu" tegas Khoirunnisa, Selasa (2/2/2021).



Tentu saja, lanjut Khoirunnisa, partisipasi pemilih tidak hanya ketika Pemilih datang ke TPS, namun output hasil memilih itulah yang diharapkan dapat berpengaruh kepada tujuan Pemilu atau Pemilukada dan Pemilu Legislatif.


"Sedangkan soal penundaan Pilkada dari September ke desember, karena ada bencana non alam, covid 19, tentu menyelenggarakan pemilu tidak mudah, kita juga belum tahu kapan berakhir dan kita juga tidak tahu apakah yang akan datang akan ada lagi." tukas dia.


Sementara pada forum yang sama, Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih - Sosdiklih - KPU RI , I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, menjelaskan, partisipasi masyarakat pemilih pada Pemilukada 2020, untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, di 9 provinsi ada 69,67%, untuk Pemilihan Bupati dan wakil Bupati di 224 Kabupaten ada 77,52 % dan Pemilihan Walikota dan Wakil Wali Kota di 37 Kota ada 69,04 %.


"Pemilihan Kepala Daerah ini, adalah untuk pertama kalinya ditengah pandemi Covid-19, dengan total pemilih dalam DPT 100 juta 359.152 pemilih, di 298.938 TPS dan 270 daerah, dengan partisipasi pemilih secara Nasional rata rata 76, 09 %" Jelas I Dewa Kade WRS.(db-livefbkpuri-aap).