DBFMRadio : Kalianda - Sekolah dasar Negeri (SDN) Pulau Pari 01 Pagi, Jakarta, menjadi sasaran utama Tim Pari dalam melakukan pemberdayaan terhadap para Guru Sekolah Dasar yang telah menerapkan program pendidikan inklusi, kurangnya pemahaman terkait pendidikan inklusi bagi para tenaga pendidik menjadi alasan Tim Pari dalam melakukan pemberdayaan.


Kepala Sekolah SDN 01 Pagi, yang juga menjadi peserta dalam pemberdayaan itu, Muji Rahayu, S.Pd, mengatakan bahwa dengan mengikuti webinar yang diselenggarakan melalui zoom cloud meeting itu, sangat membantu para pendidik di sekolahnya, yang saat ini telah menerapkan program pendidikan inklusi.


Terlebih, dalam mengatasi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), yang dalam praktiknya membutuhkan kesabaran serta teknik yang digunakan dalam memberikan pembelajaran tentunya berbeda dengan anak pada umumnya.


"Webinar pemberdayaan ini sangat sangat membantu guru-guru kami apalagi dalam mengatasi anak-anak, terutama untuk mengatasi anak-anak yang ABK," jelasnya.


Sebelumnya, Kata Muji, memang sudah terdapat beberapa pelatihan yang diberikan kepada para guru di SDN 01 Pari Pagi itu, namun demikian dalam pelaksanaannya belum dilakukan sepenuhnya, dengan adanya pemberdayaan Tim Pari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu, dapat menambah wawasan para Guru.


"Dengan adanya pemberdayaan ini berarti kan menambah wawasan bagi guru-guru kami (SDN 01 Pari Pagi), memang selama ini kan dia pernah sih pelatihan tapi kan belum sepenuhnya dilaksanakan," ujarnya.


Bahkan, lanjut dia, pada situasi pandemi Corona Virus Disease (COVID)-19 seperti ini, para guru SDN Pulau Pari 01 turut mendatangi rumah para siswa, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang telah dianjurkan oleh pemerintah, hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan akademik para anak didik yang notabennya berkebutuhan khusus.


Dan dengan adanya pemberdayaan ini, wawasan para tenaga pendidik dapat lebih luas, mengenai Model pembelajaran yang tersusun dalam Rancangan Program Pembelajaran (RPP) dan bentuk pelayanan terhadap ABK.


"Memang sangat sulit Mbak (DBFMRadio : red) untuk pembelajaran ini, tapi ini bukan kemauan kita, memang semuanya seluruh Indonesia begitu, maka dari itu dengan adanya kemarin pelatihan itu sangat membantu sekali bagi kami untuk menambah wawasannya lebih terbuka," ungkapnya.


"Apalagi jika anak tersebut belum bisa membaca, dengan sabarlah kita harus diikutin anak tersebut kadang gurunya ini berkunjung ke rumah siswa tersebut untuk memberikan motivasi memberikan bimbingan supaya mereka atau anak-anak kami bisa terlayani dengan baik," ungkapnya lebih lanjut.


Pada kesempatan itu, Muji mengucapkan terimakasih kepada para Mahasiswi UNJ yang telah memberikan pemberdayaan kepada para tenaga pendidik, dia berharap, informasi yang telah diberikan oleh Tim Pari dapat diterapkan oleh para guru dalam proses kegiatan pembelajaran.


Sementara, Guru Olahraga SDN Pulau Pari 01 Pagi, Hamdani nurwansyah, juga turut mengucapkan terimakasih dengan adanya pemberdayaan ini, serta merasa sangat terbantu dalam proses ajar mengajar, mulai dari modifikasi materi hingga alat peraga.


"Jadi selama ini tidak pernah ya untuk menangani ABK khusus pembelajarannya, belum pernah juga mengikuti kegiatan seperti itu, sekarang udah mengikuti jadi bisa tau, harus dibedain gitu anak yang normal atau ABK," ungkapnya. (db/ptm-aap).